√ Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2017

“Pada tanggal 1 Oktober 1965 telah terjadi gerakan kontra revolusioner yang menamakan dirinya G30S di Jakarta, mereka melaksanakan penculikan enam perwira tinggi ABRI, mereka berhasil menguasai RRI dan Telkom, Presiden dan Menhankam/KASAB dalam keadaan kondusif dan sehat wal-afiat, Pimpinan AD untuk sementara dipegang Mayor Jenderal Soeharto, situasi & keamanan telah dikuasai kembali, gerakan Letkol. Inf. Untung merupakan coup dengan mendemisionerkan Presiden dan Kabinet Dwikora, dan tindakan G 30 S kontra revolusioner dan harus diberantas hingga akar-akarnya.” Pidato Mayor Jenderal Soeharto, 1 Oktober 1965, Jam 19.00 WIB, disiarkan melalui Radio Republik Indonesia (RRI)


 


 telah terjadi gerakan kontra revolusioner yang menamakan dirinya G √ Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2017


 


“Pada hari ini 4 Oktober 1965, kita gotong royong dengan mata kepala masing-masing, kita menyaksikan pembongkaran mayat para jenderal kita dengan satu perwira pertama dalam satu lubang sumur lama. Jenderal-jenderal kita dan perwira pertama ini telah menjadi korban kebiadaban dari petualang yang dinamakan Gerakan 30 September.


Kalau melihat daerah ini ada di daerah lubang buaya. Daerah Lubang Buaya termasuk Lapangan Halim. Kalau saudara melihat fakta bersahabat sumur ini, telah menjadi sentra latihan dari sukwan dan sukwati yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara. Mereka melatih anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani.


Satu fakta mungkin mereka latihan dalam rangka pertahanan pangkalan tapi berdasarkan anggota Gerwani yang dilatih di sini dan ditangkap di Cirebon, ialah pulang dari Jateng, jauh dari daerah tersebut.


Jadi, kalau melihat fakta-fakta, apa yang diamanatkan Presiden dan Pemimpin Besar Revolusi yang sangat kita cintai, bahwa Angkatan Udara tidak terlibat, mungkin ada benarnya. Tapi, tidak mungkin, tidak ada hubungan dari kejadian ini daripada oknum-oknum Angkatan Udara.


Saya sebagai anggota daripada Angkatan Darat mengetok jiwa dan perasaan daripada patriot Angkatan Udara bilamana benar-benar ada oknum yang terlibat dengan pembunuhan yang kejam dari para jenderal kita yang tidak berdosa ini.


Saya berharap anggota patriot Angkatan Udara membersihkan anggota Angkatan Udara yang terlibat petualangan ini.


Saya berterimakasih balasannya Tuhan menawarkan petunjuk yang terang terang pada kita sekalian. Bahwa setiap tindakan yang tidak jujur, bahwa setiap tindakan yang tidak baik akan terbongkar. Saya berterimakasih pada satuan-sartuan khususnya resimen Parako, KKO, satuan lainnya serta rakyat, yang membantu menemukan bukti ini dan turut serta mengangkat mayat ini. Sehingga seluruh korban dapat ditemukan.” Pidato Mayor Jenderal Soeharto, 4 Oktober 1965, ketika pengangkatan mayat 6 perwira tinggi dan 1 perwira pertama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, di Lubang Buaya, Jakarta.


Para prajurit sekalian,

Kawan mitra sekalian,

Terutama rekan rekan yang kini kami sedang lepaskan.


Bissmillahirrahmanirrahiim…


Hari ini hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. tapi yang kali ini, hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan, dihinakan oleh penganiayaan.Tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita, dengan tekad kita, dengan nama Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan.


Jendral Suprapto,

Jendral Hartono, Haryono,

Jendral Parman,

Jendral Panjaitan,

Jendral Sutoyo,

Letnan Tendean,


Kamu semua mendahului kami, kami semua yang kau tinggalkan punya kewajiban meneruskan usaha kita, meneruskan kiprah angkatan bersenjata kita, meneruskan usaha Tentara Nasional Indonesia kita, meneruskan kiprah yang suci.


Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang di sini, daripada saya semenjak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita, usaha kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela impian rakyat kita.


Saya tahu, kau manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua demikian, tapi saya tahu kau semua, lewat 20 tahun penuh menawarkan semua darma baktimu semua yang ada padamu untuk impian yang tinggi itu. Dan alasannya ialah itu, kamu, biarpun, hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kau penghianat, justru disini kami semua, saksi yang hidup, kau ialah telah berjuang, sesuai dengan kewajiban kita semua, menegakan keadilan, kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada yang ragu-ragu. Kami semua sedia juga, mengikuti jalan kamu, bila memang fitnah mereka itu benar, kami akan buktikan.


Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya kini sebagai yang tertua, dalam Tentara Nasional Indonesia yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan usaha kamu, membela kehormatan kamu. 


Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang membuat kita, ALLAH SWT. Karena balasannya Dia-lah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. Dia-lah yang memilih segala sesuatu, juga atas diri kita semua. Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur.


Fitnah, fitnah berkali kali. Fitnah, lebih jahat dari pembunuhan, fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Kita semua difitnah, dan saudara-saudara telah dibunuh. Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, jangan kita dendam hati. Iman kepada Allah SWT, dogma kepada-Nya, mengukuhkan kita, alasannya ialah Dia perintahkan. Kita semua berkewajiban, untuk menegakan keadilan dan kebenaran.


Pidato Jenderal AH Nasution pada Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia sekaligus pelepasan mayat korban Gerakan 30 September pada 5 Oktober 1965.


 


 telah terjadi gerakan kontra revolusioner yang menamakan dirinya G √ Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2017



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "√ Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2017"

Posting Komentar