Winny: “Semakin Mengenal Guru, Semakin Kagum Dengan Sosok Guru”

Winny Yuliana, Junior Business Analyst di Ruangguru.com
Winny Yuliana, Junior Business Analyst di Ruangguru

Pada People Behind The Scene kali ini, kita akan berkenalan dengan salah satu anggota Ruangguru yang sangat berperan dalam proses seleksi dan pengembangan kapasitas guru-guru di Ruangguru. Winny Yuliana, atau dekat dipanggil Winny, yaitu Junior Business Analyst di Ruangguru. Gadis kelahiran Jakarta ini menyukai goresan pena Habiburrahman El Shirazy, ibarat Ayat-Ayat Cinta 2. Winny yang merupakan lulusan Universitas Padjajaran jurusan Psikologi, awalnya magang di Ruangguru hingga kesudahannya menjadi pegawai full time.

Seperti apa pengalaman Winny di Ruangguru? Yuk kita simak ceritanya! :)

RG: Bagaimana awal dongeng kau bisa magang kemudian bekerja di Ruangguru?

Winny: Awalnya, saya mengetahui Ruangguru lantaran pernah mengikuti jadwal yang diadakan oleh Ruangguru yang membahas wacana startup. Dari situ saya menjadi tertarik dengan startup ini, lantaran berdasarkan saya startup yang bergerak di bidang pendidikan itu ‘tidak biasa’. Kemudian saya follow media sosial-nya mulai dari Twitter, Facebook maupun Instagram.

Lalu, saya melihat ada kabar lowongan untuk magang posisi Content Development dan saya mencoba untuk apply. Alhamdulillah saya pun lolos wawancara dan menjalani magang selama 3 bulan. Setelah menuntaskan jadwal magang, saya kesudahannya mendapat proposal untuk bekerja full time di Ruangguru.

RG: Apa yang menciptakan kau tertarik bekerja di startup?

Winny: Dari jadwal yang pernah saya ikuti itu, saya menjadi terinspirasi untuk berpartisipasi dalam startup. Saya menjadi tertantang untuk masuk ke perusahaan yang menuntut saya untuk lebih kreatif, tanpa dibatasi dengan sistem yang telah ada.

Di sisi lain, bekerja di startup itu menciptakan kita untuk harus nyaman dengan ambiguitas dan siap menghadapi kegagalan. Menurut saya, itu merupakan hal yang menarik untuk mempunyai kondisi lingkungan kerja ibarat itu lantaran bisa mendorong kita untuk bisa mengembangkan diri lebih cepat dengan adanya tuntutan yang tinggi.

RG: Lalu, apa yang menciptakan kau tertarik dengan bidang pendidikan?

Winny: Awalnya saya tidak menyadari ketertarikan saya dalam bidang pendidikan, tetapi sesudah melihat ke belakang, saya gres menyadari bahwa pengalaman yang saya miliki banyak yang bekerjasama dengan bidang pendidikan. Pengalaman saya di antaranya:

Tahun 2014:

  • Fasilitator untuk training “Bandung Muda Juara” yang diadakan oleh pemkot Bandung untuk mengedukasi siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama Al-Farisi mengenai self and social development
  • Salah satu fasilitator untuk Pelatihan Pengembangan Diri yang diadakan ITENAS (Institut Teknologi Nasional) untuk mengedukasi mahasiswa gres dalam merencanakan jadwal studi maupun konsep diri.

Tahun 2015:

  • Salah satu fasilitator untuk Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan yang diadakan oleh ITENAS untuk mengedukasi siswa mengenai membangun dan mengembangkan proyek kewirausahaan.
  • Salah satu fasilitator untuk Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan yang diadakan oleh ITENAS untuk mengedukasi mahasiswanya dalam performa kepemimpinan di kehidupan sehari-hari maupun berorganisasi.
  • Guru freelance pelajaran Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris di Jakarta untuk kurikulum tingkat SMP.

Berkat pengalaman tersebut, saya jadi tertarik untuk meneruskan ketertarikan saya di bidang pendidikan. Meskipun posisi saya di Ruangguru tidak tertulis membutuhkan seseorang yang mempunyai latar belakang di bidang Psikologi, banyak hal yang saya pelajari ketika kuliah yang bisa di aplikasikan di sini. Dan, justru itulah yang membedakan saya dengan yang lain lantaran kemampuan saya.

RG: Apa posisimu kini di Ruangguru? Apa saja yang kau kerjakan?

Winny: Posisi saya di Ruangguru yaitu sebagai Junior Business Analyst untuk Tim Guru. Di sini, saya bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan banyak sekali inisiatif yang bisa dilakukan untuk mendukung rekrutmen dan pengembangan kapasitas guru di Ruangguru. Saya memilih kriteria maupun pengalaman guru ibarat apa yang kami butuhkan. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan demand yang ada, mulai dari pelajaran apa yang paling dicari maupun waktu ketersediaan mengajar semoga kebutuhan calon murid sanggup terpenuhi.

RG: Hal apa saja yang dilakukan dalam seleksi guru?

Winny: Pertama, yaitu menguji seberapa jauh calon guru menguasai materi. Untuk menguji hal tersebut, kami menawarkan tes kepada guru berupa soal untuk dikerjakan sesuai dengan tingkat murid yang akan diajarkan.

Kedua, kami melaksanakan micro teaching sebagai simulasi mencar ilmu untuk mengetahui kemampuan calon guru dalam mengajar. Micro teaching ini ada yang dilakukan secara tatap muka maupun online. Untuk yang kemampuan mengajar secara online, ini penting untuk diuji terutama untuk guru yang akan mengajar melalui aplikasi kami. Makara kami bisa melihat bagaimana calon guru berinteraksi dengan murid dalam memecahkan soal yang ditanyakan. Apalagi, masih ada guru yang belum terbiasa dengan sistem mengajar secara online.

RG: Apa saja hambatan yang dihadapi ketika mencari guru?

Winny: Menurut saya, mencari guru "paket lengkap" merupakan tantangan tersendiri. Ruangguru mencari guru yang siap mengajar baik dalam penguasaan materi, keterampilan mengajar, hingga attitude menjadi guru lantaran kami ingin menawarkan yang terbaik kepada seluruh murid di Ruangguru.

RG: Sebagai lulusan Psikologi, hal apa saja yang bisa kau aplikasikan di pekerjaanmu?

Winny: Ada dua hal yang saya aplikasikan di pekerjaan saya: observasi dan wawancara. Dengan observasi saya mencoba menilai kualitas guru dengan memperhatikan sikap yang ditunjukkan selama proses seleksi. Pada tahap wawancara, saya memilih kriteria ibarat apa yang dicari dari seorang guru, ibarat pengalaman yang dibutuhkan, serta bagaimana menggali pengalaman yang dimiliki dengan menawarkan pertanyaan yang konkrit.

Bagi saya, dengan menawarkan pertanyaan yang tepat, kita juga akan mendapat balasan sesuai dengan yang kita cari untuk mengetahui potensi terbaik dari seseorang.

RG: Bagaimana kesan kau berinteraksi dengan guru?

Winny: Dengan sering berinteraksi dengan guru, menciptakan saya semakin kagum dengan sosok guru. Ini merubah bagaimana cara pandang saya terhadap seorang guru dan menawarkan kesan tersendiri.

Hal yang paling saya kagumi dari guru yaitu kepekaannya dengan kebutuhan orang lain. Ini terlihat ketika guru sedang berinteraksi dengan murid. Seorang guru selalu memastikan apakah muridnya sudah sepenuhnya mengerti atau belum, kemudian mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki murid. Misalnya, ada saja murid pelajaran Matematika yang hitungannya besar lengan berkuasa tetapi untuk memahami konsep rumus tertentu masih lemah. Dari situ, seorang guru mencoba mencari cara yang efektif semoga murid bisa meningkatkan kemampuan memahami konsep. Dan semakin saya sering bertemu dengan guru, saya menyadari bahwa sikap ibarat itulah yang dimiliki oleh seorang guru dimana pun.

Selain itu, guru itu juga sempurna waktu, sehingga lebih menghargai waktu orang lain juga. Guru itu juga cerdas lantaran sangat kritis dan banyak bertanya. Inilah hal yang menciptakan saya semakin kagum. Dengan kekaguman tersebut, saya menjadi nyaman untuk berinteraksi dengan guru lantaran dipikiran saya sudah tertanam gambaran positif. Apalagi guru itu juga rela mengorbankan waktunya untuk orang lain. Menurut saya, mengajar itu bukanlah hal yang gampang tetapi mereka tetap semangat untuk menjalani hal itu. Semakin mengenal guru, semakin saya kagum dengan sosok guru.

RG: Apa hal yang kau senangi di Ruangguru?

Winny: Saya sudah bergabung selama 9 bulan bila terhitung dari magang. Yang saya sukai di sini yaitu lingkungannya yang dipenuhi oleh anak muda. Jadinya bisa santai, tanpa mencicipi adanya pressure yang disebabkan oleh gap umur. Terkadang, jikalau bekerja dengan rentang umur yang terlampau jauh, akan ada rasa segan yang menciptakan kita jadi kurang leluasa dalam berinteraksi.

Dengan rekan kerja yang relatif seumur, saya jadi bisa mendapat teman maupun teman di kantor ini. Jadinya, akan lebih gampang untuk mendapat support system. Meskipun seandainya ada saja yang umurnya beda jauh, tetapi mereka mempunyai jiwa muda pula jadinya tetap bisa santai.

Hal lainnya, pakaiannya juga kasual jadinya tidak perlu kerepotan untuk mencari baju kantor dan tetap bisa menggunakan baju ketika kuliah dulu, hihi.

RG: Apa harapan dan keinginan kau untuk Ruangguru?

Winny: Semoga niat baik Ruangguru untuk memajukan pendidikan Indonesia bisa tercapai. Selain itu, harapan saya kedepannya akan terus berinovasi dalam memilih seni administrasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut.

RG: Wah, menarik sekali ya pengalamanmu. Terima kasih Winny sudah membuatkan dongeng :)

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Winny: “Semakin Mengenal Guru, Semakin Kagum Dengan Sosok Guru”"

Posting Komentar