Dalam Materi Otomatisasi perkantoran, hal pertama yang dibicarakan ialah mengenai Ergonomi. Apakah yang dimaksud dengan ergonomi?, kemudian apa tujuan dari ergonomi tersebut?, serta bagaimana tugas Ergonomi di daerah kerja (perkantoran) bagi seorang pegawai kantor?. Berikut ini sekilas bahan mengenai Ergonomi di daerah kerja.
ERGONOMI di PERKANTORAN
1. Sejarah kesehatan kerja
Ø Zaman Purbakala
Sejak zaman purbakala hinggan kini, berdasarkan dr. Sudjoko Kuswadji, masyarakat dunia berkali-kali mengalami revolusi peradaban. Mulai dari budaya berburu yang dilakukan kaum lelaki, kemudian memakai alat-alat pertanian. Adab mekanisasi dimulai ketika roda ditemukan.
Perbedaan alat berburu dan mesin adalah, peralatan berburu (panah, tombak, pisau, dan lain-lain) secara mekanis meupakan ekstensi (perpanjangan) otot-otot manusia, sedangkan dengan mesin, kekuatan yang dihasilkan bisa puluhan atau ratusan kali tenaga manusia.
Namun disamping fasilitas tersebut, tersembunyi kekurangannya yaitu memerlukan sumber tenaga. Misalnya minyak dan kerikil bara atau sumber lain yang terbatas jumlahnya.
Masa berikutnya ialah masa indurtri, yang dimulai semenjak diperkenalkannya mesin. Saat itu terjadi kebutuhan yang sangat besar akan sumber daya alam sehingga produsennya pun turut menikmati zaman keemasan peradaban industri tersebut.
Ø Industri Teknologi Informasi
Sekitar tahun 1980-an, mulai diperkenalkan komputer yang berbeda denangan kalkulator yang dikenal sebelumnya. Dari situlah cikal bakal peradaban teknologi dan informasi. Mau tidak mau postur badan insan sebagai operator harus siap menghadapi kebiasaan yang gres itu.
Pekerjaan diabad informasi didominasi oleh posisi duduk bekerja di depan layar komputer. Bagi seorang pegawai manajemen kantor bisa menghabiskan waktu sampai delapan jam bahkan lebih perhari. Untuk itu ruangan kerja pun didesain seefisien dan seefektif mungkin.
Komputer merupakan alat perpanjangan otak manusia. Bahkan, di perkantoran modern, bukan hanya komputer saja yang disediakan melainkan kanal internet, mesin faksimile, dan peralatan multimedia lain. Untuk bekerja, ketika ini seorang tidak perlu beranjak jauh dari ruangan kantornya. Sama dengan penulis pribadi, sebagian besar sumber-sumber goresan pena berasal dari situs-situs di internet.
2. Ergonomi Perkantoran
Kebiasaan gres itu tentu memerlukan pembiasaan lagi semoga badan tetep sehat dan bugar, tetapi mempertahankan kebiasaan usang bisa menjadikan persoalan yang serius. Bagaimana kebiasaan atau budaya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan tersebut di pelajari dalam bidang yang disebut ergonomi, yang secara khusus dalam perkantoran disebut ergonomi perkantoran.
Ergonomi sendiri berasal dari dua kata, yaitu ergos yang berarti “kerja” dan nomos yang berarti ”aturan”. Jika kedua kata tersebut digabungkan menjadi ergonomi, berarti ilmu yang mempelajari sikap insan dalam kaitannya dengan pekerjaan.
Sesuai dengan prinsip ergonomi insan dalam bekerja akan selalu berinteraksi dengan peralatan dan lingkungannya. Karena itu, bidang ergonomi meliputi banyak sekali disiplin ilmu, ibarat biomekanik, anatomi, antropologi, rekayasa, desain, organisasi, juga komunikasi.
Dalam hal komunikasi di kantor misalnya, perlu diperhatikan tidak hanya komunikasi orang dengan orang, melainkan juga komunikasi orang dengan peralatan kerja. Sudah menjadi keharusan, setiap pegawai gres diperkenalkan dengan lingkungan sekitarnya baik itu atasan, rekan kerja, maupun bawahnnya.
Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberitahu cara memakai peralatan kerja ibarat komputer, telepon, mesin faksimile, dan lain-lain sebagai bentuk perkenalan orang dengan peralatan. Termasuk skema ruangan kerja dan gedung perkantoran secara keseluruhan .
Ø Defenisi Ergonomi
ü Menurut Eko Nurmanto, ergonomi ialah studi ihwal aspek-aspek insan dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, enginering, managemen, dan desain/perancangan.
ü Menurut Manuaba, ergonomi ialah salah satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, sistem, organisasi, dan lingkungan, keahlian dan keterbatasan insan sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, dan efisien dan produktif melalui pemanfaatan fungsional badan insan secara optimal dan maksimal
ü Menurut ILO (International Labour Organization), ergonomi ialah penerapan ilmu biologi insan sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai pembiasaan bahu-membahu antara pekerjaan insan secara optimal dengan tujuan semoga bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan.
ü Menurut Dr. Anies M. Kes., ergonomi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari persoalan insan dalam kaitan dengan pekerjaannya atau satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan, sistem organisasi dan lingkungan dengan kemampuan, keahlian serta keterbatasan insan sehingga tercapai satu kondisi dan lingkungan yang aman, nyaman, efisiensi dan produktif melalui pemanfaatan fungsional badan insan secara optimal dan maksimal.
3. Tujuan Ergonomi
Secara garis besar tujuan ergonomi antara lain adalah.
1. Meningkatkan keselamatan kerja dari ancaman cidera dan penyakit akhir kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan adanya kenyamanan dan kondisi lingkungan kerja.
3. Menambah keseimbangan antara aspek teknis, antropologis, dan hemat dari sistem budaya kerja sehingga tercapai kualitas kerja yang produktif
4. Meningkatkan kualitas kerja yang efektif dan efisien
5. Menciptakan dan membudayakan jaminan sosial selama masa kerja produktif.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ergonomi (Pengantar)"
Posting Komentar