Masih Soal Jeram Tancak

Melanjutkan posting sebelumnya yang kelewat panjang, ini masih ada beberapa yang perlu jadi perhatian sebelum berkunjung ke sana.

Buat aku pribadi, berwisata ke gerojokan Tancak bukanlah wisata biasa. Tapi sudah termasuk wisata menantang dan sudah semi adventure. Sepertinya ini tidak cocok untuk wisata bersama keluarga, ibarat contohnya ke pantai dst. Wisata ini cocok untuk penggemar trekking, hiking, atau penggemar wisata dengan medan berat.
Papan peringatan yang terpasang di depan pabrik gunung pasang (foto: pribadi)

Namun kalau mau berencana ke sana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  1. Fisik yang kuat
    Menurut papan yang ada sebelum naik ke air terjun, tertulis jarak dari parkiran ke gerojokan 2,5 km. Sepertinya jarak yang tidak terlalu jauh untuk jalan kaki. Tapi ternyata sehabis dijalani, tampaknya jaraknya lebih dari itu. Ditambah lagi jalanan yang berbatu dan menanjak dan ada serpihan tertentu yang sulit dilalui. Tentu ini butuh fisik yang kuat. Waktu aku tanya ke penjaga parkir berapa usang perjalanan jalan kaki ke air terjun, beliau menjawab 1,5 jam paling cepat. Tentu saja buat yang jalannya santai dapat 2 jam gres sampai.

  2. Berangkat lebih pagi
    Disamping semoga dapat menikmati segarnya udara pagi di pegunungan, juga untuk menghindari teriknya matahari yang dapat menghambat perjalanan. Walau di pegunungan tapi pas di kawasan terbuka sinar matahari tidak mengecewakan menyengat. Di samping itu jg biar ada waktu yang lebih leluasa jikalau ada halangan di perjalanan, tersesat misalnya. Saya mengalami tersesat soalnya, tersesat waktu perjalanan dan ketika jalan kaki menuju air terjun.

  3. Gunakan ganjal kaki yang nyaman (tapak rata)
    Di medan yang berat tentu diharapkan ganjal kaki yang nyaman untuk berjalan dan tidak menciptakan kaki lecet. Saya sempat lihat ada wanita yang kesana menggunakan sandal cantik. Saya yakin kalau tetap digunakan hingga setengah perjalanan dijamin sandal cantiknya akan rusak. Saya sendiri kemarin menggunakan sandal jepit.

  4. Bawa perbekalan yang cukup
    Bawa makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup. Selain sebab di atas tidak ada yang berjualan, juga untuk menunjang semoga perjalanan tetap bertenaga. Terutama air minum sangat diharapkan semoga kita tidak dehidrasi. Walau ketika aku naik ke atas masih belum terlalu panas, tapi setengah perjalanan sudah menciptakan keringat bercucuran. Tentu badan perlu air untuk mengimbanginya.

    Ada insiden unik ketika perjalanan ke atas. Perbekalan aku bawa dengan menggunakan kantong kresek, yang mana terlihat ada beberapa makanan kecil dan 2 botol air minum ukuran 600ml. Lalu ada pasangan anak muda mendekat ke aku dan mau membeli minuman yang aku bawa. Ini karena teman perempuannya yang sudah lemas dan terlihat mukanya merah menunjukan kelelahan dan kehausan. Sementara mereka tidak membawa perbekalan.

    Sebenarnya air minum 2 botol ini pas-pasan buat kami berdua, tapi sebab kasihan aku perbolehkan untuk membelinya. Mestinya aku berikan gratis kali ya.

  5. Gunakan gps, berkhasiat sebagai penunjuk jalan kalau tersesat.
    Mungkin di pegunungan yang menciptakan sinyal gsm tidak kuat, bahkan tidak ada, maka untuk pengguna telpon berakal yang ada kemudahan gps tentu kurang berfungsi baik. Tapi untuk gps yang tidak memerlukan koneksi data harusnya tidak masalah. Atau kalau tersesat dan ragu-ragu, lebih baik jalan kembali lagi ke posisi semula.

  6. Jangan sungkan bertanya kepada penduduk setempat.
    Di gunung Pasang ini banyak pekerja perkebunan yang dapat kita tanya jikalau tersesat. Tapi pengalaman aku kemarin, tersesat hingga tidak mengecewakan jauh (hampir 20 menit perjalanan) tetapi tidak bertemu seseorang yang ditanya. Akhirnya aku kembali lagi.

  7. Jaga lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan.
    Saya melihat masih banyak orang yang melaksanakan corat coret dan membuang sampah sembarangan sehingga menciptakan kurang yummy pemandangan. Bahkan kalau dibiarkan tentu saja akan merusak lingkungan. Saya jadi ingat pesan orang-orang pecinta alam sejati, ialah jangan meninggalkan jejak di kawasan yg kau kunjungi,kecuali foto-foto dan kenangan yang indah.


Sumber http://akamali.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masih Soal Jeram Tancak"

Posting Komentar