Smart Buddies, niscaya sudah tidak absurd lagi dengan kata ekstasi, sabu-sabu, dan heroin kan? Ketiganya ialah jenis obat-obatan terlarang yang biasa disebut dengan narkotika dan psikotropika. Tahukah kau apa perbedaan keduanya? Singkatnya, narkotika ialah jenis obat-obatan yang memengaruhi tingkat kesadaran seseorang untuk menghilangkan rasa nyeri. Sementara itu, psikotropika ialah obat-obatan yang mengendalikan sistem saraf pusat, sehingga sanggup mengakibatkan perubahan kegiatan mental dan perilaku.
Salah satu obat psikotropika yang akhir-akhir ini marak terdengar, berjulukan Dumolid. Kira-kira, ibarat apa ya zat yang terkandung di dalamnya? Serta seberapa berbahayanya penggunaan Dumolid bagi kita? Yuk, disimak penjelasannya berikut ini!
Dumolid ialah nama merek dari obat Nitrazepam 5 mg yang termasuk dalam kategori obat penenang (Benzodiazepin). Obat tersebut juga merupakan salah satu jenis psikotropika golongan IV. Wah, pelajaran IPA kelas 8 Sekolah Menengah Pertama nih! Kamu masih ingat nggak apa artinya? Yep, maksudnya ialah kandungan psikotropika di dalam obat hanya mempunyai imbas ketergantungan yang ringan.
Pada dasarnya, obat ini sering dipakai untuk menghilangkan insomnia akut, menurunkan tingkat depresi, serta kecemasan. Penggunaannya memang diperbolehkan, tapi ada batas kadar tertentu dan dengan disertai resep dokter. Nah, dikala seseorang menggunakannya tanpa resep dokter, maka hal tersebut menjadi penyalahgunaan psikotropika. Wah, malah jadi ancaman kan?
Selain menenangkan, Dumolid juga bisa menciptakan orang lebih percaya diri, dan juga menciptakan seseorang menjadi lebih fokus. Hal ini disebabkan, kandungan obat di dalamnya eksklusif bekerja pada sistem saraf sentra dan menghasilkan imbas bius, serta merelaksasi otot. Namun, apabila obat ini dikonsumsi secara berlebihan, maka akan mengakibatkan ketergantungan, lantaran badan akan semakin menoleransi penggunaannya, dan menjadikan peningkatan jumlah takaran yang dikonsumsi.
Ketergantungan terhadap obat ini kalau tidak segera dilarang akan berakibat fatal. Misalnya, semakin meningkatkan depresi dan insomnia dan mengganggu kemampuan kognitif otak untuk belajar. Lebih jauh lagi, Dumolid bisa meningkatkan sikap garang serta merasa seolah-olah jiwanya terlepas dari tubuhnya (depersonalisasi). Namun, untuk menghentikan konsumsi obat ini pun tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan lantaran badan membutuhkan proses untuk mengurangi penggunaannya secara bertahap. Jika dilarang secara mendadak, pengguna akan berisiko terkena serangan jantung, stroke, kejang, atau halusinasi. Selain itu, dikala dumolid juga dipakai bersama obat lain dan/atau diminum bersama alkohol, efeknya sanggup berupa koma sampai kematian. Menakutkan ya?
Nah, kini Smart Buddies sudah tahu kan bahayanya memakai Obat Dumolid? Tentunya, sekadar tahu saja tidak cukup, kau juga sebaiknya menghindari penggunaan obat-obatan terlarang ibarat ini. Bukannya membawa manfaat, justru obat tersebut sanggup membahayakan badan kita lho. (AK/RE)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Obat Dumolid, Menenangkan Sekaligus Membahayakan"
Posting Komentar