Siapa yang benci Matematika? Acungkan tangan! Pasti di antara kalian, cukup banyak yang mengacungkan tangannya deh, smart buddies. Eits, coba kau baca dulu cerita tiga sosok berikut deh. Matematika sangat berjasa bagi kehidupan mereka lho. Tidak percaya? Simak saja pribadi yuk!
Paul Wolfskehl
Kalau biasanya kau mengeluh "Duh, kenapa Matematika sulit sekali sih? Mau mati nih ngerjainnya,", lain dengan cerita kali ini. Matematika justru menyelamatkan nyawa seseorang. Paul Wolfskehl bukanlah sosok yang ahli di bidang Matematika, melainkan orang industri dari Jerman.
Dikarenakan tidak berpengaruh menghadapi suatu kasus yang cukup pelik, suatu hari ia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Waktu untuk bunuh diri sudah ia rencanakan dengan sangat rapi, baik tanggal maupun jamnya. Pistol pun telah dipersiapkan untuk menembak kepalanya sendiri. Akan tetapi, beberapa jam sebelum tindakan bunuh diri itu dilakukan, ia mengunjungi perpustakaan pribadinya. Di sana, ia menemukan sebuah makalah perihal teorema yang sangat terkenal, yaitu Fermat's Last Theorem. Mulailah ia membaca, dan tak usang kemudian ia karam dengan isi dari makalah tersebut. Makalah ini sanggup membuatnya sibuk untuk berpikir mengenai pemecahan duduk kasus yang ada. Ia lupa bila berniat bunuh diri!
Well, perjuangannya memecahkan soal memang tidak berhasil. Namun, sempurna setelahnya, ia gres sadar bahwa waktu yang sudah ia tentukan untuk melaksanakan agresi bunuh diri telah terlewat. Ia terkagum dengan kejadian yang gres ia alami. Memecahkan duduk kasus makalah sanggup membatalkan niat bunuh diri. Nah, sebagai balas jasa, ia menyelenggarakan hadiah 100 ribu Marks untuk siapapun yang sanggup memecahkan permasalahan Fermat's Last Theorem. Hadiah ini kemudian dikenal dengan nama hadiah Wolfskehl
Carl Friedrich Gauss
Selain merupakan ilmuwan hebat dunia, Gauss juga diakui sebagai hebat Matematika terbesar sepanjang masa. Tak heran, semenjak kecil ia memang sudah jenius. Di usianya yang ke-3, ia sudah berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya ketika mengalkulasi bidang keuangan.
Carl Friedrich Gauss. (Sumber: wikimedia.com)
Ketika sekolah dasar, ada lagi kejadian menakjubkan yang ia lakukan. Saat itu, guru Matematikanya meminta para siswa untuk menjumlahkan bilangan dari 1 hingga 100. Hal ini dilakukan dengan tujuan sang guru sanggup beristirahat cukup usang sebelum melanjutkan pelajaran. Akan tetapi, Gauss berhasil menuntaskan soal tersebut hanya dalam hitungan detik setelahnya. Caranya pun unik sekali. Bilangan 1 hingga 100 dikelompokkan menjadi 1 dan 100, 2 dan 99, 3 dan 98, hingga seterusnya, hingga 50 dan 51. Lalu, jumlah dari setiap pasang bilangan ialah 101 dan ada 50 pasang bilangan. Dengan demikian, jumlah total bilangan ialah 50x101=5050.
George Dantzig
Ketika menghadiri studi Doktoral, Dantzig tiba terlambat. Ketika ia masuk ruangan, sudah ada dua soal yang tertulis pada papan tulis. Ia pun segera menyalin dan mengerjakannya sebagai kiprah kuliah. Tak usang kemudian, ia segera sadar bahwa itu bukanlah soal mudah. Tapi, alasannya ialah itu merupakan kiprah kuliah, maka ia pun tetap berupaya mengerjakannya. Dua soal tersebut hasilnya selesai, kemudian Dantzig mengumpulkannya ke dosen. Ia bahkan meminta maaf alasannya ialah butuh waktu agak usang untuk sanggup menemukan jawabannya. Alasannya, soal ini agak lebih sulit daripada biasanya.
Satu setengah bulan setelahnya, dengan tergopoh-gopoh sang dosen mendatangi Dantzig ke rumah. Dantzig sempat merasa telah melaksanakan kesalahan. Ternyata, soal yang jadi kiprah tempo kemudian belum pernah ada yang sanggup memecahkan. Dantziglah yang pertama kali berhasil. Hasilnya dirangkum menjadi sebuah makalah yang kemudian dipublikasikan oleh dosen. Pada tahun berikutnya, ketika Dantzig sedang gundah memilih topik disertasi, sang dosen berkata bahwa penyelesaian soal tersebut dianggap sebagai disertasi.
Psst, cerita ini digunakan oleh seorang pendeta di zaman itu sebagai materi khotbah mengenai kekuatan dari berpikir positif. Bahkan, film berjudul Good Will Hunting yang rilis tahun 1997 pun dibentuk berdasar cerita Dantzig.
Setelah membaca cerita tiga sosok di atas, yakin kau mau benci Matematika? Apalagi kau sanggup mencar ilmu melalui video pelajaran yang menarik dengan ruangbelajar? (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Yakin Benci Matematika? Tiga Sosok Ini Berubah Kehidupannya Sebab Matematika, Lho!"
Posting Komentar