Hayo, coba acungkan tangan! Siapa nih di antara kau yang berminat masuk jurusan Kedokteran? Profesi seorang dokter sangat diharapkan oleh siapa pun di muka bumi ini. Rentang waktu untuk kuliahnya cukup memakan waktu. Makanya, belajarnya tidak sanggup main-main. Kamu harus punya tekad dan akad untuk mendalami ilmu profesi mulia ini.
Kali ini, simak yuk informasi yang perlu kau ketahui seputar jurusan Kedokteran. Baca terus ya!
1. Berdasarkan Peraturan Konsul Kedokteran Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 perihal Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, hanya lulusan IPA yang sanggup mengikuti tes pendidikan kedokteran.
2. Saat kuliah Kedokteran, ada yang namanya Sistem Blok, yaitu pre-klinik dan klinik. Nah, pre-klinik dilaksanakan sebelum melaksanakan koas. Kamu akan disuguhi banyak sekali macam modul. Misalnya, di tahun pertama ada mata kuliah pengantar, ibarat Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga pelajaran tersebut berbeda dari yang telah dipelajari dikala SMA, melainkan sudah fokus dengan semua hal perihal kedokteran. Contohnya, Fisika mempelajari radiologi dan Kimia mendalami biokimia.
Di tahun kedua dan ketiga, kau akan mulai berguru modul organ. Dalam satu bulan akan dibahas satu organ secara detil from A to Z. Dimulai dari cuilan terkecil hingga pengobatan untuk organ tersebut.
Ketika masuk masa pre-klinik hingga klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya masih berupa mannequin dulu ya, bukan insan sungguhan. Jadi, satu semester akan full ‘bermain’ dengan mannequin.
Saat masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, lama-kelamaan rasa empatimu terhadap pasien juga akan meningkat, lho. Hal ini yakni modal penting untuk menjadi calon dokter.
3. Pada prinsipnya, masa koas akan berjalan selama 1,5 tahun. Dibagi menjadi tiga stase, yaitu kecil (3 minggu), sedang (5 minggu), dan besar (10 minggu), tergantung dari kebijakan RS. Untuk praktik lapangannya sendiri sanggup memakan batu hingga dua tahun. Bahkan di universitas swasta, sanggup lebih lama, yaitu sekitar lima tahun, tergantung perputaran koas.
4. Penempatan koas tergantung kolaborasi antara universitas dan rumah sakit.
5. Setelah selesai koas, seluruh calon dokter wajib menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian semacam UN untuk calon dokter ini diberlakukan semenjak 2007 lalu. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia biar sesuai dengan standarisasi. Beberapa tahun belakangan ini, sudah terdapat dua ujian, yaitu teori dan praktik yang dikenal dengan Objective Structure Clinical Examination atau OSCE. Harus lulus UKD dulu ya, sebab inilah kunci untuk masuk ke gerbang selanjutnya, ibarat internship dan sumpah dokter.
6. Dalam satu tahun, ada 3-4 kali UKMPPD. Pengumuman kelulusannya sebulan sehabis ujian dilangsungkan.
Foto: drchloe.com
7. Setelah dinyatakan lulus uji kompetensi, calon dokter akan diwisuda. Saat wisuda, ada benda pusaka, yaitu ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah. Dua hal ini menjadi syarat untuk menciptakan Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah mendapatkannya, dilanjutkan menciptakan akta ke Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).
8. Kemudian, calon dokter harus menjalankan internship terlebih dulu. Internship ini merupakan kegiatan dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh dokter gres di Indonesia. Untuk Jakarta, durasi internship-nya yakni empat bulan di puskesmas kecamatan, empat bulan di puskesmas kelurahan, dan empat bulan terakhir di IGD rumah sakit. Sedangkan di luar Jakarta, delapan bulan di rumah sakit (empat bulan IGD dan empat bulan di bangsal), serta empat bulan di puskesmas.
9. Selain menjadi dokter, sarjana kedokteran sanggup berprofesi menjadi klinisi dan juga scientist. Bisa bekerja di laboratorium untuk meneliti atau jadi dosen. Sebenarnya, lingkup pekerjaannya sangat luas.
10. Sama dengan profesi lainnya, sehabis menerima gelar S.Ked, calon dokter harus menciptakan curriculum vitae, resume, dan surat lamaran, untuk kemudian melamar ke rumah sakit.
11. Jurusan Kedokteran dan Keperawatan sering terlihat sama saja. Padahal, bersama-sama ada perbedaannya. Pekerjaan dan tanggung jawabnya pun beda. Kalau dokter tugasnya mengurus pasien, sedangkan perawat membantu dokter. Perawat tidak diperkenankan untuk memperlihatkan treatment ke pasien, hanya boleh menjalankan apa yang diinstruksikan oleh dokter.
Bagaimana? Semakin yakin kan untuk masuk ke jurusan Kedokteran? Supaya tambah percaya diri, persiapkan dirimu yuk di ruangguru digital bootcamp bersama teman-teman dari seluruh Indonesia!
*Artikel ini ditulis menurut hasil bincang-bincang dengan dr. Tompi, dr. Falla Adinda, dan dr. Reinita Arlin pada kegiatan Ask Me Anything episode Kedokteran yang telah diselenggarakan oleh Ruangguru.com pada Kamis, 21 April 2016.
[embed]https://www.facebook.com/ruanggurucom/videos/vb.192206364209400/965368126893216/[/embed]
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ketahuilah Hal-Hal Ini Sebelum Kau Menentukan Jurusan Kedokteran"
Posting Komentar