Mengatasi Bullying Di Sekolah Atau Di Kampus



Karakteristik Target Bullying 


Berdasarkan penelitian Bernstein dan Watson (1997) disimpulkan bahwa karakteristik eksternal korban sasaran tindakan bullying yaitu cenderung lebih kecil atau lebih lemah daripada sahabat sebayanya. Dengan kata lain, ukuran tubuh lebih besar, terutama diantara anak pria cenderung mendominasi sahabat sebaya berbadan lebih kecil. Selain itu, juga sanggup dikaitkan dengan kecenderungan siswa atau mahasiswa senior terhadap siswa/mahasiswa junior.

Baca Juga : CARA INTERNET GRATIS DENGAN KARTU INDOSAT

Berdasarkan pengamatan di Belanda (Junger-Tas dan Van Kesteren – 1999), menemukan bahwa mereka yang tidak memiliki teman, lebih dari setengahnya (51%) menjadi sasaran tindakan bullying. Sementara mereka yang memiliki sahabat lebih dari lima orang, hanya 11% saja. Kaprikornus memiliki banyak teman, terutama akan menolong, sanggup mengurangi kemungkinan menjadi sasaran tindakan bullying.

Sementara menurut penelitian di indonesia disimpulkan bahwa “jika subjek menghargai dirinya dengan baik maka ia sanggup menghindari dirinya dari efek tindakan bullying.” (“Hubungan Tindakan Bullying Di Sekolah dengan Self esteem siswa” – Mega Ayu Septrina, dan rekan-rekan/ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma). Faktor-faktor berikut, juga berpotensi menjadi sasaran tindakan bullying: - Siswa gres disekolah. – Latar belakang sosial-ekonomi. – Latar belakang budaya atau agama. – Warna Kulit atau warna rambut. – Faktor Intelektual. Riset memperlihatkan bahwa bentuk bullying tidak langsung, menyerupai pengucilan atau penolakan secara sosial, lebih sering dipakai oleh wanita daripada pria (Banks 1997; Olweus 1997, 1999). Sementara anak pria memakai atau menjadi korban tipe bullying secara langsung, contohnya penyerangan secara fisik (Nansel et al. 2001; Olweus 1997).

Baca Juga : BERBICARA BIJAK

Strategi Pencegahan 

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, sanggup kita siapkan cara untuk mengurangi kemungkinan atau pencegahan biar tidak menjadi sasaran tindakan bullying. Pertama, bantulah anak kecil dan remaja menumbuhkan Self-esteem (harga diri) yang baik. Anak ber-Self esteem baik akan bersikap dan berpikir positif, menghargai dirinya sendiri, menghargai orang lain, percaya diri, optimis, dan berani menyampaikan haknya. Kedua, memiliki banyak teman. Bergabung dengan group berkegiatan nyata atau berteman dengan siswa yang sendirian. Ketiga, kembangkan ketrampilan sosial untuk menghadapi bullying, baik sebagai sasaran atau sebagai bystander (saksi), dan bagaimana mencari santunan kalau menerima perlakuan bullying. 

Strategi Menghadapi 

Bully Pelajar perlu memahami, bahwa pelaku bullying (bully) biasanya ingin melihat targetnya menjadi emosi. jadi Sangat penting untuk bersikap tetap hening dan jangan menciptakan bully bahagia alasannya sanggup menciptakan korbannya marah. Di bawah ini daftar pola bagaimana menghadapi bully: Periksalah bagaimana cara bersikap. Jalan menunduk dan gelisah memperlihatkan tidak percaya diri. Berjalanlah secara tegak dan percaya diri. Pelaku bullying menentukan orang yang mereka pikir tidak percaya diri dan takut terhadap mereka. Bergabunglah dengan group atau bertemanlah dengan siswa yang sendirian.

Jangan membawa barang mahal atau banyak uang ke sekolah. Pelaku bullying menentukan anak yang membawa sesuatu yang sanggup mereka ambil. Hindari pelaku bullying. Jika tahu siapa yang tidak menyukai kamu, jauhi mereka, Pergilah ke sekolah lebih dulu atau ambil jalan lain ke sekolah dan jangan sendirian. Jangan melawan atau murka sehingga menciptakan situasi menjadi semakin lebih buruk. Cobalah menarik diri dari situasi secara tenang.

Pelaku bullying bahagia reaksi, jadi jangan memperlihatkan reaksi, tetaplah tenang. Jangan memberi pelaku bullying kekuasaan untuk mengatur kamu. Bullying sanggup menciptakan korbannya merasa sebagai kesalahan korban sendiri, padahal samasekali tidak demikian. Jika pelaku tidak mau pergi/mengikuti, abaikan saja dan pergilah menyingkir. Jangan berdiam diri kalau menyaksikan orang lain menerima perlakuan bullying. Dokumentasikanlah apa yang terjadi secara spesifik (kapan waktunya, kejadian, dan bukti fisik) dalam buku harian.

Baca Juga :INFORMASI PERGURUAN TINGGI DI D.I YOGYAKARTA

• Apa yang terjadi terhadap kau dan apa yang kau lakukan. 
• Siapa yang melaksanakan bullying terhadap kamu, siapa saja yang menyaksikan dan apa yang    dilakukannya. 
• Dimana terjadi dan seberapa sering terjadi. Carilah bantuan. Jangan takut untuk menyampaikan kepada  orang dewasa. Bicarakan dengan kepala sekolah untuk mencari tahu apa yang sanggup dilakukan  sekolah mengenai situasi bullying.

Sumber http://indonugraha.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengatasi Bullying Di Sekolah Atau Di Kampus"

Posting Komentar