Mari Mencoba Ubuntu

Mencoba hal gres buat sebagian orang mungkin akan terasa menyulitkan. Tetapi kalau mau menyempatkan sedikit waktu untuk mempelajarinya ternyata tidak sesulit yg dibayangkan.

Itu jg hal yang saya rasakan dikala pertama kali mencoba Ubuntu. Kalau dibaca di majalah, pembahasan di milis-milis, terkesan kalau Ubuntu itu sulit untuk dipelajari, sulit untuk dipakai. Atau bahkan Ubuntu itu hanya untuk orang yang hebat komputer, geek. Tapi sehabis dicoba menjalankannya ternyata tidak sulit, bahkan mengasyikkan.

Malahan dikala awal mencobanya, ternyata tidak harus dengan menginstall di komputer kita. Tapi cukup hanya dengan menjalankannya lewat CD drive, atau biasa disebut dengan live CD. Dengan begitu, kita tinggal nyalakan komputer, set semoga dapat booting lewat CD drive, tunggu hingga muncul sajian utama Ubuntu dan siap untuk dicoba-coba.

Tampilan desktop Ubuntu

Dengan live CD kita dapat mencoba dan mengetahui citra awal bagaimana Ubuntu digunakan. Kita dapat mencoba aplikasi standar bawaan Ubuntu, menyerupai Libreoffice yang merupakan paket aplikasi office lengkap yang tidak kalah dengan MS Office. Atau mengotak-atik setting semoga sesuai dengan cita-cita kita, contohnya mengubah wallpaper desktop.

Tentu saja mencoba dengan live CD ini ada kekurangannya. Misalnya komputer akan terasa lambat sebab aktivitas dijalankan dari CD. Belum lagi kalau ada problem dengan kepingan CD nya, atau speed drive nya yang lambat. Karena umumnya live CD dimaksudkan untuk sekedar mencoba menjalankan Ubuntu saja.

Untuk mencicipi yang bahu-membahu ya harus dengan cara menginstallnya di komputer atau laptop kita. Ada dua jenis menginstall, ialah hanya Ubuntu yang diinstall di komputer kita dan dengan dual boot dimana Ubuntu di install berbarengan dengan Windows di satu komputer.

Kalau saya menentukan cara dual boot, ialah Ubuntu saya install bersamaan dengan Windows 7. Ini sebab masih ada beberapa kegiatan yang masih lebih mudah bila dilakukan dengan Windows. Misalnya dikala ingin mengotak-atik ponsel android saya tools nya hanya tersedia dalam platform Windows. Atau juga terkadang komputer saya digunakan oleh orang lain yang hanya terbiasa menggunakan Windows.

Disamping itu, dengan dual boot juga dapat memaksa diri saya untuk menggunakan Ubuntu untuk kegiatan sehari-hari. Dan bila dalam kegiatan itu tidak dapat dilakukan dengan Ubuntu, maka tetap dapat menggunakan Windows. Atau juga kalau ada pekerjaan yang mensyaratkan menggunakan Windows dan aplikasi nya, saya tidak kerepotan.

Menjalankan libreoffice

Sampai dengan dikala ini, saya melaksanakan kegiatan sehari-hari sudah cukup dengan menggunakan Ubuntu dan aplikasinya. Misalnya untuk mengetik dokumen, mengolah angka dengan spreadsheet dan menciptakan presentasi sudah dapat terpenuhi dengan aplikasi Libreoffice.

Untuk keperluan internetan, saya biasa browsing dengan menggunakan browser Chromium atau Firefox, mengelola email POP dengan Thunderbird, membaca sindikasi rss dengan Liferea.

Saya juga sering mengedit foto, cropping, resize dll yang dapat dilakukan dengan Gimp. Memotong lagu dapat dengan Audacity dan juga mengedit video serta menciptakan photo slide show dengan aplikasi Openshot atau Kdenlive.

Untuk memainkan multimedia pun gampang. Ada VLC yang dapat memainkan banyak sekali format video dan audio. Ada juga player bawaan dari Ubuntu nya yang juga bagus.

Ya pada dasarnya hampir semua aplikasi untuk kegiatan sehari-hari sudah dapat dilakukan dengan Ubuntu dan aplikasinya. Namun begitu, ada satu hal yang saya belum menemukan solusinya di Ubuntu, ialah aplikasi untuk flashing di smartphone android. Sementara ini aplikasi untuk flash android hanya tersedia di platform Windows. Karena itu dengan dual boot, masih tetap dapat menggunakan Windows untuk keperluan itu.

Internetan juga gampang

Ini lagi buat menonton film

Saat ada problem dalam menggunakan Ubuntu pun, juga tidak susah untuk mencari solusinya. Biasanya dengan mencari di Google sudah mendapat solusinya. Apalagi dikala ini makin banyak situs-situs yang menyediakan tanya jawab dan solusi seputar permasalahan Ubuntu, contohnya Askubuntu, OMGUbuntu, Ubuntuforum, dan masih banyak lagi yang lain. Atau malah lebih mudah lagi dengan mengikuti milis ubuntu Indonesia, sebab dapat tanya jawab eksklusif dengan bahasa Indonesia.

Mau mencoba Ubuntu sekarang? Gampang, tinggal d0wnl0ad iso-nya secara gratis, burn ke CD atau ke USB flashdisk, jalankan dan install. Ya segampang itu. Untuk aplikasi-aplikasi nya pun juga nanti tinggal d0wnl0ad dari software center nya juga secara gratis.

Begitulah, dan sehabis saya ingat-ingat, tidak terasa saya sudah tidak mengecewakan usang menggunakan Ubuntu. Saya menggunakannya semenjak tahun 2006 hingga sekarang.
Sumber http://akamali.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mari Mencoba Ubuntu"

Posting Komentar