Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan yang senantiasa ditunggu-tunggu kaum muslimin disegala penjuru dunia. Pada bulan Ramadhan ummat Islam diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi muhammad SAW sebagaimana salah satu rukun islam.
Dibawah yaitu Firman ALLAH yang memerintahkan untuk berpuasa.
“Hai, orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau biar kau bertakwa,” (QS.Al Baqarah: 183)
Ada banyak keutamaan selama bulan Ramadhan yang tidak sanggup didapat selain bulan ampunan tersebut dari sisi nilai ibadah atau pahalanya. Pada bulan Allah Swt akan melipatgandakan pahala orang yang berbuat kebajikan atau amal shalih. Selain itu ada malam yang disebut sebagai malam seribu bulan (lailatul al qadr) dimana kebaikan atau nilai pahala pada malam tersebut sama dengan seribu bulan. Hal ini menyerupai yang Allah Swt informasikan kepada kita semua.
“ Sesungguhnya, Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Tahukah kau apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam, itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.” ( QS.Al Qadr: 1-5)
Sebagai sebuah bulan yang amat agung dan mulia dengan berlipat pahala dan nilai kebaikan yang akan kita dapatkan maka sungguh rugi kalau bulan Ramadhan hanya dilalui dengan biasa-biasa saja. Untuk itu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi bulan Ramadhan ini. Sebagaimana dikutib dari banyak sekali sumber, secara ringkas berikut persiapan yang harus kita lakukan.
1) berdoa
Doa bagi seorang muslim yaitu amalan yang penting. Meski doa hanya dilakukan melalui mulut namun jangan hingga ditinggalkan mengingat betapa dahsyatnya kekuatan doa ini. Demikian juga dengan doa menjelang datangnya Ramadhan yang sebaiknya kita mulai semenjak memasuki bulan Rajab dan Sya’ban sebagai mana yang kerap disampaikan para ustadz maupun ulama, yakni :
”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.
2) membayar puasa tahun lalu.
Sebaiknya diingat-ingat apakah kita masih memiliki “hutang puasa” pada Ramadhan tahun sebelumnya. Jika memiliki maka segeralah untuk “membayarnya” sejumlah hari yang ditinggalkannya sebelum masuk Ramadhan tahun ini.
Menunda “membayar” (qadha) puasa sebelumnya dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i hingga masuk Ramadhan berikutnya yaitu dosa, maka kewajibannya yaitu tetap mengqadhanya. Selain mengqadha, sebagian ulama beropini masih ditambah kewajiban membayar fidyah.
3) persiapan dengan ilmu
Sebagai seorang muslim maka kita dituntut dalam berinfak harus ada dalilnya atau ilmunya sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah Swt termasuk dalam ibadah Ramadhan. Memahami fikih puasa berikut ibadah lainnya di bulan Ramadhan akan menambah keikhlasan sekaligus kemantapan dalam beribadah. Pentingnya ilmu ini menyerupai yang disampaikan oleh Mu’adz bin Jabal r.a yang berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, alasannya yaitu mencari ilmu alasannya yaitu Allah yaitu ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang cerdik mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Oleh alasannya yaitu itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita sanggup mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.
4) persiapan jiwa dan spiritual
Persiapan yang dimaksud di sini yaitu mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang lapang dada dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw.
Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan banyak sekali amal ibadah sanggup melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan yaitu dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini menyerupai memperbanyak puasa Sunnat.
5) persiapan keuangan
Mempersiapan dana (finansial) disini bukan berarti selama Ramadhan kita dianjurkan untuk makan yummy dan membeli kebutuhan yang sifanya material lainnya menyerupai baju dan asesoris ketika menjelang Idul Fitri. Melainkan dana atau keuangan di bulan Ramadhan kita selain untuk memenuhi kebutuhan bulanan juga ibadah sunnah selama Ramadhan.
Pada Ramadhan selain ibadah utama yakni shaum (puasa) juga setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih menyerupai tilawah, I’tikaf juga menyantuni fakir miskin dan kaum dhuafa termasuk menyerupai infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibentuk sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan yang mulia dan penuh berkah ini. Hal ini menyerupai yang dicontohkan Rasulullah Saw:
Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam yaitu orang yang paling dermawan, dan dia lebih gemar memberi pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim).
6) persiapan ragawi
Ibadah puasa selain perlu kesiapan mental, spiritual juga fisik atau raga yang sehat. Beberapa kaum muslim yang membatalkan puasanya kebanyakan juga beralasan sakit atau tubuh yang tidak fit. Untuk menjaga kesehatan tubuh sebelum memasuki Ramadhan yaitu suatu yang harus dilakukan. Persiapan fisik biar tetap sehat dan berpengaruh di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat sanggup melaksanakan ibadah dengan baik.
Momentum Ramadhan yaitu waktu tepat untuk memaksimalkan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Untuk itu menjaga fisik yang sehat selama Ramadhan akan menjadi kesempurnaan tersendiri sehingga kita sanggup beribadah selama sebulan penuh khususnya bagi kaum laki-laki. Ramadhan harus sanggup kita manfaatkan semaksimal mungkin dan usahakan tidak ada ibadah yang terlewat hanya alasannya yaitu fisik yang tidak fit. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda,
“Telah tiba kepada kau syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kau berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu nirwana dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
7) persiapan yang mendukung ibadah
Persiapan ini sifatnya hanya kalau diharapkan saja contohnya Ramadhan aktivitas tilawah Al Alquran akan meningkat maka kalau Al Alquran kita telah lama atau banyak halaman yang hilang sebaiknya membeli yang baru. Demikian juga dalam bulan Ramadhan ada aktivitas shalat tarawih di masjid maka tidak ada salahnya bawah umur kita belikan sarung atau mukena sehingga mereka memiliki semangat untuk memasuku Ramadhan.
Semoga bermanfaat bagi kita semua Aamiin
karena sebentar lagi bulan ramadhan tidak salahnya kita berlomba lomba untuk menerima Ridho ALLAH dengan mengikuti persiapan diatas alasannya yaitu rugi bila ramadhan kali ini biasa biasa saja belum tentu kita sanggup bertemu ramadhan selanjutnya.
Demikian yang sanggup saya sampaikan.
Terima kasih
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "7 Persiapan Dalam Menyambut Bulan Ramadhan"
Posting Komentar