Dalam postingan kemarin aku membahas wacana modif ataupun memperbaiki sebuah monitor pc,dan dalam postingan kali ini aku akan membahas wacana Belajar elektro Dasar#1dengan mudah yaitu pengenalan satu persatu jenis komponen serta funsgsi ataupun karakteristik komponen tersebut.
Kali ini aku akan membahas wacana Resistor{tahanan}
Resistor
Resistor yaitu komponen dasar elektro yang dipakai untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari materi karbon. Dari aturan Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari materi yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi yaitu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menawarkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang mempunyai disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak pribadi dibadannya, contohnya 100Ω5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan aksara R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai kendala resistor di sebut resistansi.
Macam-Macam Resistor Sesuai Dengan Bahan Dan Konstruksinya. Berdasarkan jenis dan materi yang dipakai untuk menciptakan resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam menurut susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film. Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama yaitu jenis tahanan tetap yaitu tahanan adonan karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua tahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya biar sanggup mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar. Tahanan yang berubah-ubah, menyerupai yang tercantum dari namanya, mempunyai sebuah terminal tahanan yang sanggup diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisa mempunyai dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan mempunyai tiga terminal. Jika dua atau tiga terminal dipakai untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut potensiometer. Meskipun bergotong-royong piranti tiga terminal tersebut sanggup dipakai sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagaimana dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalam majalah perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusus.
Kebanyakan potensiometer mempunyai tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang sanggup bergerak sepanjang elemen kendala yang dihubungkan antara dua terminal luar. Tahanan antara terminal luar selalu tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak termakan pada posisi lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal luar untuk potensiometer 1MΩ akan selalu 1MΩ, tidak ada problem bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar sanggup diubah-ubah dari harga minimum yaitu nol ohm hingga harga maksimum yang sama dengan harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar yang lain akan berkurang.
Macam-macam resistor tetap :
a. Metal Film Resistor
b. Metal Oxide Resistor
c. Carbon Film Resistor
d. Ceramic Encased Wirewound
e. Economy Wirewound
f. Zero Ohm Jumper Wire
g. S I P Resistor Network
Macam-macam resistor variabel :
a. Potensiometer :
a.1. Linier
a.2. Logaritmis
b. Trimer-Potensiometer
c. Thermister :
c.1. NTC ( Negative Temperature Coefisient )
c.2. PTC ( Positive Temperature Coefisient ) d. DR e. Vdr
Karakteristik Berbagai Macam Resistor
Karakteristik aneka macam macam resistor dipengaruhi oleh materi yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan efek suhu, kalau suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila dipakai dalam rangkaian elektro tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai hingga 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi kalau perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis. Secara teori sebuah resistor dinyatakan mempunyai resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat pelengkap yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat pelengkap kapasitif. Suhu mempunyai efek yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan mempunyai dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam materi yang membuatnya semakin sulit bagi pedoman electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya yaitu untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar mempunyai koefisien suhu positif.
Arus>> panas
HR = I2Rt [joule]
Q=mc(Ta-T)
Q=0.24 I2 R t [kalori]
Kode Warna Dan Huruf Pada Resistor Tidak semua nilai resistansi sebuah resistor dicantumkan dengan lambang bilangan melainkan dengan cincin arahan warna. Banyaknya cincin arahan warna pada setiap resistor berjumlah 4 dan ada juga yang berjumlah 5. Resistansi yang mempunyai 5 cincin terdiri dari cincin 1 , 2 dan 3 yaitu cincin digit, cincin 4 sebagai pengali serta cincin 5 yaitu toleransi. Resistansi yang mempunyai 4 cincin terdiri dari cincin 1 , 2 yaitu sebagai digit, cincin 3 yaitu cincin pengali dan cincin 4 sebagai toleransi.
Kode Huruf 1) Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal. Jika aksara I yaitu : R artinya x 1(kali satu) ohm K artinya x 103(kali 1000) ohm M artinya x 106(kali 1000000) ohm 2) Huruf II menyatakan toleransi Jika aksara II yaitu : J artinya toleransi ± 5 % K artinya toleransi ± 10 % M artinya toleransi ± 20 %
Resistor Tetap
Resistor tetap yaitu resistor yang memiliki nilai kendala yang tetap
Resistor Tidak Tetap (variabel) Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya sanggup diubah-ubah atau tidak tetap
sekian dulu postingan kali ini dan silahkan baca juga artikel cara Belajar elektro Dasar#2.
salam solder
terima kasih telah membaca artikel aku yang sederhana ini wacana cara Belajar elektro Dasar#1 dengan mudah
Sumber http://www.solderku.xyz/
Kali ini aku akan membahas wacana Resistor{tahanan}
Resistor
Resistor yaitu komponen dasar elektro yang dipakai untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari materi karbon. Dari aturan Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari materi yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi yaitu besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menawarkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang mempunyai disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak pribadi dibadannya, contohnya 100Ω5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan aksara R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai kendala resistor di sebut resistansi.
Macam-Macam Resistor Sesuai Dengan Bahan Dan Konstruksinya. Berdasarkan jenis dan materi yang dipakai untuk menciptakan resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam menurut susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film. Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama yaitu jenis tahanan tetap yaitu tahanan adonan karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua tahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya biar sanggup mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar. Tahanan yang berubah-ubah, menyerupai yang tercantum dari namanya, mempunyai sebuah terminal tahanan yang sanggup diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisa mempunyai dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan mempunyai tiga terminal. Jika dua atau tiga terminal dipakai untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut potensiometer. Meskipun bergotong-royong piranti tiga terminal tersebut sanggup dipakai sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagaimana dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalam majalah perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusus.
Kebanyakan potensiometer mempunyai tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang sanggup bergerak sepanjang elemen kendala yang dihubungkan antara dua terminal luar. Tahanan antara terminal luar selalu tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak termakan pada posisi lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal luar untuk potensiometer 1MΩ akan selalu 1MΩ, tidak ada problem bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar sanggup diubah-ubah dari harga minimum yaitu nol ohm hingga harga maksimum yang sama dengan harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar yang lain akan berkurang.
Macam-macam resistor tetap :
a. Metal Film Resistor
b. Metal Oxide Resistor
c. Carbon Film Resistor
d. Ceramic Encased Wirewound
e. Economy Wirewound
f. Zero Ohm Jumper Wire
g. S I P Resistor Network
Macam-macam resistor variabel :
a. Potensiometer :
a.1. Linier
a.2. Logaritmis
b. Trimer-Potensiometer
c. Thermister :
c.1. NTC ( Negative Temperature Coefisient )
c.2. PTC ( Positive Temperature Coefisient ) d. DR e. Vdr
Karakteristik Berbagai Macam Resistor
Karakteristik aneka macam macam resistor dipengaruhi oleh materi yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan efek suhu, kalau suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila dipakai dalam rangkaian elektro tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai hingga 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi kalau perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis. Secara teori sebuah resistor dinyatakan mempunyai resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat pelengkap yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat pelengkap kapasitif. Suhu mempunyai efek yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan mempunyai dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam materi yang membuatnya semakin sulit bagi pedoman electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya yaitu untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar mempunyai koefisien suhu positif.
Arus>> panas
HR = I2Rt [joule]
Q=mc(Ta-T)
Q=0.24 I2 R t [kalori]
Kode Warna Dan Huruf Pada Resistor Tidak semua nilai resistansi sebuah resistor dicantumkan dengan lambang bilangan melainkan dengan cincin arahan warna. Banyaknya cincin arahan warna pada setiap resistor berjumlah 4 dan ada juga yang berjumlah 5. Resistansi yang mempunyai 5 cincin terdiri dari cincin 1 , 2 dan 3 yaitu cincin digit, cincin 4 sebagai pengali serta cincin 5 yaitu toleransi. Resistansi yang mempunyai 4 cincin terdiri dari cincin 1 , 2 yaitu sebagai digit, cincin 3 yaitu cincin pengali dan cincin 4 sebagai toleransi.
Kode Huruf 1) Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal. Jika aksara I yaitu : R artinya x 1(kali satu) ohm K artinya x 103(kali 1000) ohm M artinya x 106(kali 1000000) ohm 2) Huruf II menyatakan toleransi Jika aksara II yaitu : J artinya toleransi ± 5 % K artinya toleransi ± 10 % M artinya toleransi ± 20 %
Resistor Tetap
Resistor tetap yaitu resistor yang memiliki nilai kendala yang tetap
Resistor Tidak Tetap (variabel) Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya sanggup diubah-ubah atau tidak tetap
sekian dulu postingan kali ini dan silahkan baca juga artikel cara Belajar elektro Dasar#2.
salam solder
terima kasih telah membaca artikel aku yang sederhana ini wacana cara Belajar elektro Dasar#1 dengan mudah
Sumber http://www.solderku.xyz/
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Cara Berguru Elektonika Dasar#1 Dengan Mudah"
Posting Komentar