LGBT ialah kependekan dari Lesbian, Gay, Bisecual, dan Transgender. Istilah LGBT ini sebenarnya sudah digunakan semenjak lama, yaitu pada 1990- an.
Adapun kaum LGBT ini sendiri sudah ada dari zaman dahulu, menyerupai pada zaman Nabi Luth, dimana kaum LGBT dikala itu terkena peristiwa yang sangat dahsyat di kampungnya, dimana pada dikala itu penduduk sekampung merupakan pengikut LGBT.
Adapun di Indonesia, akhir-akhir ini sedang hangat membahas ihwal LGBT. Sebenarnya dahulu problem LGBT pernah dibahas di Indonesia, yaitu ketika munculnya kejadian pembunuhan berantai yang disertai mutilasi dilakukan oleh seorang gay, yang memutilasi pada pasangannya yang masih sesama jenis.
Banyak sekali dari elemen masyarakat yang mengecam dan menolak keyakinan LGBT lantaran dinilai sangat jauh dari budaya Indonesia, serta sangat tidak sesuai dengan pemikiran agama.
Faktor atau penyebab seseorang cenderung untuk menjadi pecahan dari LGBT
1.Pergaulan yang Sembarangan
Jika kita pernah mendengar ungkapan bahwa “berteman itu harus dengan siapa saja”, maka ini ialah ungkapan yang salah dan berbahaya.
Kalau yang dimaksud ialah berteman dengan tidak memandang kekayaan, fisik dan semacamnya, maka ini benar.
Namun jikalau digeneralisir bahwa berteman dengan siapa saja, yaitu boleh berteman dengan orang yang baik maupun orang yang buruk, maka hal ini menjadi masalah.
Berteman dengan orang buruk, maka keburukannya akan berdampak pada diri Kita. Oleh lantaran itu, dalam bergaul dihentikan sembarangan, harus pandai dalam menentukan sobat yang pantas untuk dijadikan teman.
Seseorang dengan pergaulan yang sembarangan, bisa terkena resiko menjadi seorang LGBT, terutama untuk orang yang masih polos dan belum bisa dengan baik membedakan yang benar maupun salah, maka perlu diawasi pergaulannya.
Tanpa pengawasan yang baik, dikhawatirkan seorang remaja akan ikut undangan sobat sebayanya untuk masuk ke dalam kegelapan dunia LGBT.
2. Akhlak dan Moral yang Rendah
Guru, keluarga dan teman-teman akan sangat menghipnotis pembentukan budbahasa dan moral seseorang. Moral dan budbahasa yang ada pada diri seseorang bisa menjadi faktor risiko seseorang terkena sikap LGBT.
Orang-orang yang mempunyai budbahasa dan moral yang rendah maka akan cenderung kepada penyimpangan, salah satunya LGBT. Para koputor, penjahat, pencuri, perampok ialah orang-orang yang mempunyai moral rendah.
Akhlak dan moral yang rendah lambat laun akan menciptakan sebuah bangsa hancur. Termasuk LGBT, cepat atau lambat bisa menciptakan sebuah bangsa melemah dan hancur.
Membangun abjad insan dan akhlaknya yang baik, tanggung jawab utamanya ialah dari orang renta dan gurunya. Membangun abjad bukanlah pekerjaan yang ringan, selain pendidik harus mengetahui nilai-nilai moral yang baik, juga kondisi lingkungan harus aman (mendukung).
Kondisi problematika masyarakat yang kompleks kini ini, juga kemajuan di banyak sekali bidang tekhnologi, ekonomi, dll justru semakin menggerus nilai-nilai budbahasa dan moral insan menjadi rendah.
Kehidupan insan semakin amburadul, serta gaya hidupnya tidak punya kontrol dan standar hidup yang tidak jelas. Hal ini mengapa insan di jaman kini sering mengalami galau, yang jadinya kesulitan untuk berpikir jernih, hingga jadinya menjadi penyebab seseorang terjatuh ke dalam perbuatan LGBT yang jauh dari norma masyarakat.
3. Kecanggihan Teknologi yang Disalahgunakan
Di zaman dengan kecanggihan teknologinya ini, selain mempunyai dampak positif juga terdapat dampak negatifnya, terutama untuk para anak muda yang masih labil.
Kecanggihan teknologi justru digunakan untuk hal negatif, banyak pola yang bisa diambil dimana teknologi canggih justru menjadi penyebab berkembangnya hal yang buruk, menyerupai maraknya penyebaran VCD atau video yang berbau p0rn*grafi, yang sangat gampang diakses.
Hal inilah yang mengakibatkan banyak orang (terutama anak muda) menjadi menyimpang perilakunya, termasuk terkena prilaku LGBT.
Para pelopor LGBT juga memanfaatkan kecaggihan teknologi berupa internet untuk membuatkan prilakunya. Hal ini yang menciptakan tidak sedikit orang yang awalnya “normal”, menjadi menyimpang orientasi secualnya lantaran terkena kampanye dari kaum LGBT.
Sehingga, untuk para oang renta harus berhati-hati terhadap acara anak dalam memakai intenet, lantaran betapa sering ditemukan konten yang jelek di internet, yang dibentuk oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Pendidikan Keluarga yang Buruk
Bentuk pendidikan yang diberikan orang renta kepada anaknya mempunyai dampak yang besar, bahkan dampak yang terbesar. Kesalahan pendidikan orang renta kepada anak bisa berakibat fatal, salah satunya yaitu sang anak menjadi cenderung mengikuti prilaku LGBT.
Orang renta yang belum bisa untuk menjaga relasi yang baik dengan anak, maka hal ini berbahaya. Anak tidak lagi percaya pada orang tuanya, sehingga banyak sekali dampak jelek dari luar bisa masuk ke dalam jiwa anak, sedangkan orang renta tidak bisa untuk memperbaiki anak.
Kesalahan orang renta lainnya yaitu tidak memperdulikan dengan siapa anak bergaul, hal ini bisa membuka resiko anak akan bergaul dengan pengikut LGBT.
Kesalahan lainnya, yaitu orang renta yang terlalu mengidam-idamkan untuk ingin punya anak laki-laki atau perempuan, akan tetapi takdir berbicara sebaliknya.
Keadaan sepert ini bisa menjadi masalah, dimana anak dibentuk cenderung untuk mempunyai sifat menyerupai yang diinginkan orang tuanya. Maksudnya anak laki-laki dididik layaknya anak perempuan (karena orang renta mengiadamkan ingin punya anak perempuan), dan sebaliknya.
Kesalahan lainnya yaitu orang renta yang terlalu berlebihan dalam mengekang anak, ternyata hal ini bisa berdampak jelek dimana anak justru bisa terjerumus anak ke jalan yang salah.
Tidak adanya pendidikan agama ternyata bisa mengakibatkan seorang terjerumus ke dalam prilaku LGBT.
5. LGBT Bukan Kesalahan Genetis, Tapi Gagal Psikosecual
Sebuah acara di Papua Barat yang bertema tugas praktisi pendidikan dalam menangkal virus LGBT di kalangan pelajar. Seminar ini dilangsungkan di STAIN Sorong, Papua.
Seorang narasumber berjulukan dr. Farida Fauziah menjelaskan bahwa asal mula LGBT terbentuk bukan lantaran faktor genetis, melainkan lantaran terjadinya kesalahan pada pengembagan psikosecual, yang terus kuat pada usia dewasa.
dr. Farida menjelaskan bahwa insiden kelainan genetis yang berakibat pada prilaku LGBT, kejadiannya sangat langka.
Justru dr. Farida menekankan bahwa bahwa terjadinya prilaku LGBT lantaran adanya dampak lingkungan dan induksi sosial, yang mengakibatkan seseorang pada usia pandai balig cukup akal mengalami kegagalan orentasi secual yang sesuati fitrahnya.
Fase dalam perkembangan psikosecual, yang merupakan fase seorang anak mencari sosok figur, jikalau terjadi kesalahan dalam masa ini, bisa sangat mempengaruhinya dikala masa dewasanya kelak.
Adapun kini ini sikap LGBT sudah ada terlihat pada mereka yang masih duduk di dingklik SMP. Tahun 2035-2045, Indonesia merupkan negara yang mempunyai masa depan berupa perjaka produktif, jikalau LGBT menyerang kalangan muda dan belum dewasa dikala ini, kondisi ini sanggup membahayakan Negara.
6. Hilangnya Peran Seorang Bapak di Keluarga
Elly Risman, MPsi. Seorang psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, menjelaskan bahwa tidak sedikit orangtua yang melaksanakan kekeliruan dalam mengasuh anak laki-laki. Mengapa anak laki-laki? Karena banyak penelitian telah menemukan bahwa otak kiri laki-laki secara umum lebih kuat dibanding otak kiri wanita.
Anak laki-laki seringkali mengalami salah asuh jawaban minimnya kehadiran sang bapak di dalam kehidupannya guna mengembangkan otak kirinya tersebut.
Dimana seringkali seorang bapak sangat sibuk dengan pekerjaan, sehingga sangat minim mempunyai waktu berkualitas bersama keluarga.
Menurut Elly, kondisi kini ini tugas seorang bapak semakin tidak terlihat dalam pengasuhan anak.
Adapun di masa lampau, kondisinya para bapak masih mempunyai banyak waktu bersama keluarga.
Contohnya bapak dari Elly Risman ini. Beliau menceritakan bawha sang ayah bekerja tidak jauh dari rumah sehingga mempunyai banyak waktu berkualitas bersama anak.
Oleh lantaran itu, sangat diperlukan semoga para orangtua berusaha untuk menyediakan waktu berkualitas untuk bermain dan berinteraksi bersama anak-anak.
Elly Risman juga menyebutkan bahwa kebanyakan orangtua kini ini cuek, cenderung kurang peduli atau tidak ngeh terhadap kondisi belum dewasa mereka sendiri.
Hal inilah yang mengakibatkan para anak, utamanya anak laki-laki menjadi lemah kemampuannya dalam BMM. Yang dimaksud BMM oleh Elly Risman ialah Berfikir, Memilih, dan Mengambil keputusan.
Sehingga lantaran minimnya tugas orang renta dalam pendidikan anak, terutama sang bapak yang terlalu sibuk bekerja. Elly Risman menjelaskan bahwa hal ini berakibat pada lemahnya kemampuan seorang anak maupun remaja lemah dalam berfikir, memilih, dan mengambil keputusan.
Hal inilah yang mengakibatkan seorang yang telah masuk usia remaja (bahkan juga anak-anak) semakin beresiko terjatuh ke dalam dunia LGBT.
Contoh lainnya, yaitu jikalau anak lelaki sering berinteraksi dengan Ibu, tetapi sangat jarang berinteraksi dengan bapaknya. Seperti anak lelaki terbiasa ke mana-mana bersama ibu dan hampir tidak pernah berinteraksi dengan sang ayah.
Misalnya saja sering menemani ibu ke salon. Kondisi semacam ini mengakibatkan anak menjadi tidak punya model identifikasi untuk menjadi seorang lelaki sejati.
7. Terlalu Bebas Menggunakan Gadget
Kondisi yang juga sanggup memicu seeorang tumbuh menjadi cenderung LGBT, yaitu jawaban banyak orangtua banyak yang masih belum tahu ihwal dunia gadget, smartpone, tablet, laptop ataupun komputer.
Dimana remaja laki-laki merupakan target yang paling utama untuk dimasukan p0rn*grafi ke dalam pikirannya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pada masa sekarang, problem ini umumnya berawal dari kesalahan dalam penggunaan gadget.
Apabila orangtua dan orang-orang yang berperan dalam dunia pendidikan melaksanakan pembiaran terhadap penyalahgunaan gadget, maka hal ini bisa sangat berbahaya. Seorang remaja nantinya akan “dijejali” dengan konten p0rn*grafi yang jadinya semakin beresiko masuk ke dalam dunia LGBT.
8. Faktor Trauma
Orang orang yang sewaktu kecil pernah mengalami insiden yang jelek berupa korban sikap penyimpangan secual. Hal ini membuatnya ketika pandai balig cukup akal bisa cenderung menjadi seorang LGBT.
Depresi hingga stress berat jawaban seorang diperkosa oleh sesama jenisnya ataupun lawan jenisnya akan menjadi kegelapan dan stress berat panjang di dalam dirinya. Oleh lantaran itu penting bagi pemerintah untuk berusaha dan bersungguh-sungguh untuk mencegah terjadinya kejahatan secual.
9. Kurang Pemahaman Agama
Dalam sebuah acara yang diselenggarakan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Kotabaru.
Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan, Ajun Kombes Polisi H Suhasto menyampaikan bahwa minimnya pengajaran dan pemahaman ihwal agama mengakibatkan gampang masuknya prilaku LGBT, terutama ke kalangan belum dewasa muda.
Dibutuhkan adanya pemahaman agama yang baik, sehingga segala bentuk penyimpangan menyerupai LGBT dan lainnya sanggup diredam dan tidak menyebar, terutama di generasi-generasi muda.
Jika orang renta dan pendidik mengabaikan ihwal pengajaran dan pemahaman agama yang benar, hal ini berdampak pada generasi muda yang sangat rentan terjatuh ke dalam prilaku LGBT.
LGBT sangat berbahaya lantaran banyak yang mengemasnya menjadi seolah-olah sebuah gaya hidup yang lumrah. Padahal keberadaan LGBT sangat membahayakan sebuah negara, lantaran keberadaannya akan menggrogoti potensi belum dewasa muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa yang produktif.
Agama Islam dan semua agama tidak membenarkan perkawinan sesama jenis kelamin. Hanya saja hingga dikala ini, hanya umat Islam yang bersuara lantang untuk menentang LGBT.
10. Banyak Pihak Yang Masih Berdiam Diri (Cuek)
Sebuah fenomenya yang menyedihkan bahwa di TV ditayangkan sebuah abjad seorang laki-laki yang berbicara dan bersikap kemayu, baik itu dibuat-buat ataupun sungguhan. Menyedihkan lantaran banyak pihak yang menganggapnya hal biasa.
Hal ini menjadi membuktikan buruk, terutama untuk penonton TV di kalangan anak muda. Disadari atau tidak, jikalau tayangan model sepeti itu terus-menerus disuguhkan, menyerupai suguhan tayangan yang mengandung prilaku LGBT, maka sangat dikhawatirkan akan ditiru dan dipraktikkan oleh belum dewasa muda penerus bangsa.
Seorang pedangdut yang terlahir sebagai laki-laki dengan inisial SJ, terkena jerat aturan alasannya ialah sudah melaksanakan perbuatan kejahatan yang bersifa pelecehan dan berbau LGBT. Selain itu, bukan tak mungkin SJ akan memperoleh hukuman sosial lantaran apa yang telah diperbuatnya sangat memalukan.
Hal yang menciptakan sedih ialah LGBT masih belum masuk ke dalam jangkauam hukum. Pelaku LGBT masih bebas berkeliaran untuk mempropagandakan prilaku LGBT ke banyak orang, terutama belum dewasa muda penerus bangsa.
11. Propaganda LGBT Didukung Oleh Lembaga Internasional
Tindakan dan sikap oknum pedangdut SJ telah menciptakan keresahan di masyarakat lantaran tindakan, yang memalukannya. Pro dan kontra muncul, tentunya komunitas LGBT tidak akan membisu untuk melaksanakan pembelaan terhadap LGBT.
Kampanye LGBT yang sangat gencar tidak lepas lantaran adanya dana dan proteksi penuh dari forum internasional, lantaran itulah mereka sangat berani mengkampanyekan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan nilai yang ada pada masyarakat Indonesia.
Gerakan LGBT global mulai memperoleh kesempatan “emas” untuk membuatkan prilakunya pasca keluarnya putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang isinya bahwa melegalkan perkawinan sejenis di seluruh negara pecahan AS pada 27 Juni 2015.
Amerika Serikat menyusul Prancis, Vietnam, Jerman dan Israel sebagai negara yang melegalkan keberadaan LGBT. Sontak kontroversi bermunculan di banyak sekali penjuru dunia.
Marck Zuckenberg, seorang pemilik situs media umum Facebook, mendukung gerakan LGBT dengan memperlihatkan akomodasi foto profil dengan imbol warna komunitas LGBT.
Dunia juga digemparkan dengan hasil referendum di Irlandia. Negara Irlandia merupakan negara dengan lebih banyak didominasi penduduk Katolik, hasil referendum memutuskan semoga melegalkan status perkawinan sejenis.
Propaganda LGBT sangat massif yang disuarakan sejumlah tokoh dan LSM dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan sebuah forum di bawah naungan PBB yaitu UNDP, ternyata menciptakan sebuah acara untuk mempromosikan LGBT di banyak negara.
12. Pelaku Propaganda LGBT Melakukan Strategi Play As Vicitim
Waspada dengan strategi playing as victim dari kaum LGBT. Hingga dikala ini kaum LGBT terus memakai strategi ini, mereka menciptakan sebuah opini bahwa kaum LGBT ialah kelompok yang tertindas.
Sehingga kaum LGBT memposisikan dirinya seolah-olah diintimidasi dan mendapat kekerasan. Yang harapannya semoga memperoleh simpati publik.
Dimana mereka ingin memasukan pemikiran kepada publik, semoga publik mempunyai persepsi bahwa kaum LGBT terzalimi. Dengan strategi ini mereka menuai simpati publik, walaupun tidak semuanya terpengaruhi oleh propaganda tersebut.
Bahaya LGBT
Penyebaran LGBT sudah terlihat jelas, menyerupai pembawa acara yang tampil kebanci-bancian, acara TV menampilkan sosok laki-laki yang gayanya lemah gemulai, sehingga memperlihatkan sebuah kesan bahwa waria merupakan suatu hal yang biasa.
Selain itu, terselip sebuah pesan yang mengerikan dari propaganda ini, jikalau ingin populer maka caranya dengan berperilaku menjadi banci.
Hal ini menciptakan orang-orang yang sering melihat tayangan tersebut, terutama untuk para perjaka yang menjadi keinginan bangsa, akan terkena dampaknya.
Acara-acara LGBT akan sangat merusak mental. Dimana generasi muda ialah pemimpin bangsa masa depan, dan menjadi keinginan bangsa. Apa jadinya jikalau negeri tercinta ini mempunyai pemimpin masa depan yang merupakan seorang banci.
Ada banyak dampak jelek dari LGBT, menyerupai dampak sosial, dampak jelek pada pendidikan, ancaman pada keamanan negara, bahkan ternyata kemunculan LGBT akan meningkatkan resiko penyakit menyerupai HIV, AIDS dan kanker. Penjelasan ini dari sebuah goresan pena yang berjudul 9 Bahaya LGBT Bagi Kesehatan & Lingkungan.
Cara Mencegah LGBT
1. Menjaga Pergaulan
Dimana seorang perempuan tidak baik membiasakannya diri berteman dengan kaum laki-laki, lantaran dampaknya akan menghipnotis psikologisnya yang nantinya berkarakter dan berpenampilan menyerupai laki-laki.
Sehingga kondisinya, ketika dalam sebuah keluarga ada banyak anak laki-laki, akan tetapi hanya ada satu anak perempuan. Maka sang ibu harus mengambil tugas yang lebih besar, untuk memasukan abjad seorang perempuan padanya, sehingga hal ini menciptakan anak perempuan semoga tidak kehilangan jati dirinya.
Ini hanya salah satu pola cara menaggulangi semoga tidak terjatuh ke dalam prilaku LGBT. Intinya, baik laki-laki maupun perempuan hendaknya melaksanakan pergaulan yang sesuai dengan kodrat atau fitrahnya masing-masing.
2. Tutup Segala Celah dsfkjdggrafi
Sudah banyak diketahui sebetulnya penyebaran LGBT ini identik dengan sesuatu yang bersifat p0rn*grafi. Seseorang umumnya bisa “terjangkit” dsfkjdggrafi lantaran penyalahgunaan teknologi menyerupai gadget dan lainnya.
Penting untuk setiap pihak, baik itu orang renta maupun pihak terkait lainnya mencounter dan menangkal dari dampak jelek penyalahgunaan teknologi ini.
3. Adakan Kajian atau Seminar Tentang Bahaya LGBT
Anak-anak yang sudah masuk masa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas telah sanggup diberikan edukasi dari kegiatan-kegiatan formal menyerupai seminar dan semacamnya.
Penting untuk segala pihak yang berkepentingan semoga mengadakan dan mendorong belum dewasa muda untuk mengikuti seminar ihwal ancaman LGBT, sehingga mereka bisa lebih mawas diri dari resiko terkena prilaku LGBT.
Sangat diperlukan semoga Perguruan Tinggi bisa secara resmi untuk mendirikan sentra kajian dan penanggulangan dari propaganda LGBT yang dikala ini masih terus disebarkan dengan gencar.
Aktivitasnya juga termasuk memperlihatkan konsultasi psikologi dan pengobatan untuk mereka yang terkena prilaku LGBT.
4. Peran Media Massa
Sangat diperlukan semoga media massa menampilkan sesering mungkin untuk menyebutkan kisah-kisah mereka yang awalnya terkena prilaku LGBT, kemudian bisa menjadi seorang yang normal kembali.
Media Massa hendaknya membangkitkan rasa optimisme pada orang-orang, bahwa mereka yang menjadi korban LGBT, ternyata bisa disembuhkan.
5. Peran Pemerintah
Pemerintah diperlukan melaksanakan peninjauan peraturan perundang-undangan untuk mencegah terjadinya relasi secual yang sejenis, dan mencegah penyebaran p0rn*grafi secara umum.
Pemerintah dan dewan perwakilan rakyat perlu untuk segera menciptakan peraturan untuk mencegah dan menutup celah daru perjuangan kelompok tertentu yang ingin melegalisasi LGBT, menyerupai yang terjadi itu dari Amerika dan negara-negara lainnya.
Dapat juga masyarakat Indonesia yang mempunyai kemampuan, semoga peduli pada pemasalahan ini dengan mengajukan somasi jodicial review terhadap pasal-pasal kitab undang-undang hukum pidana yang masih lemah dalam pencegahan kejahatan secual.
Pemerintah bersama masyarakat harus bergerak cepat untuk pencegahan LGBT, serta juga memperlihatkan penyuluhan ihwal LGBT.
6. Peran Para Tokoh, Ulama dan Ahli Pendidikan
Masjid-masjid besar diperlukan untuk membuka klinik LGBT, untuk memperlihatkan penyuluhan keagamaan kepada penderita LGBT. Peran para ulama, da’i dan andal pendidikan sangat penting semoga memperlihatkan pendidikan dan nesehat yang ampuh semoga para penderita LGBT bisa kembali normal.
Para tokoh yang mempunyai dampak besar di masyarakat, sanggup melaksanakan pendekatan kepada para pemimpin media massa yang terutama televisi, untuk mendorong semoga media massa ikut berperan memperlihatkan penyuluhan kepada masyarakat semoga terhindar dari LGBT.
7. Peran Masyarakat
Masyarakat hendaknya melaksanakan pendekatan yang baik dan tidak memandang miring para pelaku LGBT, lantaran bagaimanapun pelaku LGBT merupakan pecahan dari masyarakat yang mempunyai hak sebagai manusia. Yang perlu dilakukan ialah menyadarkan para pelaku LGBT dari kekeliruannya.
Orang-orang yang mempunyai rezeki lebih bisa memperlihatkan beasiswa secara khusus kepada calon-calon doktor yang menulis disertasi dan bersungguh-sungguh dalam penanggulangan LGBT.
Hal ini nantinya akan sangat membantu masyarakat, semoga bisa dengan baik dan benar untuk berhadapan dengan pelaku LGBT, dan menyadarkannya semoga kembali menjadi insan yang normal.
Sumber http://www.freshbugar.comAdapun kaum LGBT ini sendiri sudah ada dari zaman dahulu, menyerupai pada zaman Nabi Luth, dimana kaum LGBT dikala itu terkena peristiwa yang sangat dahsyat di kampungnya, dimana pada dikala itu penduduk sekampung merupakan pengikut LGBT.
Adapun di Indonesia, akhir-akhir ini sedang hangat membahas ihwal LGBT. Sebenarnya dahulu problem LGBT pernah dibahas di Indonesia, yaitu ketika munculnya kejadian pembunuhan berantai yang disertai mutilasi dilakukan oleh seorang gay, yang memutilasi pada pasangannya yang masih sesama jenis.
Banyak sekali dari elemen masyarakat yang mengecam dan menolak keyakinan LGBT lantaran dinilai sangat jauh dari budaya Indonesia, serta sangat tidak sesuai dengan pemikiran agama.
Faktor atau penyebab seseorang cenderung untuk menjadi pecahan dari LGBT
1.Pergaulan yang Sembarangan
Jika kita pernah mendengar ungkapan bahwa “berteman itu harus dengan siapa saja”, maka ini ialah ungkapan yang salah dan berbahaya.
Kalau yang dimaksud ialah berteman dengan tidak memandang kekayaan, fisik dan semacamnya, maka ini benar.
Namun jikalau digeneralisir bahwa berteman dengan siapa saja, yaitu boleh berteman dengan orang yang baik maupun orang yang buruk, maka hal ini menjadi masalah.
Berteman dengan orang buruk, maka keburukannya akan berdampak pada diri Kita. Oleh lantaran itu, dalam bergaul dihentikan sembarangan, harus pandai dalam menentukan sobat yang pantas untuk dijadikan teman.
Seseorang dengan pergaulan yang sembarangan, bisa terkena resiko menjadi seorang LGBT, terutama untuk orang yang masih polos dan belum bisa dengan baik membedakan yang benar maupun salah, maka perlu diawasi pergaulannya.
Tanpa pengawasan yang baik, dikhawatirkan seorang remaja akan ikut undangan sobat sebayanya untuk masuk ke dalam kegelapan dunia LGBT.
2. Akhlak dan Moral yang Rendah
Guru, keluarga dan teman-teman akan sangat menghipnotis pembentukan budbahasa dan moral seseorang. Moral dan budbahasa yang ada pada diri seseorang bisa menjadi faktor risiko seseorang terkena sikap LGBT.
Orang-orang yang mempunyai budbahasa dan moral yang rendah maka akan cenderung kepada penyimpangan, salah satunya LGBT. Para koputor, penjahat, pencuri, perampok ialah orang-orang yang mempunyai moral rendah.
Akhlak dan moral yang rendah lambat laun akan menciptakan sebuah bangsa hancur. Termasuk LGBT, cepat atau lambat bisa menciptakan sebuah bangsa melemah dan hancur.
Membangun abjad insan dan akhlaknya yang baik, tanggung jawab utamanya ialah dari orang renta dan gurunya. Membangun abjad bukanlah pekerjaan yang ringan, selain pendidik harus mengetahui nilai-nilai moral yang baik, juga kondisi lingkungan harus aman (mendukung).
Kondisi problematika masyarakat yang kompleks kini ini, juga kemajuan di banyak sekali bidang tekhnologi, ekonomi, dll justru semakin menggerus nilai-nilai budbahasa dan moral insan menjadi rendah.
Kehidupan insan semakin amburadul, serta gaya hidupnya tidak punya kontrol dan standar hidup yang tidak jelas. Hal ini mengapa insan di jaman kini sering mengalami galau, yang jadinya kesulitan untuk berpikir jernih, hingga jadinya menjadi penyebab seseorang terjatuh ke dalam perbuatan LGBT yang jauh dari norma masyarakat.
3. Kecanggihan Teknologi yang Disalahgunakan
Di zaman dengan kecanggihan teknologinya ini, selain mempunyai dampak positif juga terdapat dampak negatifnya, terutama untuk para anak muda yang masih labil.
Kecanggihan teknologi justru digunakan untuk hal negatif, banyak pola yang bisa diambil dimana teknologi canggih justru menjadi penyebab berkembangnya hal yang buruk, menyerupai maraknya penyebaran VCD atau video yang berbau p0rn*grafi, yang sangat gampang diakses.
Hal inilah yang mengakibatkan banyak orang (terutama anak muda) menjadi menyimpang perilakunya, termasuk terkena prilaku LGBT.
Para pelopor LGBT juga memanfaatkan kecaggihan teknologi berupa internet untuk membuatkan prilakunya. Hal ini yang menciptakan tidak sedikit orang yang awalnya “normal”, menjadi menyimpang orientasi secualnya lantaran terkena kampanye dari kaum LGBT.
Sehingga, untuk para oang renta harus berhati-hati terhadap acara anak dalam memakai intenet, lantaran betapa sering ditemukan konten yang jelek di internet, yang dibentuk oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Pendidikan Keluarga yang Buruk
Bentuk pendidikan yang diberikan orang renta kepada anaknya mempunyai dampak yang besar, bahkan dampak yang terbesar. Kesalahan pendidikan orang renta kepada anak bisa berakibat fatal, salah satunya yaitu sang anak menjadi cenderung mengikuti prilaku LGBT.
Orang renta yang belum bisa untuk menjaga relasi yang baik dengan anak, maka hal ini berbahaya. Anak tidak lagi percaya pada orang tuanya, sehingga banyak sekali dampak jelek dari luar bisa masuk ke dalam jiwa anak, sedangkan orang renta tidak bisa untuk memperbaiki anak.
Kesalahan orang renta lainnya yaitu tidak memperdulikan dengan siapa anak bergaul, hal ini bisa membuka resiko anak akan bergaul dengan pengikut LGBT.
Kesalahan lainnya, yaitu orang renta yang terlalu mengidam-idamkan untuk ingin punya anak laki-laki atau perempuan, akan tetapi takdir berbicara sebaliknya.
Keadaan sepert ini bisa menjadi masalah, dimana anak dibentuk cenderung untuk mempunyai sifat menyerupai yang diinginkan orang tuanya. Maksudnya anak laki-laki dididik layaknya anak perempuan (karena orang renta mengiadamkan ingin punya anak perempuan), dan sebaliknya.
Kesalahan lainnya yaitu orang renta yang terlalu berlebihan dalam mengekang anak, ternyata hal ini bisa berdampak jelek dimana anak justru bisa terjerumus anak ke jalan yang salah.
Tidak adanya pendidikan agama ternyata bisa mengakibatkan seorang terjerumus ke dalam prilaku LGBT.
5. LGBT Bukan Kesalahan Genetis, Tapi Gagal Psikosecual
Sebuah acara di Papua Barat yang bertema tugas praktisi pendidikan dalam menangkal virus LGBT di kalangan pelajar. Seminar ini dilangsungkan di STAIN Sorong, Papua.
Seorang narasumber berjulukan dr. Farida Fauziah menjelaskan bahwa asal mula LGBT terbentuk bukan lantaran faktor genetis, melainkan lantaran terjadinya kesalahan pada pengembagan psikosecual, yang terus kuat pada usia dewasa.
dr. Farida menjelaskan bahwa insiden kelainan genetis yang berakibat pada prilaku LGBT, kejadiannya sangat langka.
Justru dr. Farida menekankan bahwa bahwa terjadinya prilaku LGBT lantaran adanya dampak lingkungan dan induksi sosial, yang mengakibatkan seseorang pada usia pandai balig cukup akal mengalami kegagalan orentasi secual yang sesuati fitrahnya.
Fase dalam perkembangan psikosecual, yang merupakan fase seorang anak mencari sosok figur, jikalau terjadi kesalahan dalam masa ini, bisa sangat mempengaruhinya dikala masa dewasanya kelak.
Adapun kini ini sikap LGBT sudah ada terlihat pada mereka yang masih duduk di dingklik SMP. Tahun 2035-2045, Indonesia merupkan negara yang mempunyai masa depan berupa perjaka produktif, jikalau LGBT menyerang kalangan muda dan belum dewasa dikala ini, kondisi ini sanggup membahayakan Negara.
loading...
6. Hilangnya Peran Seorang Bapak di Keluarga
Elly Risman, MPsi. Seorang psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, menjelaskan bahwa tidak sedikit orangtua yang melaksanakan kekeliruan dalam mengasuh anak laki-laki. Mengapa anak laki-laki? Karena banyak penelitian telah menemukan bahwa otak kiri laki-laki secara umum lebih kuat dibanding otak kiri wanita.
Anak laki-laki seringkali mengalami salah asuh jawaban minimnya kehadiran sang bapak di dalam kehidupannya guna mengembangkan otak kirinya tersebut.
Dimana seringkali seorang bapak sangat sibuk dengan pekerjaan, sehingga sangat minim mempunyai waktu berkualitas bersama keluarga.
Menurut Elly, kondisi kini ini tugas seorang bapak semakin tidak terlihat dalam pengasuhan anak.
Adapun di masa lampau, kondisinya para bapak masih mempunyai banyak waktu bersama keluarga.
Contohnya bapak dari Elly Risman ini. Beliau menceritakan bawha sang ayah bekerja tidak jauh dari rumah sehingga mempunyai banyak waktu berkualitas bersama anak.
Oleh lantaran itu, sangat diperlukan semoga para orangtua berusaha untuk menyediakan waktu berkualitas untuk bermain dan berinteraksi bersama anak-anak.
Elly Risman juga menyebutkan bahwa kebanyakan orangtua kini ini cuek, cenderung kurang peduli atau tidak ngeh terhadap kondisi belum dewasa mereka sendiri.
Hal inilah yang mengakibatkan para anak, utamanya anak laki-laki menjadi lemah kemampuannya dalam BMM. Yang dimaksud BMM oleh Elly Risman ialah Berfikir, Memilih, dan Mengambil keputusan.
Sehingga lantaran minimnya tugas orang renta dalam pendidikan anak, terutama sang bapak yang terlalu sibuk bekerja. Elly Risman menjelaskan bahwa hal ini berakibat pada lemahnya kemampuan seorang anak maupun remaja lemah dalam berfikir, memilih, dan mengambil keputusan.
Hal inilah yang mengakibatkan seorang yang telah masuk usia remaja (bahkan juga anak-anak) semakin beresiko terjatuh ke dalam dunia LGBT.
Contoh lainnya, yaitu jikalau anak lelaki sering berinteraksi dengan Ibu, tetapi sangat jarang berinteraksi dengan bapaknya. Seperti anak lelaki terbiasa ke mana-mana bersama ibu dan hampir tidak pernah berinteraksi dengan sang ayah.
Misalnya saja sering menemani ibu ke salon. Kondisi semacam ini mengakibatkan anak menjadi tidak punya model identifikasi untuk menjadi seorang lelaki sejati.
7. Terlalu Bebas Menggunakan Gadget
Kondisi yang juga sanggup memicu seeorang tumbuh menjadi cenderung LGBT, yaitu jawaban banyak orangtua banyak yang masih belum tahu ihwal dunia gadget, smartpone, tablet, laptop ataupun komputer.
Dimana remaja laki-laki merupakan target yang paling utama untuk dimasukan p0rn*grafi ke dalam pikirannya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pada masa sekarang, problem ini umumnya berawal dari kesalahan dalam penggunaan gadget.
Apabila orangtua dan orang-orang yang berperan dalam dunia pendidikan melaksanakan pembiaran terhadap penyalahgunaan gadget, maka hal ini bisa sangat berbahaya. Seorang remaja nantinya akan “dijejali” dengan konten p0rn*grafi yang jadinya semakin beresiko masuk ke dalam dunia LGBT.
8. Faktor Trauma
Orang orang yang sewaktu kecil pernah mengalami insiden yang jelek berupa korban sikap penyimpangan secual. Hal ini membuatnya ketika pandai balig cukup akal bisa cenderung menjadi seorang LGBT.
Depresi hingga stress berat jawaban seorang diperkosa oleh sesama jenisnya ataupun lawan jenisnya akan menjadi kegelapan dan stress berat panjang di dalam dirinya. Oleh lantaran itu penting bagi pemerintah untuk berusaha dan bersungguh-sungguh untuk mencegah terjadinya kejahatan secual.
9. Kurang Pemahaman Agama
Dalam sebuah acara yang diselenggarakan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Kotabaru.
Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan, Ajun Kombes Polisi H Suhasto menyampaikan bahwa minimnya pengajaran dan pemahaman ihwal agama mengakibatkan gampang masuknya prilaku LGBT, terutama ke kalangan belum dewasa muda.
Dibutuhkan adanya pemahaman agama yang baik, sehingga segala bentuk penyimpangan menyerupai LGBT dan lainnya sanggup diredam dan tidak menyebar, terutama di generasi-generasi muda.
Jika orang renta dan pendidik mengabaikan ihwal pengajaran dan pemahaman agama yang benar, hal ini berdampak pada generasi muda yang sangat rentan terjatuh ke dalam prilaku LGBT.
LGBT sangat berbahaya lantaran banyak yang mengemasnya menjadi seolah-olah sebuah gaya hidup yang lumrah. Padahal keberadaan LGBT sangat membahayakan sebuah negara, lantaran keberadaannya akan menggrogoti potensi belum dewasa muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa yang produktif.
Agama Islam dan semua agama tidak membenarkan perkawinan sesama jenis kelamin. Hanya saja hingga dikala ini, hanya umat Islam yang bersuara lantang untuk menentang LGBT.
10. Banyak Pihak Yang Masih Berdiam Diri (Cuek)
Sebuah fenomenya yang menyedihkan bahwa di TV ditayangkan sebuah abjad seorang laki-laki yang berbicara dan bersikap kemayu, baik itu dibuat-buat ataupun sungguhan. Menyedihkan lantaran banyak pihak yang menganggapnya hal biasa.
Hal ini menjadi membuktikan buruk, terutama untuk penonton TV di kalangan anak muda. Disadari atau tidak, jikalau tayangan model sepeti itu terus-menerus disuguhkan, menyerupai suguhan tayangan yang mengandung prilaku LGBT, maka sangat dikhawatirkan akan ditiru dan dipraktikkan oleh belum dewasa muda penerus bangsa.
Seorang pedangdut yang terlahir sebagai laki-laki dengan inisial SJ, terkena jerat aturan alasannya ialah sudah melaksanakan perbuatan kejahatan yang bersifa pelecehan dan berbau LGBT. Selain itu, bukan tak mungkin SJ akan memperoleh hukuman sosial lantaran apa yang telah diperbuatnya sangat memalukan.
Hal yang menciptakan sedih ialah LGBT masih belum masuk ke dalam jangkauam hukum. Pelaku LGBT masih bebas berkeliaran untuk mempropagandakan prilaku LGBT ke banyak orang, terutama belum dewasa muda penerus bangsa.
11. Propaganda LGBT Didukung Oleh Lembaga Internasional
Tindakan dan sikap oknum pedangdut SJ telah menciptakan keresahan di masyarakat lantaran tindakan, yang memalukannya. Pro dan kontra muncul, tentunya komunitas LGBT tidak akan membisu untuk melaksanakan pembelaan terhadap LGBT.
Kampanye LGBT yang sangat gencar tidak lepas lantaran adanya dana dan proteksi penuh dari forum internasional, lantaran itulah mereka sangat berani mengkampanyekan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan nilai yang ada pada masyarakat Indonesia.
Gerakan LGBT global mulai memperoleh kesempatan “emas” untuk membuatkan prilakunya pasca keluarnya putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang isinya bahwa melegalkan perkawinan sejenis di seluruh negara pecahan AS pada 27 Juni 2015.
Amerika Serikat menyusul Prancis, Vietnam, Jerman dan Israel sebagai negara yang melegalkan keberadaan LGBT. Sontak kontroversi bermunculan di banyak sekali penjuru dunia.
Marck Zuckenberg, seorang pemilik situs media umum Facebook, mendukung gerakan LGBT dengan memperlihatkan akomodasi foto profil dengan imbol warna komunitas LGBT.
Dunia juga digemparkan dengan hasil referendum di Irlandia. Negara Irlandia merupakan negara dengan lebih banyak didominasi penduduk Katolik, hasil referendum memutuskan semoga melegalkan status perkawinan sejenis.
Propaganda LGBT sangat massif yang disuarakan sejumlah tokoh dan LSM dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan sebuah forum di bawah naungan PBB yaitu UNDP, ternyata menciptakan sebuah acara untuk mempromosikan LGBT di banyak negara.
12. Pelaku Propaganda LGBT Melakukan Strategi Play As Vicitim
Waspada dengan strategi playing as victim dari kaum LGBT. Hingga dikala ini kaum LGBT terus memakai strategi ini, mereka menciptakan sebuah opini bahwa kaum LGBT ialah kelompok yang tertindas.
Sehingga kaum LGBT memposisikan dirinya seolah-olah diintimidasi dan mendapat kekerasan. Yang harapannya semoga memperoleh simpati publik.
Dimana mereka ingin memasukan pemikiran kepada publik, semoga publik mempunyai persepsi bahwa kaum LGBT terzalimi. Dengan strategi ini mereka menuai simpati publik, walaupun tidak semuanya terpengaruhi oleh propaganda tersebut.
Bahaya LGBT
Penyebaran LGBT sudah terlihat jelas, menyerupai pembawa acara yang tampil kebanci-bancian, acara TV menampilkan sosok laki-laki yang gayanya lemah gemulai, sehingga memperlihatkan sebuah kesan bahwa waria merupakan suatu hal yang biasa.
Selain itu, terselip sebuah pesan yang mengerikan dari propaganda ini, jikalau ingin populer maka caranya dengan berperilaku menjadi banci.
Hal ini menciptakan orang-orang yang sering melihat tayangan tersebut, terutama untuk para perjaka yang menjadi keinginan bangsa, akan terkena dampaknya.
Acara-acara LGBT akan sangat merusak mental. Dimana generasi muda ialah pemimpin bangsa masa depan, dan menjadi keinginan bangsa. Apa jadinya jikalau negeri tercinta ini mempunyai pemimpin masa depan yang merupakan seorang banci.
Ada banyak dampak jelek dari LGBT, menyerupai dampak sosial, dampak jelek pada pendidikan, ancaman pada keamanan negara, bahkan ternyata kemunculan LGBT akan meningkatkan resiko penyakit menyerupai HIV, AIDS dan kanker. Penjelasan ini dari sebuah goresan pena yang berjudul 9 Bahaya LGBT Bagi Kesehatan & Lingkungan.
Cara Mencegah LGBT
1. Menjaga Pergaulan
Dimana seorang perempuan tidak baik membiasakannya diri berteman dengan kaum laki-laki, lantaran dampaknya akan menghipnotis psikologisnya yang nantinya berkarakter dan berpenampilan menyerupai laki-laki.
Sehingga kondisinya, ketika dalam sebuah keluarga ada banyak anak laki-laki, akan tetapi hanya ada satu anak perempuan. Maka sang ibu harus mengambil tugas yang lebih besar, untuk memasukan abjad seorang perempuan padanya, sehingga hal ini menciptakan anak perempuan semoga tidak kehilangan jati dirinya.
Ini hanya salah satu pola cara menaggulangi semoga tidak terjatuh ke dalam prilaku LGBT. Intinya, baik laki-laki maupun perempuan hendaknya melaksanakan pergaulan yang sesuai dengan kodrat atau fitrahnya masing-masing.
2. Tutup Segala Celah dsfkjdggrafi
Sudah banyak diketahui sebetulnya penyebaran LGBT ini identik dengan sesuatu yang bersifat p0rn*grafi. Seseorang umumnya bisa “terjangkit” dsfkjdggrafi lantaran penyalahgunaan teknologi menyerupai gadget dan lainnya.
Penting untuk setiap pihak, baik itu orang renta maupun pihak terkait lainnya mencounter dan menangkal dari dampak jelek penyalahgunaan teknologi ini.
3. Adakan Kajian atau Seminar Tentang Bahaya LGBT
Anak-anak yang sudah masuk masa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas telah sanggup diberikan edukasi dari kegiatan-kegiatan formal menyerupai seminar dan semacamnya.
Penting untuk segala pihak yang berkepentingan semoga mengadakan dan mendorong belum dewasa muda untuk mengikuti seminar ihwal ancaman LGBT, sehingga mereka bisa lebih mawas diri dari resiko terkena prilaku LGBT.
Sangat diperlukan semoga Perguruan Tinggi bisa secara resmi untuk mendirikan sentra kajian dan penanggulangan dari propaganda LGBT yang dikala ini masih terus disebarkan dengan gencar.
Aktivitasnya juga termasuk memperlihatkan konsultasi psikologi dan pengobatan untuk mereka yang terkena prilaku LGBT.
4. Peran Media Massa
Sangat diperlukan semoga media massa menampilkan sesering mungkin untuk menyebutkan kisah-kisah mereka yang awalnya terkena prilaku LGBT, kemudian bisa menjadi seorang yang normal kembali.
Media Massa hendaknya membangkitkan rasa optimisme pada orang-orang, bahwa mereka yang menjadi korban LGBT, ternyata bisa disembuhkan.
5. Peran Pemerintah
Pemerintah diperlukan melaksanakan peninjauan peraturan perundang-undangan untuk mencegah terjadinya relasi secual yang sejenis, dan mencegah penyebaran p0rn*grafi secara umum.
Pemerintah dan dewan perwakilan rakyat perlu untuk segera menciptakan peraturan untuk mencegah dan menutup celah daru perjuangan kelompok tertentu yang ingin melegalisasi LGBT, menyerupai yang terjadi itu dari Amerika dan negara-negara lainnya.
Dapat juga masyarakat Indonesia yang mempunyai kemampuan, semoga peduli pada pemasalahan ini dengan mengajukan somasi jodicial review terhadap pasal-pasal kitab undang-undang hukum pidana yang masih lemah dalam pencegahan kejahatan secual.
Pemerintah bersama masyarakat harus bergerak cepat untuk pencegahan LGBT, serta juga memperlihatkan penyuluhan ihwal LGBT.
6. Peran Para Tokoh, Ulama dan Ahli Pendidikan
Masjid-masjid besar diperlukan untuk membuka klinik LGBT, untuk memperlihatkan penyuluhan keagamaan kepada penderita LGBT. Peran para ulama, da’i dan andal pendidikan sangat penting semoga memperlihatkan pendidikan dan nesehat yang ampuh semoga para penderita LGBT bisa kembali normal.
Para tokoh yang mempunyai dampak besar di masyarakat, sanggup melaksanakan pendekatan kepada para pemimpin media massa yang terutama televisi, untuk mendorong semoga media massa ikut berperan memperlihatkan penyuluhan kepada masyarakat semoga terhindar dari LGBT.
7. Peran Masyarakat
Masyarakat hendaknya melaksanakan pendekatan yang baik dan tidak memandang miring para pelaku LGBT, lantaran bagaimanapun pelaku LGBT merupakan pecahan dari masyarakat yang mempunyai hak sebagai manusia. Yang perlu dilakukan ialah menyadarkan para pelaku LGBT dari kekeliruannya.
Orang-orang yang mempunyai rezeki lebih bisa memperlihatkan beasiswa secara khusus kepada calon-calon doktor yang menulis disertasi dan bersungguh-sungguh dalam penanggulangan LGBT.
Hal ini nantinya akan sangat membantu masyarakat, semoga bisa dengan baik dan benar untuk berhadapan dengan pelaku LGBT, dan menyadarkannya semoga kembali menjadi insan yang normal.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ 12 Faktor Penyebab Lgbt (Bahayanya Dan Cara Mencegah Lgbt)"
Posting Komentar