Halo...kali ini saya akan memberitahukan sunnah sunnah apa yang dilakukan Nabi Nuhammad dikala sebelum atau setelah tidur maupun terbangun dari tidur beliau
Langsung simak aja....
Pertama-tama kalian perlu tau apa itu sunnah
Sunnah artinya "arus yang lancar dan mudah" atau "jalur aliran langsung") dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis usaha (tradisi) yang dilaksanakan oleh rasulullah dan merupakan sumber aturan kedua dalam islam setelah AL-Quran
1. Tidur dalam keadaan berwudhu
قَـالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لِلْبَرَّاءِ بْنِ عَازِب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: (( إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ ، فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ... الحديث )) [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ:6311-6882] .
Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda kepada Barra bin ‘Azib -radhiyallahu ‘anhu -: “Jika kau menghampiri daerah berbaringmu (hendak tidur), maka berwudhulah menyerupai wudhumu ketika akan shalat, kemudian bertumpulah pada lambung kananmu.” (Muttafaqun ‘alaih).
Adapun sebagai berikut :
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan beberapa manfaat berwudhu sebelum tidur,
وَلَهُ فَوَائِد : مِنْهَا أَنْ يَبِيت عَلَى طَهَارَة لِئَلَّا يَبْغَتهُ الْمَوْت فَيَكُون عَلَى هَيْئَة كَامِلَة , وَيُؤْخَذ مِنْهُ النَّدْب إِلَى الِاسْتِعْدَاد لِلْمَوْتِ بِطَهَارَةِ الْقَلْب لِأَنَّهُ أَوْلَى مِنْ طَهَارَة الْبَدَن .. ، وَيَتَأَكَّد ذَلِكَ فِي حَقّ الْمُحْدِث وَلَا سِيَّمَا الْجُنُب وَهُوَ أَنْشَط لِلْعَوْدِ , وَقَدْ يَكُون مُنَشِّطًا لِلْغُسْلِ ، فَيَبِيت عَلَى طَهَارَة كَامِلَة . وَمِنْهَا أَنْ يَكُون أَصْدَق لِرُؤْيَاهُ وَأَبْعَد مِنْ تَلَعُّب الشَّيْطَان بِهِ
Ada banyak manfaat dari berwudhu sebelum tidur, diantaranya, orang itu tidur dalam kondisi suci, biar ketika final hidup menjemputnya, dia berada dalam keadaan sempurna. Dari hadis ini juga terdapat pelajaran biar kita selalu menyiapkan diri menghadapi kematian, dengan menyucikan hati. Karena kesucian hati lebih diutamakan dari pada kesucian badan…, lebih ditekankan lagi untuk orang yang sedang berhadas, terutama orang junub, biar sanggup kemabli segar atau memicu untuk mandi. Sehingga dia sanggup tidur suci dari semua hadats. Kemudian, diantara manfaat wudhu ini, untuk mengundang mimpi yang baik, dan dijauhkan dari permainan setan ketika tidur. (Fathul Bari, 11/110)
2. Membaca surah al Ikhlash, al Falaq, dan an Naas sebelum tidur
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا ، فَقَرَأَ فِيْهِمَا: (( قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ )) وَ (( قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ )) وَ (( قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ )) ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ ، وَمَا أَقَبْلَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ. [ رَوَاهُ الْبُخَارِي: 5017]
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra.: “Bahwasanya Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam-jika menghampiri daerah tidurnya setiap malam dia menyatukan kedua telapak tangannya, kemudian meniup keduanya seraya membaca pada keduanya ((Qul huwallaahu ahad)) dan ((Qul a’uudzu birabbil falaq)) dan ((Qul a’uudzu birabbin naas)), kemudian mengusap seluruh jasadnya yang terjangkau oleh dia dengan keduanya, dimulai dari kepala, wajah, dan seluruh bab tubuhnya baik depan ataupun belakang. Dan dia mengerjakan hal tersebut sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari).
Ini dia surahnya:
AL IKHLAS
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤
AL FALAQ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿﴾٥
AN NAAS
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
3. Membaca takbir dan tasbih sebelum tidur
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ حِيْنَ طَلَبَتْ مِنْهُ فَاطِمَةُ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ـ خَادِمًا: (( أَلاَ أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ ؟ إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا ، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا ، فَكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ ، وَسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ ، وَاحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ. فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ )) [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ: 6318 –6915]
Diriwayatkan dari ‘Ali - radhiyallahu ‘anhu - bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda tatkala Fatimah ra. meminta seorang pembantu kepadanya: “Tidakkah saya tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian dari seorang pembantu? Jika kalian menghampiri daerah tidur atau daerah berbaring kalian (hendak tidur), maka bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali, kemudian bertahmidlah sebanyak tiga puluh tiga kali, kemudian bertakbirlah sebanyak tiga puluh empat kali, maka yang demikian lebih baik dari seorang pembantu.”(Muttafaqun ‘alaih)
4. Berdoa ketika terbangun dikala tidur
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( مَنْ تَعَارَّ مِن اللَّيْلِ فَقَالَ: لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَلْحَمْدُ لله، وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَالله أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، ثُمَّ قاَلَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، أَوْ دَعَا ، اُسْتُجِيْبَ لَهُ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي: 1154].
Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit - radhiyallahu ‘anhu - dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- beliau bersabda: “Barangsiapa mengigau pada suatu malam dan terbangun dari tidurnya kemudian membaca: “Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, al hamdulillaah, wa subhaanallaah, wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-nya kekuasaan, bagi-Nya segala pujian, Dia Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, segala puji hanya bagi Allah, dan Maha Suci Allah, dan Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya melainkan kepada Allah semata). Kemudian mengucapkan:“Allaahummaghfir lii.” (Ya Allah, ampunilah aku), atau berdoa, pasti doanya dikabulkan, dan kalau ia berwudhu kemudian shalat, pasti shalatnya diterima.” (HR. Bukhari).
5. Berdoa ketika berdiri dari tidur dengan doa yang tiba dari Nabi
(( اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي مِنْ حَدِيْثِ حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: 6312 ] .
“Al hamdulillaahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.”(Segala puji hanya bagi Allah, yang telah mengidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya-lah kami dikembalikan). (HR. Bukhari)
Semoga kita sanggup mengerjakan sunnah dia dikala saat tidur
SUMBER : 100SUNNAH
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Sunnah Sunnah Rasulullah Untuk Tidur"
Posting Komentar