Cara Budidaya Kutu Air Untuk Pakan Ikan

Budidaya Kutu Air – Dulu bagi sebagian besar orang, kutu air niscaya dicap sebagai binatang pengganggu yang menjijikkan dan sanggup menjadikan iritasi kulit. Namun ternyata siapa sangka jikalau ketika ini juga sudah banyak orang yang melaksanakan budidaya kutu air.

Kutu air sendiri merupakan salah satu binatang air yang termasuk binatang parasit. Meski namanya disebut ‘kutu’, namun sesungguhnya kutu air bukanlah kutu menyerupai yang hidup di darat atau benalu pada binatang dan manusia.

Binatang yang lebih banyak digunakan untuk pakan ikan ini mungkin disebut kutu karena tubuhnya yang sangat kecil menyerupai dengan kutu-kutu darat.

Bagi beberapa jenis ikan, terutama anakan mereka yang disebut burayak, kutu air yakni masakan pokok yang wajib diberikan sesudah masakan bawaan burayak ketika lahir sudah habis. Hewan ini sangat pas untuk pakan burayak alasannya bentuknya yang kecil dan pas di mulut.

Maka dari itu, meski binatang ini sangat kecil dan sering disepelekan orang, tapi siapa sangka jikalau ia malah mempunyai nilai ekonomi di mata para peternak ikan hias.

Nah, tertarik untuk ikut membudidayakan kutu air? Tenang… dibawah ini ada langkah-langkah cara membudidayakannya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun namun sanggup menghasilkan keuntungan. Penasaran, kan? Yuk, eksklusif saja simak ulasannya!

 kutu air niscaya dicap sebagai binatang pengganggu yang menjijikkan dan sanggup menjadikan hemat Cara Budidaya Kutu Air untuk Pakan Ikan
Cara Budidaya Kutu Daphnia dan Moina

Jenis-Jenis Kutu Air

Pada umumnya ada dua jenis kutu air yang dibudidayakan, yakni Moina dan Daphnia. Kedua jenis ini masuk kedalam jenis udang renik dan alasannya bentuknya yang kecil, maka dikenal dengan nama “kutu air”.

Perbedaan fundamental antara kedua jenis kutu ini yakni jikalau Moina sering dijumpai di perairan yang banyak mengandung materi organik, contohnya saja rawa-rawa, kayu anyir dan lainnya, maka Daphnia sanggup dijumpai di perairan tawar yang menggenang dengan suhu rata-rata 21 derajat celcius.

Dari segi tampang, Daphnia lebih berwarna bening alias transparan, sementara Moina lebih berwarna kemerahan. Selain perbedaan, keduanya sama-sama mempunyai kadar protein yang cukup tinggi, yakni sekitar 66% dengan kandungan lemak sekitar 6% sehingga sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan burayak. Namun dari kedua jenis tersebut, Daphnia merupakan jenis kutu air yang paling umum dibudidayakan.

Tahapan Budidaya Kutu Air

Jika kau ingin melaksanakan budidaya kutu air, maka hal-hal yang harus dilakukan untuk tahapan budidaya yakni sebagai berikut :

1. Pencarian Bibit

Ada 3 metode mencari bibit kutu air, yakni dengan membeli, mencari sendiri, dan menciptakan sendiri. Mencari kutu air sangat mudah, kau sanggup menemuinya di selokan atau got dengan air menggenang.

Jika ingin membuat, maka kau cukup menyimpan sayuran layu yang sudah agak anyir menyerupai kol. Daripada membeli, tentunya mencari atau menciptakan sendiri lebih gampang dan murah, bukan?

2. Penyiapan Wadah

Menyiapkan wadah untuk budidaya kutu air cukup mudah, yakni asal wadah sanggup menampung air, lebar, namun tidak terlalu tinggi.

Pasalnya, kutu air tidak butuh daerah hidup yang dalam, ia lebih butuh daerah yang luas. Biasanya, petani akan memakai kolam dari beton. Bisa juga dari kulkas yang sudah rusak, tergantung dari seberapa banyak kutu air yang dibudidayakan.

3. Penyiapan Bibit Kutu Air

Untuk bibit kutu air, juga sanggup didapatkan secara gratis, yakni sanggup dari sayuran layu. Sayuran ini sangat cepat mendatangkan kutu air. Kebanyakan, sayuran yang digunakan yakni kol. Sebagai langkah awal, kol sanggup dicuci dan dimasukkan dalam wadah budidaya. Diamkan selama 1 ahad dan hindarkan dari cahaya matahari eksklusif semoga bibit kutu tidak rusak.

Selain sayuran, sanggup juga dengan kotoran ayam. Kotoran tersebut sanggup dimasukkan dalam wadah budidaya dan dibiarkan selama beberapa hari. Bisa juga kotoran dicampur dengan bahan-bahan starter, menyerupai susu bubuk dan teh yang sudah diseduh.

Biarkan bahan-bahan ini menyatu selama beberapa lama. Nantinya, air yang menyerap adonan materi ini akan menghijau, mengambarkan alga sudah mulai tumbuh disana dan tidak usang lagi bibit kutu air mulai bermunculan.

Tapi jikalau kau merasa pencampuran starter ini masih cukup usang memunculkan kutu, maka kau sanggup memasukkan starter lagi sesudah air menghijau semoga kutu cepat berkembang.

Tidak hanya kotoran dan sayur anyir saja, air juga sanggup digunakan lho. Syaratnya, air untuk budidaya haruslah ‘air tua’, yakni air endapan dan air yang tidak mengalir dari tempatnya dalam waktu yang lama.

Cara mendapat air ini sangat mudah, kau hanya cukup memasukkan air kedalam wadah dan membiarkannya selama beberapa waktu sampai kotoran yang ada di dalamnya mulai turun ke dasar dan menghasilkan bibit kutu air. Tentunya bibit juga tidak serta-merta muncul.

Kamu harus menunggu air endapan ini berubah bening karena kotoran sudah ada di bab bawah sampai nanti lambat laun bibit-bibit kutu air akan terlihat. Untuk pengisian air, kau juga tidak asal sembarangan mengisinya.

Wadah air yang terlalu tinggi tidak akan cantik untuk memunculkan bibit kutu air. Itulah mengapa wadah lebih baik melebar, bukan meninggi.

Terakhir, ada air got atau selokan yang sanggup digunakan. Sama menyerupai media kotoran dan starter, cara satu ini juga termasuk cara yang cukup menjijikkan dan sering dihindari banyak orang.

Padahal jikalau melihat hasilnya, air got dinilai lebih efektif dan lebih cepat menghasilkan kutu dalam wadah. Jika kau masih berkenan, cara untuk memunculkan bibit dengan air got yakni dengan memasukkan air got ke wadah bersama dengan lumpur-lumpurnya dan biarkan selama beberapa hari sampai bibit-bibit kutu bermunculan.

Sama juga menyerupai cara kedua, jikalau kau merasa cara ini masih cukup usang menghasilkan bibit, maka kau sanggup memasukkan starter ke dalam wadah budidaya.

Nah, jikalau semua materi untuk pembudidayaan sudah kau miliki seluruhnya, maka kau tinggal menunggu saja. Tidak lupa, kau juga dibolehkan membuka atau menutup wadah tergantung selera dan kebutuhan.

Namun jikalau wadah terbuka, tentunya ada resiko wadah pembibitan menjadi daerah nyamuk bersarang dan balasannya akan berisikan larva nyamuk itu sendiri. Tapi ini juga mendatangkan laba bagi peternak yang mempunyai banyak burayak.

Pasalnya, larva ini sanggup menjadi pelengkap masakan belum dewasa ikan tersebut. Makara selain kutu air secara gratis, kau juga akan mendapat pakan gratis lain yaitu dari larva ikan.

Dari keseluruhan proses budidaya, hal yang harus kau jaga dan kau hindarkan dari wadah yakni intensitas sinar matahari.

Tidak menyerupai budidaya sayuran atau lainnya yang malah membutuhkan sinar matahari, budidaya kutu air malah harus terhindar dari sinar matahari eksklusif semoga tidak mengacaukan proses perkembangan dan pertumbuhan bibit di dalam wadah. Menarik, ya?

Pemanenan Kutu Air

Kutu air ini sanggup dipanen setiap hari dengan memakai jaring halus. Sebaiknya pengkulturan kutu air dilakukan secara kontinyu semoga Burayak selalu kenyang dan cepat besar.

Nah, kutu air ini nantinya sanggup anda jadikan pakan ikan, sanggup juga untuk pakan bibit ikan. Jika anda membudidayakan kutu air ini untuk pendukung pemijahan ikan, maka lakukan budidaya kutu air sebelum melaksanakan pemijahan sehingga ketika anak ikan sudah menetas dari telurnya, pakan alami sudah tersedia. 

****

Demikianlah ulasan kali ini. Harap diingat, tidak selamanya hal sepele tidak bernilai ekonomis. Dengan pembudidayaan yang tepat, siapa sih yang mengira jikalau binatang sekecil kutu air malah sanggup mendatangkan uang. Semoga bermanfaat.

Artikel terkait: Panduan Cara Budidaya Ikan Cupang


Sumber belajarburunghias.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Budidaya Kutu Air Untuk Pakan Ikan"

Posting Komentar