Beberapa waktu yang kemudian saya melihat salah satu fitur NAS dedicated (QNAP) yang memakai rsync sebagai metode replikasinya ke lokasi lain. Logikanya, server sebagai tujuan replikasi harus membuka layanan rsync. Saya sendiri gres mengetahui kalau rsync dapat diaktifkan sebagai layanan komunikasinya pun tidak memakai SSH sebagaimana saya pernah tulis di tutorial rsync sebelumnya:
Karena saya penasaran, saya coba membangun rsync server dengan memanfaatkan Ubuntu Server. Setiap langkahnya saya catat disini dalam bentuk tutorial yang saya gunakan sebagai pengingat jikalau besok saya harus membangun ulang server rsync tersebut.
- Tutorial sinkronisasi lokal file dan folder memakai rsync
- Tutorial sinkronisasi file atau folder lewat jaringan memakai SSH
Karena saya penasaran, saya coba membangun rsync server dengan memanfaatkan Ubuntu Server. Setiap langkahnya saya catat disini dalam bentuk tutorial yang saya gunakan sebagai pengingat jikalau besok saya harus membangun ulang server rsync tersebut.
Untuk membuka layanan rsync maka kita harus mempunyai aplikasi rsync, jikalau belum mempunyai aplikasi tersebut, kita tinggal menginstallnya dengan perintah:
sudo apt-get install rsync
sesudah itu buat file konfigurasi dengan menjalankan perintah:
sudo vim etc/rsyncd.conf
kemudian masukkan konfigurasi berikut:
pid file = /var/run/rsyncd.pid lock file = /var/run/rsync.lock log file = /var/log/rsync.log port = 873 [files] path = /backup comment = RSYNC FILES read only = false timeout = 300 auth users = user, user2 secrets file = /etc/rsyncd.secrets
kemudian kita buat file otentikasi untuk menyimpan user password dengan menjalankan perintah:
sudo vim /etc/rsyncd.secrets
pengguna layanan rsync tersebut tidak perlu terdaftar sebagai user system, disini saya buat nama penggunanya yaitu user1 dan user2 yang dapat memakai layanan rsync, maka saya isi file rsyncd.secrets tersebut ibarat berikut:
user:password1 user2:password2
save, kemudian saya buat folder backup dengan menjalankan perintah:
sudo mkdir /backup
dan ubah permisinya semoga dapat ditulisi oleh user rsync dengan perintah:
sudo chmod 777 -R /backup
setelah itu saya akan mengaktifkan layanan rsync tersebut dengan menjalankan perintah:
sudo rsync --daemon
untuk melihat aktif atau tidak layanan rsync tersebut, saya akan menjalankan perintah:
sudo nmap localhost
jika layanan rsync berhasil diaktifkan maka port 873 akan terbuka ibarat berikut ini:
kemudia saya mencoba layanan rsync tersebut dari client Ubuntu desktop dari terminal dengan menjalankan perintah:
rsync -av RaspberryPi/ rsync://user@192.168.0.249:873/files/
dari perintah di atas, saya melaksanakan rsync folder RaspberryPi dan seluruh isinya, jikalau rsync berhasil dilakukan maka di server rsync yang beralamat 192.168.0.249 akan terlihat akhirnya ibarat berikut:
berdasarkan hasil yang tertampil diatas saya akan mencoba melihat hasil rsync yang barusan final berproses dengan menjalankan perintah:
sudo ls /backup
isi folder file RaspberyPi telah berpindah di dalam server ibarat yang terlihat di bawah ini:
lalu untuk mematikan layanan rsync bagaimana caranya? anda tinggal menjalankan perintah berikut:
sudo kill `cat /var/run/rsyncd.pid`
maka jikalau kita jalankan lagi perintah nmap:
sudo nmap localhost
maka layanan rsync telah non-aktif ibarat berikut (layanan port 873 tertutup alasannya yaitu layanan rsync tela mati):
agar layanan rsync ini eksklusif aktif saat server restart maka tambahkan aja skrip di bawah ini:
/usr/bin/rsync --daemon
di dalam file /etc/rc.local, dengan begitu layanan rsync akan eksklusif aktif sesudah server berhasil di restart.
Mudah bukan menciptakan layanan rsync server di Ubuntu? selamat mencoba ya, jikalau ada kesulitan silakan isi comment di bawah postingan ini mungkin saya dapat membantu. Jika berdasarkan anda tutorial ini berkhasiat silakan mengembangkan dengan lainnya. Terima kasih telah berkunjung :-)
Sumber http://www.newbienote.com/
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tutorial Membangun Rsync Server Di Ubuntu"
Posting Komentar