Teknologi.id – Ahli Digital Forensik mengungkapkan 7,5 miliar data langsung masyarakat telah bocor di seluruh dunia. Belasan juta diantaranya teridentifikasi merupakan milik masyarakat Indonesia.
CEO Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah menemukan 7,5 miliar data langsung telah dijual di dark web dan deep web.
“7,5 miliar data pengguna di seluruh dunia telah bocor. Instansi kami telah memegang 5,5 miliar data untuk kepentingan riset. Dan ratusan juta yang telah teridentifikasi merupakan milik Indonesia,” kata Ruby ketika diskusi Perlindungan Data Pribadi (PDP) di kantor Badan Siber Sandi Negara, Jakarta Selatan, ibarat dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: Fitur Baru Google: Hapus Otomatis Riwayat Lokasi & Data Penggunanya
Ruby menyampaikan pihak ketiga yang berkaitan dengan instansinya membeli data langsung untuk riset bersama BSSN. Hal ini untuk mengidentifikasi sumber kebocoran data sampai penyebab kebocoran data.
“Lalu data-data apa saja yang kita memperlihatkan laporan kepada instansi pemerintah maupun pihak-pihak yang bocor itu biar mereka ke depannya dapat lebih baik lagi,” kata Ruby.
Beberapa data dari 7,5 miliar tersebut merupakan data yang telah disimpan semenjak sekitar tahun 2004. Ada juga beberapa data yang telah bocor semenjak 2017.
Baca juga: Jutaan Password Instagram Bocor, Segera Amankan Akun dengan Cara Ini
Ia juga menyatakan, belasan juta data yang bocor itu meliputi data nama,alamat, email, daerah dan tanggal lahir, nomor ponsel, dan password yang dienkripsi, sampai alamat IP.
Ruby menyampaikan salah satu kebocoran data dialami oleh salah satu e-commerce berstatus unicorn di Indonesia. Ia menyampaikan ada belasan juga data yang bocor akhir e-commerce ini.
“Yang miris ialah data e-commerce Indonesia ada yang bocor. Dan itu sudah berstatus Unicorn,” ujar Ruby. Namun, ia enggan menyebut nama e-commerce tersebut.
Baca juga: Microsoft Segera Berlakukan Login Tanpa Password di Windows 10
Hanya, e-commerce tersebut menyangkal adanya kebocoran data yang terjadi di platformnya. Kemudian, pernyataan itu didukung oleh pemerintah dengan pernyataan yang sama.
Selain e-commerce, menurut hasil identifikasi DFI, ada beberapa data lainnya di Indonesia yang juga bocor. Di antaranya, ada portal anak muda, pekerjaan, gosip data alumni, dan sebagainya.
Berkaca dari kasus tersebut, ia menyampaikan bahwa seharusnya masyarakat lebih waspada terkait keamanan data digitalnya.
(DWK)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ 7,5 Miliar Data Langsung Bocor Di Pasar Global, Belasan Juta Teridentifikasi Dari Indonesia"
Posting Komentar