"Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS Al-Baqarah (2):2)
Al-Quran yaitu sumber pengetahuan dan pelajaran bagi umat Islam. Kitab suci ini merupakan mukjizat yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk membimbing umat manusia.
Lantas, bagaimana pandangan para intelektual Barat mengenai kitab suci yang diturunkan di bulan bulan ampunan ini? Berikut beberapa penuturan mereka yang dikutip dari buku Sejarah al-Quran karangan Prof Dr Abubakar Aceh dan sumber lainnya:
Maurice Bucaille (19 Juli 1920-1998), jago bedah Prancis, penulis Bible, Quran, and Modern Science:
Saya menyidik keserasian teks al-Quran dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula, saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa al-Quran menyebutkan majemuk fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang samar (ringkas). Dengan membaca teks Arab secara teliti sekali saya sanggup mengadakan inventarisasi yang pertanda bakwa al-Quran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang sanggup dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern ini.
Edward Gibbon (1737-1794), jago sejarah Inggris:
Al-Quran yaitu sebuah kitab agama, kitab kemajuan, kenegaraan, persaudaraan, kemahkamahan, dan undang-undang tentara dalam agama Islam. Al-Quran mengandung isi yang lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, hingga kepada hal yang mengenai jasmani, mulai dari pembicaraan hak-hak dan kewajiban segolongan umat hingga kepada watak dan perangai, hingga kepada aturan siksa dunia ini.
Di dalam al-Quran dijelaskan segala pembalasan amal. Al-Quran-lah yang menjadi sumber peraturan negara (bagi umat Islam), sumber undang-undang dasar, tetapkan sesuatu kasus yang berafiliasi dengan kehartaan, maupun dengan kejiwaan."
Geogre Bernard Shaw (lahir 26 Juli 2856), pengarang Inggris:
Agama Islam cukup untuk mengobati penyakit kemanusiaan dan orang-orang yang berkemajuan kini sudah mulai insaf akan hakekatnya. Berat sangkaku untuk mengatakan, bahwa dua kurun lagi kemudian, orang akan Islam semuanya.
JW Goethe (1749-1832), pengarang dan jago filsafat Jerman:
Bagaimana jua pun saya membaca al-Quran itu, tidak habis-habisnya saya bertemu dengan ajaran-ajaran yang menggerakkan saya kepada mendalamkan pengetahuan agama. Susunan kalimatnya sangat montok dan indah, isi dan tujuannya bolehlah menjadi pedoman untuk jalan bahagia, kemuliaan yang tinggi, dan beberapa pelajaran yang seram untuk pekerjaan jahat. Demikian pada pikiran saya kitab al-Quran ini akan berjalan terus melalui tiap zaman dan sangat berpengaruh.
IOM Deutsch (1829-1873), jago ketimuran Jerman:
Saya melihat keajaiban dalam al-Quran, satu kitab yang sudah menolong umat Arab dalam membuka dunia, jauh lebih besar dari apa yang telah diperbuat Alexander de Groote, juga lebih besar daripada apa yang telah dicapai oleh Bangsa Rumania. Pengaruh al-Quranlah yang menarik bangsa Arab dalam sedikit waktu masuk ke Eropa dan menjadi raja dunia.
Bangsa Arab pernah ke Eropa sebagai tuan dan jago dagang yang terkenal, yang demikian digerakkan oleh al-Quran yang dibawanya ke sana sebagai suluh dalam gelap-gulita. Mereka membawa peradaban, kecerdasan, pengetahuan dan kebijaksanaan, memberi pelajaran ihwal ilmu falsafah, ilmu bintang, kedokteran, ilmu syair, yang kemajuannya pernah berkilau-kilau di Eropa sebagai juga di tanah Timur.
Dengan al-Quran itulah bangsa Arab berdiri dan tegak menyiarkan ilmu pengetahuian, dan dengan mengenangkan jasa mereka yang amat mulia itu, kita menciptakan air mata, tatkala mereka pergi dari Andalusia, saat Granada terlepas dari tangan mereka.
M de Montaigne (1533-1592), pujanga Prancis:
Kalau kita memandang Islam dengan kacamata pengetahuan yang adil (pandangan umum), meskipun hanya sebagian kecil, maka mengertilah kita bahwa Islam itu agama yang memberi teladan ihwal kemajuan, kemerdekaan, keadilan di dalam hidup masyarakat dengan politik yang teratur. Islam itu yaitu pokok kemajuan yang amat hebat, yang telah mengibarkan benderanya di atas mercusuar Barat dan Timur. Sesudah itu dunia Islam kemudian jatuh dan kini telah (mulai) bangkit lagi, hendak mengambil panji kemuliaan dan kedudukannya yang telah hilang itu, dan yang demikian itu sudah menjadi watak karena kitab sucinya al-Quran.
GM Rodwell:
Ilmu yang berhubung dengan ketuhanan di dalam al-Quran itu sangat dalamnya. Keterangan-keterangan yang ringkas dan terang penuh berisi dengan pesan yang tersirat dan pelajaran, yang sanggup menyampaikan jalan ke arah yang betul. Sumber http://mawasangka-bagea.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Intelektual Barat Berkata Ihwal Al-Quran"
Posting Komentar