Konsep Dasar Sistem Informasi


        Kali ini saya akan membagikan sedikit materi ihwal KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI yang pernah saya sanggup dalam proses perkuliahan waktu saya kuliah di salah satu sekolah tinggi tinggi ilmu komputerisasi khususnya pada mata kuliah Pengenalan Sistem Informasi. mungkin saja bisa mempunyai kegunaan bagi rekan-rekan yang dikala ini sedang mencari materi untuk penyelesaian kiprah atau pun penyelesaian laporan, skripsi dan sebagainya. Yang akan saya share kali ini khususnya ihwal KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Materi ini membahas sistem info melalui pendekatan sistem dan subsistem. dengan mempelajari makna sistem dan elemen-elemen yang menyusunnya, Anda bisa memahami kedudukan sistem info sebagai sebuah sistem.

Sistem dan Sub Sistem

Istilah sistem bukanlah hal yang absurd bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer ibarat IBM PC atau Macintosh, tetapi juga bisa ke arah yang lebih luas ibarat sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik ibarat sistem respirasi mamalia.


pada dasarnya, Sistem Informasi yaitu sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. 

  • sebagai gambaran, kalau dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak menawarkan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut sanggup dipastikan bukanlah penggalan dari sistem. 
  • Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing) sebagai elemen tidak bisa membentuk sebuah sistem, lantaran tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.


Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membantuk sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan,
  • Masukan,
  • Keluaran,
  • Proses, 
  • Mekanisme pengendalian, dan 
  • Umpan balik
selain itu sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan mempunyai batas.  Perhatikan gambar Sistem Perusahaan dan elemen-elemennya.


 Kali ini saya akan membagikan sedikit materi ihwal  KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Sistem Perusahaan dan elemen-elemennya
Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda-beda. 
begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. setiap sistem info mempunyai satu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, berdasarkan Hall, 2001, tujuan utama yang umum ada tiga macam yaitu :
  1. untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
  2. untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
  3. untuk mendukung acara operasi perusahaan
secara lebih spesifik, tujuan sistem info bergantung pada acara yang ditangani namun, kecenderungan penggunaan sistem info lebih ditujukan pada perjuangan menuju keunggulan kopetitif, yang artinya bisa bersaing dan mengungguli pesaing. pada pasa swalayan, tujuan sistem info yaitu mengurangi antrian lantaran pemasukan data dilakukan dengan cepat oleh kasir melalui pembacaan barcode, meningkatkan keakurasian dan sekaligus pelayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan sediaan barang. 


Masukan


Masukan (input) sistem yaitu segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi materi untuk diproses. Masukan sanggup berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud yaitu materi mentah, sedangkan pola tidak berwujud yaitu info (misalnya seruan jasa dari pelanggan).


Proses

Proses merupakan penggalan yang melaksanakan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, contohnya berupa info dan produk, tetapi juga bisa berupa hal yang tidak berguna, contohnya saja pembuangan atau limbah.
Pada sistem informasiproses sanggup berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. meringkas data, melaksanakan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa pola proses.


Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan.


Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini dipakai untuk mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya yaitu untuk mengatur supaya sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan kelauaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimbanga, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melaksanakan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama sanggup menawarkan masukan pada setiap individu atau menawarkan ringkasan kinerja terakhir untuk acara manajemen. adapun hal yang terakhir sering terjadi pada sistem info karen aprogram komputernyalah yang salah satu keluarannya dikehendaki untuk diubah.

Umpan balik ibarat yang diutarakan di depan, yaitu menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik negatif (negative feedback).
selain dengan menggunakan umpan balik negatif, pengendalian juga bisa menggunakan umpan balik konkret (positive feedback) atau sering kali disebut umpan maju (feedforward) . pada sistem ini pengendalian dimaksudkan untuk menambah kekuatan atau mendorong proses supaya menawarkan hasil yang lebih baik, tanpa harus menunggu terjadinya penyimpangan.


Batas 

Yang disebut batas (boundary) sistem yaitu pemisah atara sistem dan kawasan diluar sistem (lingkungan). batas sistem memilih konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan  sistem. sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai hukum permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
tentu saja, batas sebuah sistem sanggup dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah sikap sistem. sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan sanggup mengurangi keterbatasan dana. pola lain perubahan batas sistem yang dapat meningkatkan sistem secara dramatis.
Perubahan batas sistem
   Gambar di atas menandakan bahwa pada sistem tradisional yang berbasis kertas, pelanggan mengirim pesan meluli surat. Surat diterima oleh penggalan penerimaan surat dan diteruskan ke penggalan pemroses pesanan, selanjutnya penggalan pemroses pesanan menyidik ketersediaan produk dan menawarkan konfirmasi kepada pelanggan. Pada sistem ini pelanggan diperlakukan sebagai penggalan luar sistem. Adapun pada pendekatan kedua, pelanggan sanggup menyidik ketersediaan produk secara langsung.

model ibarat di atas telah banyak dilakukan abtara penjual dan pemasok. Dalam hal ini, sistem penjual terhubung ke sistem pemasok sehingga penjual sanggup melihat sediaan pemasok secara langsung. sistem yang memungkinkan pelanggan sanggup melihat produk si penjual juga telah banyak diterapkan di lingkungan internet.

Lingkungan 

sebuah sistem umumnya tersususn atas sejumlah sistemsistem yang lebih kecil. Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem itulah yang disebut subsistem. 


Daftar Sistem dan Sub Sistem

Sistem Mobil
Subsistem
Sistem Mobil
Subsistem Bahan Bakar
Subsistem Pendorong
Subsistem Kelistrikan
Subsistem Rem
Sistem Komputer
CPU
Masukan
Keluaran
Penyimpanan Sekunder
Sistem Informasi Perusahaan
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Personalia
Sistem Informasi Produksi
 

Berkaitan dengan sistem dan subsistem, istilah supersistem adakala dijumpai. kalau suatu sistem menjadi penggalan dari sistem lalin yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan Supersistem. 
sebagai pola kalau pemerintah kabupaten disebut sebagai sistem maka pemerintah Provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi yaitu subsistem dan pemerintah sentra yaitu supersistem. 


Antarmuka Subsistem
sebagaimana telah diketahui, sebuah sistem umumnya terdiri atas sejumlah subsistem. Masing-masing subsistem yang memiliki batas tersendiri ini saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.
Antar muka subsistem

  Garis-garis yang menghubungkan antarsubsistem pada agambar di atas disebut antarmuka (interface) atau penghubung subsistem. Antarmuka susbsistem merupakan hal yang penting, alasannya tanpa antarmuka ini sistem hanya berisi sekumpulan subsistem yang bangun sendiri dan tidak saling berkaitan.

Secara prinsip, antar muka subsistem berupa masukan dan keluaran. dalam prakteknya, sebuah subsistem bisa saja hanya menawarkan keluaraan atau hanya mendapatkan masukan. 


Sistem Tertutup dan Terbuka  

Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Dalam fisika, sistem tertutup biasa disebut sistem yang berdikari (self contained). selain sistem yang tertutup, terdapat pula sistem yang relatif tertutup (Davis, 1999).
Ciri-ciri sebuah sistem yang relatif tertutup antara lain sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran tertentu, terkendali, dan gejolakdiluar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya. Misalnya, Sistem penerimaan mahasiswa baru di lingkungan universitas negeri.

Sistem terbuka (open system) yaitu sistem yang berafiliasi dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. ciri-cirinya, system menrima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. selain itu, umumnya sistem melaksanakan penyesuaian terhadap lingkungan. pada umumnya, sistem perusahaan dagang merupakan pola sistem yang terbuka. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan, contohnya dengan mengikuti seruan pasar, supaya eksistensinya tetap sanggup dipertahankan.  

Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia 

Sistem Alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi lantaran alam (tidak dibentuk oleh insan ) Misalnya, sistem tatasurya. Sistem Buatan insan (human made system) yaitu sistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya sistem komputer dan sistem mobil.

Sistem Sederhana dan Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).

Kedudukan Sistem Informasi Sebagai Sistem  

dimanakah kedudukan sistem info ?

berdasarkan klarifikasi berbagai kalsifikasi di depan, sistem info tergolong sebagai
  1. Sistem buatan manusia
  2. terbuka
  3. bersifat fisik
  4. dapat tergolong sebagai sistem probabilisstik atau deterministik (tergantung pada titik pandang untuk meninjaunya)    

  • Sistem ini yaitu sistem buatan manusia  karena manusialah yang merancang dan mengoperasikannya. 
  • Tergolong sebagai sistem terbuka lantaran mendapatkan masukan dan keluaran bagi lingkungan, serta menyesuaikan diri dengan perubahan dan seruan lingkungan
  • Termasuk sebagai sistem fisik, lantaran secara fisik sanggup dilihat. Sistem info sanggup tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. 
  • Sistem info digolongkan sebagai sistem probabilistik lantaran kondisi masa depan sistem ini tidak sanggup diramalkan dengan niscaya (wilkinson, 1992). Namun penggalan tetentu ibarat sistem pemrosesan transaksi sanggup dianggap sebagai sistem yang deterministik.


Nah! hingga di sini dulu tentang KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI, semoga sanggup bermanfaat. 
 
 
Sumber http://armandrivay.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsep Dasar Sistem Informasi"

Posting Komentar