Metode Budidaya Jamur [Bagian 1]

     Sejarah menyampaikan bahwa JAMUR telah di konsumsi semenjak ribuan tahun yang silam. Pada awalnya JAMUR yaitu masakan yang biasa di konsumsi oleh raja-raja mesir kemudian menyebar luas menjadi masakan masyarakat umum.
     Penduduk di daratan Cina semenjak ribuan tahun silam telah memakai jamur sebagai materi obat-obatan. Jamur pertama yang di budidayakan di daratan cina yaitu jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada pertengahan era 17.  Di indonesia jamur merang mulai di budidayakan kira-kira semenjak tahun 1950 an.
     Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. 
     Kehidupan jamur sanggup menjadi jasad yang saprofit ataupun jasad yang parasit, kalau kemudian jamur ditelaah dari segi sifat mikroba secara umum, ternyata jamur termasuk jasad yang heterotrofik artinya untuk keperluan hidupnya ketergantungan sumber nutrien (sumber makanan) dari sumber yang lain yang sudah ada.
     Jamur mempunyai banyak peranan ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat (merugikan), dari jenis jamur itu dibedakan menurut yang beracun dan yang tidak beracun, jamur juga meiliki manfaat yang begitu banyak bagi manusia
     Morfologi Jamur Merang (Volvariela volvacea)
KLASIFIKASI
     Divisi    ; Basidiomycota, 
     Kelas   ;  Agaricomycetes, 
     Ordo    ;  Agaricales, 
     Famili   ;  Pluteaceae, 
     Genus  ; Volvariella,
Speciesnya belum diketahui dengan niscaya sehingga masih disebut Volvariella sp. Genus Volvariella mempunyai banyak species, di antaranya yaitu: V. volvacea, V. Surecta, V. Speciosa, V. Peckii, V. Lepiotospora, V. jamaicensis, V. Hypopithys, V. Gloiocephala, dan V. Bombycina
     Tudung jamur merang mempunyai diameter 5 – 14 cm dengan betuk lingkaran telur yang kemudian menggenta atau cembung dan pada jamur yang sangat bau tanah adakala mendekati rata, permukaan kering, warna coklat hingga coklat keabu-abuan, adakala bergaris-garis. Bilah rapat-rapat, bebas, lebar, putih dikala masih muda dan menjadi merah jambu bila spora menjadi dewasa. 
     Tangkai dengan panjang 3-8 cm, diameter 5-9 mm, biasanya menjadi gemuk dibagian dasar, licin, putih, kuat. 
     Cadar umumnya berupa membran, membentuk volva mirip mangkuk tebal yang terdapat pada dasar tangkai; volva berwarna putih kekuningan atau cokelat kotor, sering kali bercuping. Jejak spora merah jambu. Ukuran spora 7-9 x 5-6 mikron, menjorong dan licin
         Jamur Merang (Volvariella volvacea) mempunyai bentuk badan yang lengkap yang ibarat tumbuhan yang sudah mempunyai akar (rhizoid), tangkai, dan tudung. Sebagai organisme yang tidak berklorofil Jamur Merang (Volvariella volvacea) mempunyai warna agak ke coklatan yang umumnya terdiri dari zat aromatik yang tidak mengandung Nitrogen. 
     Jamur secara umum tidak sanggup melaksanakan fotosintesis dengan demikian jamur tidak sanggup memakai secara pribadi sinar matahari. Jamur memperoleh masakan dalam bentuk jadi mirip selulosa, glukosa, lignin, dan protein.
Tahap perkembangan jamur merang dibagi menjadi tiga yaitu tahap pertumbuhan miselium, tahap pembentukan badan buah dan tahap pelepasan spora
     Kehidupan jamur merang berawal dari spora (basidiospora) yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa ini akan tumbuh keseluruh serpihan media tumbuh,. Kemudian dari kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil mirip simpul benang yang pertanda bahwa badan buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk lingkaran atau lonjong dan dikenal dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia. Simpul ini akan membesar dan disebut stadia kancing kecil (small button). Selanjutnya stadia kancing kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg). 
     Pada stadia ini tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung universal mulai membesar. Selubung tercabik, kemudian diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan (volva) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pileus) sebab perpanjangan tangkai (stalk). Stadia terakhir yaitu stadia remaja badan buah. Pada stadia kancing yang telah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang akan memproduksi basidia dan basidiospora, kemudian tudung membesar. 
     Pada waktu itu, selubung universal yang semula membungkus seluruh badan buah akan tercabik. Tudung akan terangkat keatas sebab memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang sobek akan tertinggal dibawah dan disebut cawan

Syarat Hidup 
     Setiap jenis jamur memerlukan syarat tumbuh yang berbeda-beda. Jamur merang merupakan jamur yang tumbuh didaerah tropika dan membutuhkan suhu dan kelembaban yang cukup tinggi berkisar antara 30-38 ºC dalam krudung atau kumbung. Kelembaban relatif yang diharapkan yaitu berkisar antara 80% hingga dengan 85% serta kebutuhan pH media tumbuh akan berkisar antara pH 5,0 sd pH 8,0. Secara alami, jamur sanggup tumbuh pada pada ekspresi dominan tertentu dalam satu tahun. 
     Hal ini terjadi sebab ketergantungan hidupnya pada suhu tertentu. Menurut kemampuan pada suhu tertentu, jamur terbagi dalam tiga golongan, yaitu psikrofilik, mesofilik, dan termofilik. Jamur psikrofilik merupakan jamur yang tumbuh pada kisaran 0º- 30 ºC dengan suhu optimum sekitar 15º C. Jamur mesofilik merupakan jamur yang tumbuh pada kisaran suhu 25-37º C dengan suhu optimum sekitar 30º C. Sementara jamur termofilik merupakan jamur yang tumbuh pada kisaran suhu tinggi, yaitu 40-75º C, dengan suhu optimum sekitar 55º C.
     Selain suhu, kelembaban merupakan faktor yang paling kuat dalam pertumbuhan jamur. Umumnya jamur akan tumbuh dengan baik pada keadaan udara yang lembab. Hal ini erat hubungannya dengan kebutuhan jamur akan air, baik dalam bentuk air maupun uap air. Sekitar 88-90 % berat segar badan buah terdiri dari air Faktor lingkungan lain yang juga menghipnotis pertumbuhan jamur yaitu senyawa beracun dan radiasi. Senyawa beracun terutama logam berat mirip raksa (Hg), Pb, Cu, Ag, Zn, dan Li. Dengan kadar rendah sekalipun senyawa ini sanggup menghipnotis aktivitas sel. 
     Radiasi mirip cahaya gelombang pendek (sinar ultraviolet/UV, sinar infa merah dan sinar gamma) mempunyai daya rusak yang tinggi bagi sel-sel jamur dan sanggup mengakibatkan simpulan hidup sel jamur, perubahan genetik, paling tidak akan menghambat pertumbuhan. Namun ada juga beberapa spesies menyukai habitat yang cukup cahaya, tetapi tetap dengan kelembaban yang tinggi
Media Tumbuh 
      Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh sebab jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. 
     Merang atau bahan-bahan lain sejenisnya mirip kardus bekas, gunanya sebagai substrat untuk melekat miselia dan sumber nutrisi terutama sumber C/energi Untuk kehidupan dan perkembangannya, jamur merang memerlukan sumber nutrien atau masakan dalam bentuk unsur unsur mirip karbohidrat, nitrogen, fosfor, belerang, kalium, kapur (Ca), karbon serta beberapa unsur lainya. Mineral ini sanggup kita tambahkan kedalam media dalam bentuk larutan garam atau senyawa-senyawa lainnya, mirip pupuk kandang, dedak, CaCO3, SP36, Urea. 
     Campuran media yang dipakai didalam penelitian ini aneka macam macam, mirip TKKS, jerami, kardus, pupuk kandang, pupuk organik, kapur, urea, SP36, tepung beras ketan, kangkung, arang sekam serta dedak. 
     Kandungan tandan kosong kelapa sawit yaitu 45, 80% selulosa, dan 26,00% hemiselulosa Kandungan unsur hara yang terdapat dalam tandan kosong kelapa sawit sekitar 0,4%N, 0,029 hingga 0,05 % P2O5 0,15 hingga 0,2% K2O Pupuk sangkar terdiri dari dua komponen orisinil yaitu padat dan cair dengan perbandingan 3:1. unsur hara yang terdapat didalam pupuk sangkar berkadar rata-rata 0,5% N, 0,25% P2O5, dan 0,5% K2O. Kadar unsur hara yang terdapat dalam kotoran ayam adalah: 55% H2O, 1% N, 0,8% P2O5, dan 0,4% K2O
     Dedak sebagai gabungan media tanam berfungsi sebagai nutrisi dan sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Karbon dipakai sebagai sumber energi utama, sedangkan nitrogen berfungsi untuk membangun miselium dan membangun enzim–enzim yang disimpan dalam tubuhnya. 
     Dedak yang disarankan yaitu yang masih gres dan tidak berbau apek atau tengik Dedak mengandung senyawa organik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur merang mirip Nitogen 3,5%, Phospor 2.7 %, Kalium 0.8%, Magnesium 1%, lignin 19%, dan selulosa 29 % Kapur dipakai untuk menjaga keasaman media dan berfungsi sebagai sumber mineral 
     Ada beberapa materi yang harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jamur dan menunjang pertumbuhannya diantaranya, arang sekam berfungsi menstabilkan suhu tempat tumbuhnya jamur dan kangkung berfungsi meningkatkan suhu dalam media. Menurut seorang pakar jamur merang di Shanghai, China, jamur merang mengabsorpsi karbohidrat dan mineral dari rumput-rumputan yang melapuk. Rumput rumputan terutama jerami mengandung banyak zat gula dan mineral (N, P, K dan sebagainya). 
     Selama proses fermentasi, materi organik karbohidrat dan mineral sanggup diambil dalam jumlah besar. Begitu terjadi pelapukan jerami, dengan cepat kandungan senyawa organiknya segera akan tersedia dan sanggup dipakai jamur untuk pertumbuhannya 
     Kandungan air didalam substrat sangat kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselia jamur. Terlalu sedikit air pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu atau terhenti sama sekali. Juga terlalu banyak air, miselia akan membusuk dan mati Ketebalan media rak yang biasa dipakai untuk budidaya jamur merang yaitu 20cm.
MANFAAT
     Jamur mempunyai nilai gizi (terutama protein) yang cukup tinggi,berkolesterol rendah juga berguna obat. Jamur merang kaya akan protein garang dan karbohidrat bebas Nitrogen (N - face carbohydrate). Tingkat kandungan serat garang dan abunya moderat atau sedang, sedangkan kandungan lemaknya rendah. Namun jamur merupakan sumber protein dan mineral yang baik dengan kandungan Kalium (K), dan fosfor (P) tinggi. Jamur merang juga mengandung kalsium, magnesium, tembaga, seng, besi. Sementara logam berat beracun mirip Pb dan Cd tidak terkandung dalam jamur merang. Jamur juga mengandung majemuk vitamin. Walaupun tidak mengandung vitamin A, tapi kandungan riboflavin, tiamin, cukup tinggi      
     Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr bila jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga mempunyai kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr 
     Jamur merang banyak dipakai sebagai masakan kesehatan untuk menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi dan juga penyakit stroke serta mengurangi resiko terkena penyakit jantung
     Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap badan buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun badan buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun. Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak gampang berubah wujudnya bila dimasak, sehingga dipakai untuk aneka macam macam masakan, mirip mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
  




Sumber http://equatornusantara.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metode Budidaya Jamur [Bagian 1]"

Posting Komentar