Pembibitan Lele – Budidaya ikan lele sudah menjamur dan telah dilakukan oleh banyak masyarakat. Budidaya ini banyak diminati alasannya ialah potensi konsumsi dari ikan lele yang memang sangat tinggi di masyarakat.
Permintaan yang cukup tinggi di pasaran ini dirasa akan sangat menguntungkan bagi pembudidaya ikan. Selain itu, budidaya ikan lele tidak memerlukan banyak biaya. Perawatannya yang terbilang cukup mudah juga menjadi daya tarik perjuangan ini.
Apa itu Pembibitan Ikan Lele?
Pembibitan lele atau pembenihan lele ialah proses untuk memperoleh bibit/benih lele yang selanjutnya akan dipelihara hingga menjadi lele dewasa. Proses pembibitan ini memerlukan proses yang cukup panjang dan harus melalui beberapa tahapan. Tahapan tahapan tersebut harus dilakukan secara urut dan teliti semoga bibit/benih yang dihasilkan mempunyai kualitas yang unggul.
Budidaya ikan lele ini sangat mudah dan efektif serta mudah untuk dilakukan meskipun untuk pemula. Namun mungkin proses pembibitan ikan satu ini terbilang cukup rumit dilakukan. Pada dasarnya, ada dua segmen perjuangan untuk ternak lele ini yang mana terbagi menjadi pembesaran dan pembenihan.
Usaha segmen pembesaran ikan lele biasanya hanya memelihara lele yang benihnya diambil dari perjuangan segmen pembenihan. Sementara untuk perjuangan segmen pembenihan, produksi benih-benih ikan lele dilakukan disana.
Tahapan Pembibitan Lele
Setelah mengetahui apa itu perjuangan pembibitan lele, kini kita wajib tahu apa saja sih tahapannya. Nah, info dibawah ini akan membantu anda menemukan jawabannya.
1. Menyeleksi Indukan Lele
Tahapan pertama yang harus dilakkukan ketika akan melaksanakan pembibitan ialah menentukan indukan lele. Pilihlah calon indukan semenjak calon indukan masih berukuran sekitar 5-10 cm.
Saat menyeleksi, jangan lupa untuk menentukan ikan lele yang mempunyai sifat-sifat unggul seprti mempunyai bentuk badan ideal, gerakannya lincak, tidak mempunyai cacat dan mengalami pertimbuhan yag lebih cepat dibanding yang lainnya.
Setelah itu, rawatlah calon indukan dalam bak pemeliharaan tersendiri. Pemeliharaan calon indukan harus lebih istimewa dengan menunjukkan pakan berkualitas serta pengairan yang bagus.
Proses penyeleksian terhadap calon indukan dilakukan setiap 2 ahad sekali. Pisahkan calon indukan sesuai ukuran semoga tidak saling memakan antara satu dengan yang lainnya. Lakukan secara terpola hingga mendapat calon indukan yang benar-benar baik dan berkualitas.
Ikan lele betina dapat dijadikan sebagai indukan ketika sudah berumur sekitar satu tahun, sedangkan lele jantan dijadikan indukan sehabis umur 8 bulan. Berat indukan yang ideal ialah 0,5 kg atau lebih.
Saat melaksanakan pemeliharaan indukan, pisahkan antara lele jantan dan lele betina kedalam bak yang berbeda. Kolam ini akan berfungsi untuk memelihara calon indukan hingga memasuki masa gonad atau matang. Berikan pakan dengan kualitas elok untuk mempercepat kematangan.
Berikan pakan setidaknnya 3-5% dari bobot badan dengan frekuensi 3-5 kali sehari dan lakukan setiap hari. Dalam satu bak hanya diisi dengan 6 ekor indukan per m2 saja dihentikan lebih.
2. Teknik Pemijahan
Tahapan kedua yang harus dilakukan ialah pemijahan ikan lele. Proses pemijahan atau proses mengawinkan ikan untuk pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara yakni, secara alami dan insentif. Pemijahan secara alami merupakan proses perkawinan ikan yang tidak memerlukan campur tangan insan dan dilakukan dengan naluri alamiah makhluk hidup yaitu pembuahan sel telur dengan sperma.
Sedangkan pemijahan secara intensif merupakan proses perkawinan ikan yang memerlukan tunjangan manusia. Ada beberapa metode pemijahan lele secara insentif yang dapat dilakukan ibarat penyuntikan hipofisa, penyuntikan hormon buatan dan pembuahan in vitro.
Artikel terkait: Panduan Cara Ternak Lele Bioflok untuk Pemula
3. Pemeliharaan Larva
Setelah proses pemijahan, akan menghasilkan larva ikan yang harus dipelihara dan dibesarkan dalam tapan selanjutnya. Pertama, pisahkan antara larva dan induk lele. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan lele harus terus dijaga dan dikontrol.
Usahakan memasang aerator untuk menyuplai oksigen dan pertahankan bak dalam suhu sekitar 28-29 derajat. Jika suhu dibawah 25 derajat biasanya akan mengakibatkan munculnya bintik putih pada larva yang akan mengakibatkan simpulan hidup masal pada larva.
Selain suhu, kebersihan bak juga harus tetap dijaga. Kolam harus dibersihkan dari kotoran dan sisa pakan dengan memakai spons. Kotoran dan sisa pakan tersebut dapat mengakibatkan gas amonia yang mengakibatkan simpulan hidup larva.
Berikan larva pakan sehabis 3-4 hari, alasannya ialah larva masih mempunyai persediaan masakan dalam tubuhnya. Setelah persediaan habis, berilah pakan larva dengan kuning telur rebus yang sudah dihaluskan dan dicampurkan dengan air sebanyak 1 liter.
Larutan tersebut dapat untuk 100.000 ekor. Namun sehabis larva berumur satu minggu, berikan pakan dengan memakai cacing pita. Pemberian pakan cacing pita dilakukan hingga larva umur 3 ahad sehabis itu barulah llarva di beri pakan pelet.
4. Pendederan Benih
Tahapan yang keempat yang harus dilakukan ialah pendedaran benih. Proses ini dilakukan untuk melepas benih ikan ke daerah pembesaran sementara. Tempat yang dipakai untuk proses pendadaran biasanya berupa bak kecil dengn peraturan yang tepat.
Tahapan ini sangat penting dan diharapkan dalam pembibitan ikan lele alasannya ialah benih ikan lele masih sangat rentan terjangkit hama, penyakit dan perubahan suhu/lingkungan yang ekstrim. Untuk melaksanakan tahapan ini ada hal-hal yang harus dilakukan, yaitu :
– Menyiapkan Kolam Pendederan
Kolam yang dipakai untuk pendederan benih dapat berubah bak semen, bak terpal ataupun bak tanah. Tidak perlu mematok luas untuk bak pendederan ini. Namun akan lebih baik kalau tidak terlalu luas sehingga memudahkan untuk mengontrolnya.
Jangan lupa untuk memasangkan peneduh ibarat paranet untuk menghindari simpulan hidup benih alasannya ialah terik matahari. Perhatikan juga kanal keluar masuk pintu air dalam kolam, serta gunakan jaring yang halus semoga benih tidak dapat melintasi kanal air. pengisian air bak juga harus dilkukan secara sedikit demi sedikit mengingat benih ikan yang masih kecil.
– Pelepasan Benih
Setelah berumur 3 ahad sehabis menetas dari pemijahan, benih ikan lele sudah dapat dipindahkan ke bak pendederan. Benih tersebut kira-kira mempunyai ukuran 1-2 cm dan untuk kepadatan menebr benih ialah sekitar 300-600 ekor per m2.
Pindahkan benih dengah hati hati memakai jaring halus dan masukkan ke bejana yang kemudian dapat pribadi dimasukkan ke bak pendederan.
– Panen Benih
Pembibitan ikan lele memerlukan waktu sekitar 8-9 ahad sehabis benih tersebut menetas. Benih lele yang siap dipanen biasanya mempunyai ukuran sekitar 5-7 cm. Cara untuk memanen benih ini ialah dengan mengeringkan air bak secara sedikit demi sedikit hingga benih berkumpul pada titik yang dalam.
Kemudian ambil memakai jaring halus secara hati-hati alasannya ialah benih ikan lele yang masih kecil rentan terluka. Kemudian tampung kedalam sebuah wadah yang berisikan air.
Hal yang paling utama sehabis panen benih ialah untuk menyiapkan pembeli. Jika benih sudah panen kemudian tidak ada pembelinya, maka peternak harus menanggung biaya pemeliharaan perhiasan dan akan menunda masa panen yang mengakibatkan laba menipis.
******
Nah, demikian cara pembibitan lele yang dapat menjadikan contoh anda serta menambah wawasan anda ketika ingin membuka perjuangan budidaya lele dalam segmen pembenihan. Semoga bermanfaat!
Artikel terkait: Panduan Budidaya Lele Kolam Terpal untuk Pemula
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Panduan Cara Pembibitan Lele Lengkap"
Posting Komentar