Rumah Kopi Joas dengan jargon “tradisi orisinil Ambon” ini sangatlah populer di kota Ambon ini selain juga merupakan salah satu rumah kopi yang ramai peminatnya, hal ini sanggup dilihat dari area parkir yang penuh oleh motor-motor serta mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan sekitarnya.
Rumah Kopi Joas yang dibuka pada tahun 2004 ini dimiliki oleh Joas Layan, ketika ini mempunyai tiga cabang yang tersebar di kota Ambon dan mempekerjakan lebih dari 50 orang karyawan. Setiap harinya sekitar 300 hingga 400 kilogram biji kopi diolah untuk menyajikan kopi yang yang berkualitas kepada para pelanggannya. Joas menyebutkan bahwa ia hanya memakai kualitas biji kopi terbaik untuk para pelanggannya dan diam-diam di balik nikmatnya kopi di tempatnya yaitu hasil racikan biji kopi Arabika dan Robusta berkualitas tinggi.
Penikmat kopi di Ambon menyukai kopinya dicampur dengan susu. Kopi susu Ambon mempunyai cita rasa yang sangat khas, hasil dari pencampuran susu bagus kental dan kopi berkualitas tinggi dimana proses meraciknya untuk satu porsi kopi yang disajikan di cangkir setinggi 15 sentimeter, Joas memakai satu sendok debu kopi yang disiram air panas. Sepertiga bab cangkir itu sebelumnya sudah dipenuhi susu manis. Pemanis untuk kopi hanya dari susu, tanpa gula. Bubuk kopi yang dipakai dimasak dalam air mendidih selama beberapa saat. Kopi ini dimasak di satu panci setinggi hampir satu meter. Jika ada yang memesan, para barista tinggal mengambil larutan kopi yang sudah dimasak dari sini.
Rumah Kopi Joas terkesan begitu sederhana. Dari luar, Kopi Joas hanya terlihat menyerupai rumah biasa, kecuali banyaknya motor yang diparkir di depannya. Tidak ada alat pendingin udara menyerupai layaknya tempat-tempat kopi di Jakarta. Pintu dan jendela dibiarkan terbuka lebar sehingga udara segar sanggup masuk. Rumah Kopi Joas mempunyai ruangan yang cukup luas, dipenuhi oleh meja marbel, bangku kayu dan pot tanaman. Di dalam suasananya sangat hangat dan bersahaja. Begitu masuk, pelanggan akan disapa oleh keramahan para pelayan. Mungkin justru hal itu yang menciptakan Kopi Joas spesial. Joas menyampaikan bahwa warung kopinya selalu dipakai sebagai daerah untuk bercengkrama. Dan sanggup dilihat pula, rata-rata pegunjungnya tidak ada yang di bawah 30 tahun, justru rasanya lebih banyak yang masuk kelas “veteran”.
This slideshow requires JavaScript.
Jangan hingga tidak mencicipi Rumah Kopi Joas, dengan harga mulai dari 8000 rupiah per cangkir kopi, kita sudah sanggup menyecap nikmatnya kopi khas Ambon dan peta di bawah ini yaitu lokasi Rumah Kopi Tradisi Joas yang pertama dan yang paling ramai.
Revisi pada 2 Desember 2017, 10.38 am :
pemberitahuan melalui email dari rudynirwanae@gmail.com pada tanggal 2 Desember 2017 jam 10.20 am, maka goresan pena ini dikoreksi sebagai berikut : (1) Rumah Kopi Joas dimiliki oleh Johannes Asis Lamatto; (2) Rumah Kopi Joas didirikan pada tahun 2000. Demikian koreksi ini, terima kasih.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Review : Rumah Kopi Joas, Rumah Kopi Dengan Tradisi Orisinil Ambon, Maluku"
Posting Komentar