Membaca goresan pena sebelumnya di “Inilah Aplikasi Pengganti Rekomendasi FPI Untuk Facebook, WhatsApp dan Google” yang salah satu didalamnya adalah tentang Geevv, sekilas tampak jikalau Geevv benar-benar merupakan mesin pencari menyerupai Google, dan memang murni karya anak bangsa. Sayangnya, kenyataannya tidak menyerupai itu.
Dan berikut dikutip dari techinasia.com yang berjudul “Menyingkap Fakta Geevv, Karya Anak Bangsa yang Disebut Bisa Menggantikan Google”,
Geevv yakni sebuah startup yang didirikan oleh mahasiswi Universitas Indonesia berjulukan Azka A. Silmi dan rekannya, Andika Deni Prasetya. Mulai beroperasi semenjak tanggal 26 September 2016, Geevv menghadirkan layanan yang benar-benar menyerupai dengan sebuah mesin pencari. Kamu sanggup memasukkan aneka macam kata kunci (keyword) dan menemukan hasil pencarian yang terkait dengan kata kunci tersebut.
Serupa dengan mesin pencari lain, Geevv juga melaksanakan monetisasi lewat iklan. Kamu sanggup memperlihatkan sejumlah uang kepada Geevv untuk menampilkan tautan tertentu, yang nantinya sanggup dilihat oleh para pengguna yang melaksanakan pencarian di platform mereka.
Yang membedakan Geevv dengan mesin pencari lain yakni konsep sosial yang mereka usung. Sebanyak delapan puluh persen dari laba yang mereka sanggup akan diberikan kepada beberapa kawan jadwal sosial yang sanggup dipercaya. Itulah mengapa mereka menyebut diri sebagai social search engine.
“Saat ini, sudah ada 25 pihak yang meminta iklan mereka dipasang. Namun gres tiga iklan yang benar-benar tayang, itu pun masih orang-orang kenalan dekat,” tutur Azka kepada Tech in Asia Indonesia.
Geevv sesungguhnya merupakan sebuah layanan yang membeli Application Programming Interface (API) dari mesin pencari buatan Microsoft, yaitu Bing. Karena itu, apabila kau melaksanakan pencarian di Bing dan Geevv, kesannya akan sama. Dan jelas, Bing bukanlah mesin pencari karya anak bangsa.
Hal ini diakui sendiri oleh sang founder, Azka. “Membangun indeks dan mesin pencari sendiri tidak gampang dan murah. Setelah menimbang-nimbang, sembari kami menyiapkan “spider” sendiri, pilihan yang murah yakni dengan membeli API dari Bing,” ujar Azka.
Konsep memadukan fungsi pencarian dan fitur kontribusi yang dibentuk Geevv pun sesungguhnya telah dilakukan oleh sebuah startup asal Jerman yang berjulukan Ecosia. Serupa dengan Geevv, hasil pencarian di Ecosia juga berasal dari mesin pencari Bing.
Meski begitu, Ecosia dikala ini telah bekerja sama dengan Bing dalam hal pemasangan iklan. Oleh alasannya itu, semua iklan yang mereka pasang berasal dari biro iklan Bing, dan mereka pun mendapat sebagian laba dari hasil pemasangan iklan tersebut.
Hal inilah yang belum dilakukan oleh Geevv, setidaknya untuk dikala ini.
Tony Seno Hartono, National Technology Officer dari Microsoft, pun mengakui jikalau Geevv memang memakai API mereka. Menurutnya, Bing merupakan mesin pencari nomor dua sehabis Google, dan juga telah dipakai oleh situs-situs besar menyerupai Yahoo.
“API Bing jauh lebih gampang dikonfigurasi dibanding Google. Untuk layanan gratis pun kami sanggup memperlihatkan hasil pencarian yang lebih banyak,” tutur Tony kepada Tech in Asia Indonesia.
Kesimpulannya, Geevv bukanlah mesin pencari menyerupai Google dan Bing yang benar-benar melaksanakan pelacakan terhadap seluruh halaman situs di dunia. Mereka pun bukan murni buatan dalam negeri alasannya hasil pencarian yang mereka tunjukkan berasal dari Bing, yang dibentuk di Amerika Serikat.
Lalu apakah ada orang Indonesia yang sanggup menciptakan mesin pencari menyerupai Google dan Bing? Jawabannya ada. Hacker populer Indonesia, Jim Geovedi, dikala ini telah meluncurkan mesin pencari buatannya yang berjulukan Belua.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Ternyata Geevv Bukanlah Mesin Pencari Karya Anak Bangsa!"
Posting Komentar