√ Cara Menentukan Komponen Untuk Power Ampli

untuk merangkai sebuah power ampli kita perlu membutuhkan beberapa komponen-kompenen yang cantik supaya nanti bisa mendapatkan hasil menyerupai yang kita inginkan atau hasil yang maksimal.dan berikut yaitu komponen yang perlu kita siapkan :

TRAFO 


Ada dua model transformator yang sering dipakai, yaitu model EI (kotak/konvensional) dan model Toroid (Cincin/donat). Ada yang bilang trafo model toroid lebih cantik sebab mempunyai kobocoran fluk yang lebih kecil, pada kenyataannya sama saja, atau mungkin radiasi toroid lebih besar. Rangkaian-rangkaian yang sensitive terhadap flux ini yaitu rangkaian yang berpenguatan tinggi menyerupai pre-amp head dan pre-amp mic. Rangkaian ini biasanya dipasang horizontal/datar sejajar dengan susunan kawat email trafo konvensional sehingga rangkaian mendapatkan dengung yang lebih besar. Berbeda dengan trafo model toroid yang kawat emailnya tersusun secara vertical sehingga kawat-kawat ini tegak lurus dengan kit-kit rangkaian.
Efeknya yaitu fluk yang di terima kit pre-amp head lebih kecil. Untuk mengatasi supaya fluk ini tidak  masuk ke rangkaian yaitu dengan men-shelding/ membentengi dengan plat berbahan aluminium padat kedap oksigen. Plat ini tentu saja dihubungkan ke ground melalui kabel. Untuk menyamai transmisi fluk secara vertical, trafo konvensional perlu di pasang miring (sisi samping dijadikan sisi bawah) sehingga susunan kawat trafo tegak berdiri, cara ini sering digunakan pada power-power built-up lama. Ini menciptakan kita harus menentukan casing yang tinggi.

Tegangan 50V CT 50V bisa didapatkan dengan menggabungkan 2 transformator 25VCT25V, CT tidak dipakai, kaki 25V dijadikan 50V sehingga kaki satunya menjadi CT, sehingga jumlah total yaitu 100V atau 50VCT50V. Ini pantas digunakan untuk pwr amp berdaya di atas 500Watt.

Untuk keamanan, speaker berdiameter 6" biasanya disupply dengan trafo 12v ct, speaker 8" dengan tegangan 18v ct dst. Untuk home audio, nominal arus pada transformator minimal 1/4 dari nominal tegangan trafo, dan arus nominal untuk audio pro 1/2 dari tegangan trafo, cukup besar kan?.

ELCO

Biasanya power untuk lapangan memakai supplay trafo 50V CT 50V, atau minimal 40V ct 40V. Semakin besar tegangan supply semakin besar watt yang tersalurkan walaupun di rangkaian cuma tertulis 300-400 Watt saja. Tentu saja ini memakai kapasitor elco dengan voltase 80-100V. Kapasitor 10.000uF/100V akan sama dengan 4X10.000uF/50V.
Usahakan untuk memakai elko yang berpengaruh di temperature 105 ‘C. Kapasitor ini berpengaruh di supply lebih dari voltase nominal yang tertulis di badannya, biasanya dilebihkan sebesar 25%. Sebagai pola kapasitor 4700uF/50V 105’C akan sama dengan 4700uF/63V 85’C. Supaya elco ini tidak cepat meledak kalau diberi tegangan penuh, usahakan temperaturnya sedingin mungkin.
Ukuran kapasitor biasanya sekitar 2x4.700uF untuk tiap speaker. Stereo amplifier 4x10.000uF.

SENSOR PANAS

baca juga : 4 jenis rangkaian power ampli rakitan
                    modif power ampli supaya bass nendang

Berupa transistor, transistor ini biasanya bertipe MJE340 atau bisa juga BD139 letaknya ada ditengah, diapit oleh sepasang transistor yang bermodel sama. Transistor ini harus dipasang pada  main heatsink untuk  mendeteksi panas yang dihasilkan oleh transistor power. Kerjanya untuk menurunkan arus bias pada ketika heatsink panas. Terus kenapa heatsink dan transistor power harus diset diposisi panas? Ya tujuannya tidak lain untuk menghindarkan sinyal dari cacat (di kelas A atau AB), dengan konsekuensi panas. Kelas ini tidak perlu dan tidak akan terasa kalau kita hanya menginginkan nada bass saja. Tujuan seting pada. kelas AB yaitu bunyi tetap jernih walaupun volume diputar diposisi maksimal (di tengah lapangan). Rasanya tidak mungkin, tapi ini lebih mendekati.

HEATSINK 

Bukan hanya kapasitor elektrolit yang lebih simpel meledak di temperatur tinggi, transistor power juga bisa break jauh di bawah tegangan break aslinya. Sebagai pola transistor 2SC5200 mempunyai tegangan break sebesar 230Vdc, tetapi kalau temperaturya tinggi maka nilai tegangan break-nya akan turun jauh di bawah nilai ini, jadinya transistor cepat rusak. Penggunaan heatsink dan kipas pendingin sangat penting bukan hanya untuk menurunkan panas, lebih dari itu sanggup menghindarkan transistor dari break/rusak dan output yang melemah. Semakin panas temperatur maka akan semakin kurang kemampuannya. Penggunaan pendingin ini dibutuhkan supaya komponen tetap fresh, fit dan tahan lama.


Tambahan: protektor pada power built-up atau pabrikan kadang tidak berfungsi kalau heatsink sudah panas, ini yang menciptakan power pabrikan rusak. Seberapa pun amplifier dibentuk kondusif kalau operator kurang memahami, perangkat bisa rusak. Atau mungkin amplifier pabrikan didesain untuk itu, umur amplfier di-timer?   

TRANSISTOR POWER 

Banyak sekali tipe dan model transistor ini, sebagai pola MJ15003-4 & MJ15024-5 dari Motorola, tapi sayang komponen ini sudah tidak diproduksi oleh Motorola lagi tetapi dari ON semiconductor. Hanya beda merek bisa mengurangi kualitas. Transistor model jengkol biasanya lebih berpengaruh di temperature tinggi, mungkin sebab lebih kedap udara, abjad dari transistor jengkol ini lebih berpengaruh ke mid, terutama kalau sudah panas. Kalau sudah panas, kekuatan power transistor turun, gain/penguatan naik, simpel sensitif, asumsi desain proteksi/keamanan meleset jauh, cukup berbahaya!

2SC5200 dari Toshiba, transistor ini dalamannya sama besar dengan Sanken 2SC2922, dan keduanya akan break kalau temperaturnya terlalu panas. 2SC2922 Sanken mengeluarkan butiran-butiran timah kalau dipanaskan, ini kelemahan.
2SC3281, transistor ini paling populer, paling linier di temperatur dingin-hangat dan sering digunakan pada  professional amplifier, tetapi Toshiba tidak lagi memproduksinya, gantinya ya C5200. Jika  transistor C3281 masih ada di pasaran, maka itu kemungkinan besar yaitu palsu!!! 
Karakter Sanken 2SC2922 diakui paling empuk. Toshiba 2sC5200 low juga dan paling banyak disukai sebab karakternya dianggap paling linier dan cocok dengan selera pendengaran audio diyer.

DAYA AMPLIFIER
Sebesar apa pun amplifier yang kita punya hanya disarankan untuk main di beban 4 Ohm atau 2 speaker /channel, stereo amplifier jadi 4 speaker. Kita ambil gampangnya, amplifier yang ada goresan pena 2 x 600 Watt, speaker yang cocok yaitu speaker yang ada goresan pena 600 Watt juga, ini lebih aman. Kalau daya amplifier lebih besar dari nominal daya speaker, ada kemugkinan speaker bisa rusak. Rangkaian perlindungan yang ada di dalam amplifier tidak bisa  mengamankan duduk kasus ini.

Beda diameter speaker atau beda nominal daya beda pula kekuatan amplifiernya. Biasanya operator sound lebih cari gampang.  Speaker 4 x 12" di drive dengan satu stereo amplifier (2 x 400-600Watt). Speaker 4 x 15" di drive dengan stereo amplifier 2 x 800 Watt, tiap kelipatan 4, dst
Sekian dulu artikel kali ini mudah-mudahan bermanfaat
Sumber http://www.solderku.xyz/

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Cara Menentukan Komponen Untuk Power Ampli"

Posting Komentar