Perlawanan Goa
Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, ialah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerahSulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini kini berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa pecahan tempat sekitarnya. Kerajaan ini mempunyai raja yang paling populer bergelar Sultan Hasanuddin, yang ketika itu melaksanakan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsa Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka populer sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang dibentuk oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.Kapal Pinisi dan Lombo merupakan pujian rakyat Makasar dan populer hingga mancanegara. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku alasannya pihak Gowa mempunyai sekutu dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-Bone mempunyai sekutu orang Makassar. Perang Makassar ialah perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada kala ke-17.
Kerajaan Makasar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai sentra perdagangan di Indonesia pecahan Timur. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor :
1) Letak yang strategis,
2) Memiliki pelabuhan yang baik
3) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 yang menimbulkan banyak pedagang-pedagang yang pindah ke Indonesia Timur.
Sebagai sentra perdagangan Makasar berkembang sebagai pelabuhan internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang aneh menyerupai Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang tiba untuk berdagang di Makasar.
Latar belakang
Pada awalnya orang-orang belanda ketika tiba ke kepulauan indonesia pada mulanya tidak begitu tertarik dengan kerajaan Gowa yang letaknya di kaki barat tempat sulawesi selatan. Belanda pada mulanya dalam perjalanan ke Timur setelah berangkat dari pelabuhan-pelabuhan jawa mereka meneruskan perjalanan nya ke maluku. Belanda gres mengetahui pentingnya pelabuhan Gowa setelah insiden di akrab perairan malaka. Dimana pihak belanda merampas kapal milik portugis yang ternyata memilki seorang awak kapal makassar. Dari orang makassar ini lah belanda mengetahui bahwa pelabuhan Gowa merupakan pelabuhan transito bagi kapal-kapal yang berlayar deri atau ke maluku. Selain itu setelah bertemu dengan kapal-kapal Gowa yang memuat orang-orang portugis tidak di serang oleh belanda. Hal ini di lakukan guna mencari kesan yang baik dengan raja Gowa. Pada ketika itu belanda berkesimpulan bahwa pelabuhan Gowa sangat strategis alasannya terletak antara malaka dan maluku
Kemudian belanda mencoba menjajagi korelasi dengan terlebih dahulu mengirim sepucuk surat yang dikirim dari banda kepada sultan Gowa. Isi dari surat itu ialah semata-mata tujuan belanda hanya ingin berdagang saja. Ahirnya raja Gowa mengundan belanda berkunjung ke pelabuhan Gowa, tetapi dengan tekanan bahwa belanda hanya boleh berdagang saja di Gowa. Raja Gowa tidak ingin kerajaanya menajdi tempat tabrak senjata antara orang aneh yang tiba berdagang disana.atas seruan raja gowa, pedagang belanda mulai dtang ke pelabuhan gowa untuk berdagang. Belanda pernah mengajak kerjaan gowa untuk menyerang Banda yang merupakan sentra rempah-rempah, tetapi raja gowa menolak hal tersebut. Anggota kompeni belanda sering melaksanakan kunjungan ke gowa. Meraka selalu membujuk raja gowa biar tidak menjual berasnya pada portugis. Akan tetapi raja gowa tidak ingin memmutuskan korelasi dagang dengan portugis alasannya di anggap menguntungkan. Bahkan raja gowa mengeluh alasannya kapal-kapal kompeni mulai melaksanakan penyerangan ke maluku. Ahinya keadaan gowa dan belanda pun makin memburuk alasannya kedua-duanya mempunyai kepantingan yang sama dalam perdagangan. Karena itu suatu ketika bentrokan antara ke duanya tidak sanggup terelakkan.(Nugroho Notosutanto, 79 : 1992).
Beberapa penyebab timbulnya perselisihan belanda dengan kerajaan gowa di karenakan kelicikan orang belanda yang hendak menagih hutang dari pembesar-pembesar Gowa. Pembesar ini du undang ke kapal belanda untuk di jamu, akan tetapi mereka di lucuti oleh belanda. Hal ini yang menciptakan kebencian masyarakat makassar tidak senag dengan belanda. Sebagai balas dendam orang-orang makassar membunuh awak kapal belanda. Hal ini menciptakan Jon Pieteers Coen menaruh dendam pada orang makassar.
·
Jalannya Perang
Kompeni menginginkan pecahan terbesar dalam perdagangan rempah-rempah dimaluku, padahal pada waktu itu perdagangan ini berada di tangan orang-orang makassar, maka dengan sendirinya menjadikan permusuhan. Belanda berencana melumpuhkan kerajaan Gowa. Pada tahun 1634 diadakan pemblokiran terhadap kerajaan Gowa. Dengan derma dari kapal yang tiba dari batavia, belanda memblokir sombaopu. Kapal ini di tugaskan biar tidak membuang waktu. Tetapi lansung merusak, merongrong, merebut kapal portugis dan india yang berdagang di sombaopu, tidak terkecuali juga kapal-kapal makassar. Selain itu desa-desa kerajaan Gowa juga di musnahkan. Akan tetapi hal ini tidak sempurna target alasannya gowa telah mengetahui berita ihwal VOC dari jepara. Dan tiga ahad sebelumnya kapal portugis telah berangkat menuju kakao. Pada tahun 1635 belanda melaksanakan lagi pemblokiran. Tetapi orang-orang makassar menyeberang melalui darat, sehingga sanggup terus melaksanakan perdagangan. Bahkan dari buton, banyak terjadi penyerbuan dan pembunuhan terhadap orang belanda.(Nugroho Notosutanto, 80 : 1992)
Dua kali perang diistirahatkan ( 1635-1655 dan 1660). Tetapi dalam masa ini sering timbul permasalan yang membawa ke jurang permusuhan. Maetsuycker bahwa perang melawan makassar akan menelan belanja yang sangat besar alasannya melengkapi persiapan perang yang banyak. Dunia juga sadar bahwa pengarah-pengarah di amsterdam(Belanda) benci membelanjakan uang untuk menawan. Tambahan pula dalam tahun 1651 kompeni belanda sedang berperang dengan orang-orang portugis yang menghabiskan banyak biaya. (Bernard H.M. Vlekke, 167: 1967).
Pada tahun awal tahun 1654 terjadi perang, Gowa telah menyiapakan suatu armada prang dengan kekuatan 5.000 orang bersenjata untuk berlayar ke maluku. Pertempuran ini bermula alasannya belanda merampas suatu angkutan kayu cendana yang telah dijual rakyat makassar kepada orang portugis. Dan ahrinya belanda dipaksa membayar ganti rugi, Dan menciptakan pecahnya perang. Pertempuran terjadi di buton dan maluku, terutama di Ambon. Orang-orang makassar menerima derma dari Gowa maupun dari Majira, seorang pemimpin maluku. Bagi belanda sendiri sangat kewalahan dengan perang ini alasannya dijalankan di beberapa tempat yang saling berjauhan sehingga merepotkan. Ahirnya pada tanggal 27 februari 1656 menciptakan perjanjian yang menguntungkan makassar. Akan tetapi tahun 1660 VOC menyiapakan diri untuk berperang, armada yang terdiri dari 31 buah kapal dan 2.600 awak dikirim ke sulawesi. Perang dimulai ketika armada ini hingga di depan sombaopu,dan menyebar ke kerajaan Gowa. Belanda berhasil merebut benteng Penanukang.
Kekalahan Kerajaan Goa
Atas kekalahan ini Sultan Gowa menandatangani suatu perjanjian bongaya yang sangat merugikan alasannya harus melepas Buton, Manado, dan Kepulauan maluku. Dan portugis harus meninggalkan kerajaan gowa. Tetapi pada tanggal 19 juni 1667,belanda di bawah pimpinan Speelmen melaksanakan penyerangan ke benteng gowa di sombaopu. Dan tembakan dilepaskan dari sombaopu ke kapal Speelmen. Tembakan sengit terdengar sepanjang hari. Spellmen mengambil taktik yaitu berlayar ke selatan dan merampok kampung sepanjang pantai untuk menyibukkan kerajaan Gowa terus-menerus. Di bantu oleh Aru palaka yang membawa 6.000 prajurit, belanda ahirnya sanggup mengalahkan pos-pos kerajaan gowa dan berhasil merebut kerajaan Gowa.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
b. Belanda sanggup mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya menyerupai Bone dan pulau-pulau di luar Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Peninggalan – Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang
Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) ialah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang berjulukan I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi kerikil padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di tempat Maros.
Benteng Ujung Pandang ini berbentuk menyerupai seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat terang filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu sanggup hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan. Nama orisinil benteng in i ialah Benteng Ujung Pandang.
Masjid Katangka
Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut dilakukan oleh Sultan Mahmud (1818), Kadi Ibrahim (1921), Haji Mansur Daeng Limpo, Kadi Gowa (1948), dan Andi Baso, Pabbicarabutta Gowa (1962) sangat sulit mengidentifikasi pecahan paling awal (asli) bangunan mesjid tertua Kerajaan Gowa ini.
Kompleks Makam Raja Gowa Tallo.
Makam raja-raja. Tallo ialah sebuah kompleks makam kuno yang digunakan semenjak kala XVII hingga dengan kala XIX Masehi. Letaknya di RK 4 Lingkungan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Madya Ujungpandang. Lokasi makam terletak di pinggir barat muara sungai Tallo atau pada sudut timur bahari dalam wilayah benteng Tallo. Berdasarkan hasil penggalian (excavation) yang dilakukan oleh Suaka Peninggalan sejarah dan Purbakala (1976¬-1982) ditemukan tanda-tanda bah wa komplek makam berstruktur tumpang-tindih. Sejumlah makam terletak di atas pondasi bangunan, dan adakala ditemukan fondasi di atas bangunan makam.
Kompleks makam raja-raja Tallo ini sebagian ditempatkan di dalam bangunan kubah, jirat semu dan sebagian tanpa bangunan pelindung: Jirat semu dibentuk dan balok¬balok ham pasir. Bangunan kubah yang berasal dari kuran waktu yang lebih kemudian dibentuk dari kerikil bata. Penempatan balok kerikil pasir itu semula tanpa mempergunakan perekat. Perekat digunakan Proyek Pemugaran. Bentuk bangunan jirat dan kubah pada kompleks ini kurang lebih serupa dengan bangunan jirat dan kubah dari kompleks makam Tamalate, Aru Pallaka, dan Katangka. Pada kompleks ini bentuk makam lebih banyak didominasi berciri kala XII Masehi.
Sumber http://siuntul.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Perlawanan Goa (Latar Belakang, Jalannya Perang, Kekalahan , Peninggalan – Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo) Secara Lengkap Dan Jelas"
Posting Komentar