Hari Kamis (27/7), pengumuman selesainya Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memang mengagetkan banyak orang, mungkin termasuk kamu. Sosok dia yang ramah dan satun, cerdas dan puitis, sekaligus bersahaja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang Mendikbud, nampak berbekas di hati masyarakat Indonesia.
Ucapan terima kasih, rasa penasaran, serta mulut kaget banyak terlihat di media sosial.
Kamu pun niscaya turut melontarkan hal serupa, baik ke sesama teman, atau juga di media sosial. “Elok basa akan awet hidup, manis akal akan bekal mati”. Sebuah peribahasa yang artinya, orang yang baik akal balasannya akan disayang orang selama hidup dan sesudah mati pun akan dikenang orang. Seperti itulah, kiasan yang ketika ini banyak tertuju pada Anies Baswedan.
Tahukah kau apa saja baik akal yang telah dilakukan Anies Baswedan selama kinerjanya, mulai dari 27 Oktober 2014-27 Juli 2016? 20 bulan Anies Baswedan menjabat sebagai Kemendikbud tercatat dalam Kilasan Setahun Kinerja Kemendikbud, yang secara resmi diterbitkan oleh Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA). Simak 10 bukti faktual dedikasi Anies Baswedan di ranah pendidikan Indonesia.
Sekian tahun lamanya, masa depan pendidikan murid di sekolah ditentukan dengan hasil UN dengan standardisasi nilai dasar, serta pelaksanaannya yang memakai lembaran kertas. Kini, UN tidak lagi jadi penentu satu-satunya dari status kelulusan murid di sekolah, alasannya ialah pihak sekolah dan guru mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan.
Tentu saja, perubahan teknis UN, dari memakai kertas menjadi UN berbasis komputer, merupakan perubahan yang dirasakan benar dampaknya. Sekitar 550 sekolah dan 170.000 siswa di seluruh Indonesia.
Pada Kurikulum 2013, Kemdikbud menemukan adanya kekurang-selarasan antara ide, desain, dan dokumen dan penerapannya. Bahkan sekolah pun belum dipersiapkan untuk dalam melaksanakan implementasi kurikulum tersebut. Sehingga, dilakukan penelaah ulang, revisi konsep dan dokumen kurikulum dengan melibatkan publik. Penerapan pun dilakukan secara sedikit demi sedikit sampai batas waktu akhirnya, yaitu 2020 mendatang.
Di ketika penyebaran guru belum merata di seluruh Indonesia, terutama di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), dan guru yang ada di daerah 3T hanya untuk jangka pendek (1-2), Anies Baswedan menawarkan inisiatif terbarunya.
Dilakukan pengiriman ribuan guru secara sedikit demi sedikit ke daerah 3T dengan masa kiprah jangka panjang sebagai guru permanen. Insentif pun dipersiapkan secara khusus, antara lain pengangkatan sebagai PNS daerah dan kredit rumah untuk Guru Garis Depan.
Berita yang muncul di banyak sekali media terkait maraknya perploncoan selama Masa Orientasi Siswa ditanggapi dengan serius oleh Anies Baswedan. Beliau pun lantas mengeluarkan Surat Edaran ke semua sekolah untuk mengantisipasi perploncoan. Sidak pun sering dilakukannya bersama jajaran kementrian, sekaligus meminta laporan pelanggaran MOS, untuk ditindaklanjuti oleh Kemdikbud dan Dinas Pendidikan Daerah.
Akses PAUD bermutu dan terjangkau, sehingga dilakukan percepatan dan pemerataan dukungan peningkatan mutu dan susukan PAUD.
Semula pendaftaran cagar budaya dilakukan secara konvensional dan ada sasaran tersendiri yang harus tercapai, kualitasnya pun tidak terjamin. Anies Baswedan lantas memprakarsai proses pendaftaran yang sanggup dilakukan secara daring, masyarakat pun dilibatkan untuk turut serta mendaftarkan cagar budaya.
Anies Baswedan mewajibkan alokasi waktu membaca buku selain pelajaran selama 15 menit sebelum jam sekolah dimulai. Beliau pun meluncurkan Gerakan Indonesia Membaca – Menulis, yang sebelumnya dilakukan secara terpisah. Aksinya ialah dengan adanya jadwal percepatan pemberantasan buta aksara, perpustakaan keliling, dan training menulis karya ilmiah bagi guru dan murid. Apakah sekarang kau lebih rajin membaca?
Bila penerimaan beasiswa dulunya terbatas untuk murid berprestasi dan pegawai Kemdikbud saja, Anies Baswedan memperluasnya juga untuk pegiat sosial dan seniman.
Bayangkan jikalau siswa di seluruh Indonesia berkesempatan untuk berinteraksi secara pribadi dengan maestro selama beberapa hari. Pasti seru bukan? Karena sebelumnya, seniman jarang dilibatkan dan berinteraksi secara pribadi dengan anak sekolah.
Saking cintanya Anies Baswedan terhadap anak-anak, dia menyadari bahwa masa depan belum dewasa sangat terpengaruh pada kiprah orang renta selama belum dewasa menempuh pendidikan. Kegiatan mengantarkan anak di #HariPertamaSekolah pun menjadi imbauan tersendiri darinya kepada para orang tua. Dalam Surat Edaran yang dia sebarkan, permohonan pemberian izin kepada perusahaan tempat orang renta kerja pun diajukannya, sebagai keringanan bagi para orang renta yang hendak mengantarkan anaknya ke sekolah.
Pada poin terakhir, Ruangguru.com pun turut mendukung imbauan Anies Baswedan tersebut dengan mengunjungi tiga sekolah di tempat Tebet, Jakarta Selatan (18/7). Tim Ruangguru menyaksikan secara pribadi kondisi #HariPertamaSekolah, sekaligus mewawancarai beberapa orang tua, guru, serta murid. Kegiatan tersebut direkam dalam sebuah video pendek, sekaligus berisi seruan kepada Anda, para orang renta dan stakeholder pendidikan, yang sanggup disaksikan di bawah ini.
[embed]https://www.youtube.com/watch?v=LEbIEcm_mDU[/embed]
Terima kasih Anies Baswedan. Selamat bertugas Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI :)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "10 Jasa Terbaik Anies Baswedan Selama Menjabat Sebagai Mendikbud"
Posting Komentar