Kisah Inspiratif : Dikala Istri Pingin Kerja

Bismillah... Kisah Inspiratif : Bang, Aku Ingin Kerja

 yang kini sudah pindah ke kampung sebelah Kisah Inspiratif : ketika istri pingin kerja
sumber photo kecohhabis.com
.
istri : Abang, saya mau kerja!”
.
suami : “Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
.
istri : “Itu, tetangga kita, dia kerja!”
.
suami :“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia diharapkan banyak orang. Yang membutuhkan kau tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
.
istri : “Itu…, tetangga kita yang satunya, yang kini sudah pindah ke kampung sebelah, saya lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak diharapkan banyak orang.”
.
suami :“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
.
istri : “Apa-apaan sih?”
.
suami :“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
.
istri : “Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
.
suami : “Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, saya masih kuat. Akan Abang usahakan, InsyaAllah.”
.
istri : “Iya, saya tahu. Tapi penghasilan Abang untuk ketika ini tidaklah cukup.”
.
suami : “Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena Allah niscaya mencukupi. Lagi pula, kalau kau kerja siapa yang jaga anak kita?”
.
istri : “Kan ada Ibu! Pasti ia tidak akan keberatan. Malah dengan sangat bahagia hati.”
.
suami : “Istri Abang yang Abang cintai, dari perut hingga lahir, hingga sebelum Abang dapat mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya memakai tenaga Ibu. Abang belum ada dukungan yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah kini Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”
.
istri :“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
.
suami : “Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
.
istri : “Jadi, kita harus bagaimana?”
.
suami : “Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki yakni penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”
.
istri :“Apa, Bang?”
.
suami : “Apa alasan paling mendasar, yang menciptakan kau ingin bekerja?”
.
istri : “Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
.
suami : “Kalau memang begitu, kita buka perjuangan kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
.
istri : “Suamiku sayang, saya tidak berilmu berbisnis, tidak dapat jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
.
suami : “Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
.
istri :“Apa?”
.
suami : “Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
.
istri :“Iya, Bang, saya tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
.
suami : “Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kau cukup itu. InsyaAllah jikalau berdasarkan Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita niscaya akan berubah.”
.
istri : “Tapi, Bang?!”
.
suami : “Abang tanya lagi…, kau ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
.
istri :“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
.
suami : “Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
.
istri : “Kalau tidak kaya?”
.
suami : “Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jikalau tetap istiqomah dengan itu?”
.
istri : “Apa, Bang?
.
suami : “Pilihlah pintu nirwana yang mana saja yang kau suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya pemanis dunia.”
***
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang perempuan (istri) itu telah melaksanakan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di alam abadi semoga masuk nirwana berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
.
“Dunia yakni perhiasan, dan sebaik-baik pemanis dunia yakni perempuan sholehah” [H.R. Muslim]
.
Sempatkanlah menulis SUBHANALLAH dikomentar
dan bantu SEBARKAN renungan ini
sumber grup wa
Sumber http://p-anisa.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Inspiratif : Dikala Istri Pingin Kerja"

Posting Komentar