BAGAIMANA GUNUNG BERAPI BISA MELETUS ?
SELASA 27 NOVEMBER 2018 By :
Beberapa orang percaya bahwa letusan gunung berapi disebabkan oleh takdir. Sebagian lagi percaya letusan gunung berapi yakni menandakan bahwa suatu gunung murka lantaran penduduk yang tinggal di dekatnya telah berbuat dosa.
Tapi sains punya klarifikasi lain.
Gunung api yakni terusan yang membawa batuan panas cair yang ada di bawah tanah yang disebut magma. Saluran tersebut membawa magma keluar dari kerak (lapisan padat terluar) Bumi ke permukaan Bumi. Saluran ini mempunyai bentuk menyerupai kerucut, perisai atau kaldera. Di bawah gunung berapi ada kamar magma, sebuah waduk besar berisi batuan cair.
Gerakan magma yang meningkat di dalam gunung berapilah yang mengakibatkan letusan. Gerakan ini dipicu oleh banyak sekali proses yang terjadi di bawah, di dalam, dan di atas ruang magma.
Di bawah ruang magma
Gunung berapi yang berada di zona subduksi–tempat lempeng bumi bertemu, mengakibatkan satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain–terus menerus menerima injeksi batuan cair gres ke dalam ruang magma.
Di bawah ruang magma itu, panas inti bumi mencairkan sebagian batuan yang ada menjadi magma baru. Batu cair segar ini karenanya masuk ke ruang magma. Saat ruang itu, yang sudah terisi dengan volume tertentu, tidak sanggup menampung magma baru, kelebihannya akan dikeluarkan melalui letusan.
Proses ini biasanya terjadi dalam siklus. Maka, mungkin untuk memprediksi letusan yang disebabkan oleh luberan magma. Gunung Papandayan di Jawa Barat, yang berada di atas pertemuan Lempeng Eurasia dan Indo-Australia, mempunyai siklus 20 tahunan dan mungkin akan meletus pada 2022. Gunung ini terakhir kali meletus pada 2002.
Gunung Agung di Bali meletus terakhir kali pada 1963 atau tepatnya 120 tahun sehabis letusan sebelumnya pada 1843. Jika mengikuti tumpuan letusan terakhir ini (per 120 tahun), 2017 belum waktunya bagi Agung meletus. Kalaupun letusan terjadi mungkin tidak sebesar letusan pada 1963 lantaran Agung gres menghimpun energi selama 54 tahun. Artinya masih kurang dari setengah waktu letusannya.
Periode waktu antara letusan bergantung pada seberapa cepat kerikil meleleh, yang dipengaruhi oleh kecepatan lempeng menunjam. Bumi mempunyai beberapa zona subduksi dan lempeng subduksi umumnya bergerak dengan kecepatan konstan sampai 10 sentimeter per tahun. Untuk Papandayan, kecepatan Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia sekitar 7 sentimeter per tahun.
Di dalam ruang magma
Aktivitas di dalam ruang magma juga bisa mengakibatkan letusan. Di dalam ruang itu, magma mengkristal lantaran suhu menurun. Magma yang sudah terkristalisasi lebih berat daripada batuan panas semi-cair sehingga akan karam ke dasar ruang magma. Ini mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan pada epilog ruang itu. Sebuah letusan terjadi ketika tutupnya tidak lagi bisa menahan tekanan. Hal ini juga terjadi dalam sebuah siklus sehingga sanggup diprediksi.
Proses penting lainnya di dalam ruang magma yakni ketika bauran magma bercampur dengan batuan sekitarnya. Proses ini disebut asimilasi. Saat magma bergerak, zat ini berinteraksi dengan bebatuan di sekeliling ruang magma.
Kadang-kadang gunung berapi mempunyai jalur untuk magma mengalir ke permukaan. Jika jalurnya tidak ada, maka magma akan memaksakan diri ke area yang tekanannya lebih rendah. Hal ini sanggup mengakibatkan dinding yang mengelilingi ruangan jebol dan runtuh.
Bayangkan menjatuhkan kerikil bata ke dalam baskom penuh air. Hal pertama yang akan terjadi yakni percikan air dari ember.
Percikan magma yang disebabkan oleh dinding ruang yang ambrol akan mengakibatkan letusan. Letusan dari proses ini sulit diprediksi.
Di atas ruang magma
Letusan juga bisa terjadi lantaran berkurangnya tekanan di atas ruang magma. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak sekali hal, menyerupai penurunan kerapatan bebatuan di atas ruang magma atau mencairnya es di puncak sebuah gunung berapi. Sebuah badai yang melewati gunung berapi dalam kondisi kritis sanggup memperhebat kekuatan letusan juga.
Batu yang menutupi ruang magma sanggup secara perlahan melunak lantaran adanya perubahan komposisi mineral. Penurunan kerapatan batuan epilog pada karenanya menciptakan mereka tidak sanggup menahan tekanan dari magma.
Apa yang mengakibatkan perubahan mineralogi ini? Terkadang, gunung berapi mempunyai celah di permukaan yang memungkinkan air meresap dan berinteraksi dengan magma. Bila ini terjadi, perubahan batuan akhir larutan hidrotermal terjadi, batuan melunak dan karenanya menjadikan letusan.
Di mana magma keluar dari gunung berapi juga penting. Jika lava atau batu piroklastik keluar melalui sisi gunung berapi, gravitasi sanggup mengakibatkan potongan gunung berapi tersebut runtuh, mengakibatkan hilangnya tekanan epilog secara tiba-tiba. Letusan besar biasanya terjadi beberapa ketika sehabis satu daerah roboh.
Melelehkan es
Pemanasan global sanggup mengakibatkan lebih banyak letusan dengan mengakibatkan gletser di atas gunung berapi meleleh. Saat volume besar es di atas gunung meleleh, tekanan di atas ruang magma menurun. Magma akan naik untuk menemukan keadaan keseimbangan gres dan mengakibatkan letusan.
Sebuah penelitian telah menunjukkan letusan besar Gunung Eyjafjallajökull di Islandia pada 2010 dipicu oleh gletser mencair. Islandia kehilangan sekitar 11 miliar ton es setiap tahun. Kaprikornus mungkin masih lebih banyak lagi kehilangan es dalam jumlah besar.
Pada 1991, Gunung Pinatubo di Filipina mengalami letusan besar saat badai Yunya melanda gunung berapi dan sekitarnya. Pinatubo sudah bergemuruh, tapi badai itu memperhebat kekuatan ledakan.
Kecepatan tinggi badai mengakibatkan daerah di sekitarnya kehilangan tekanan secara signifikan. Akibatnya, gumpalan udara di atas gunung berapi tersapu ke jalur topan. Gunung Pinatubo mengalami perubahan tekanan dan letusan besar tak terelakkan.
Mengingat tugas penting yang dimainkan magma dalam memicu letusan gunung berapi, mempelajari magma lebih bersahabat sanggup membantu memprediksi tragedi alam yang spektakuler ini.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Proses Meletusnya Gunung Berapi"
Posting Komentar