Perjuangan 30 tahun lebih mengentaskan kemiskinan sekarang telah menampakkan hasil. Itulah citra usaha tanpa kenal lelah yang dilakukan Muhammad Yunus, seorang dosen ekonomi yang kemudian mengabdikan hidupnya dengan mendirikan bank untuk mengentaskan kemiskinan di negaranya, Bangladesh, dengan nama Grameen Bank atau bank desa.
Berkat usaha tanpa kenal lelah dan penuh ketulusan, ia telah mendapat penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2006 lalu, meski ia bukanlah seorang negarawan atau politikus, sebagaimana yang selama ini mendominasi peserta Nobel tersebut.
Ia mendapat penghargaan tersebut bukan pada upayanya mendamaikan peperangan yang berkecamuk di dunia, tapi berkat perjuangannya memenangkan peperangan melawan kemiskinan. Sebab, berdasarkan pihak pemberi hadiah Nobel, perdamaian yang berkesinambungan tidak akan sanggup dicapai kecuali populasi dalam jumlah besar menemukan cara untuk keluar dari kemiskinan, dan itulah yang dirintis Yunus semenjak tahun 1974 silam.
Apa yang telah diraih dan dibuktikan oleh Muhammad Yunus sebetulnya bermula dari hal sederhana, yakni harapan menolong seorang ibu untuk mengentaskannya dari kemiskinan. Hal itu berangkat dari keprihatinannya dikala melihat kenyataan di negaranya dimana terdapat begitu banyak orang miskin yang terancam kelaparan. Saat itu, ia berpikir, untuk melaksanakan sesuatu yang sanggup ia kerjakan sebagai sesama insan guna mencegah kematian, walaupun hanya menyangkut satu orang saja.
Ternyata, dari satu orang ibu, usang kelamaan semakin banyak ibu yang didanai oleh Yunus dari hasil meminjam uang di bank kampus daerah ia mengajar. Ia bisa meyakinkan pihak bank, bahwa orang-orang desa bakal sanggup mengembalikan uang yang dipinjamnya. Dan ternyata benar, dari satu orang yang didanai Yunus, berkat kegigihan mendampingi dan membantu mereka, jumlah itu terus berubah menjadi ratusan orang. Kemudian, dari satu desa berubah menjadi ratusan desa. Itulah cikal bakal bank yang sekitar 25 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1983, menjadi sebuah bank resmi yang independen yang diberi nama Grameen Bank, yakni sebuah organisasi unik yang didirikan dengan tujuan utama menyalurkan kredit mikro bagi kaum miskin di negaranya.
Sejak resmi menjadi bank, dengan filosofi yang terus dipegangnya, yakni tidak memberi ikan melainkan memberi pancing kepada kaum papa untuk mencari ikan sendiri, Grameen Bank terus berkembang. Pada sekitar tahun 2003, kelahiran Chittagong 28 Juni 1940 ini kemudian juga membuatkan sebuah kegiatan untuk mengentaskan kehidupan pengemis dengan kegiatan “The Struggling Members Program”. Melalui kegiatan itu, sekitar 47 ribu lebih pengemis di Bangladesh telah terbantu. Dan berkat kegiatan itu, sekarang ribuan pengemis di sana sudah bisa berdikari dengan menjadi pengusaha kecil, tanpa meminta-minta lagi. Puluhan ribu desa di Bangladesh sekarang juga sudah dirambah Grameen Bank. Dan, dengan ribuan pegawai, ditambah banyak sekali kegiatan yang eksklusif memberi efek pada masyarakat bawah, bank itu telah berkembang dan bahkan bisa memperlihatkan tunjangan sampai miliaran dolar Amerika!
Kisah Muhammad Yunus ialah sebuah bukti bahwa ketulusan yang disertai dedikasi akan memperlihatkan hasil yang luar biasa. Muhammad Yunus yang awalnya hanya seorang dosen yang ingin membantu seorang ibu dari keterpurukan, sekarang telah bisa memberi sesuatu yang jauh melebihi apa yang dibayangkannya, mengentaskan kemiskinan di negerinya dan mendapat penghargaan prestisius Nobel Perdamaian 2006.
Apa yang bisa kita petik dari cerita Muhammad Yunus ini? Mulailah segala sesuatu dari yang sederhana, dari yang kecil, dari apa yang kita bisa. Asal sanggup memberi manfaat bagi orang lain, dampaknya akan terus menular dan berubah menjadi kebaikan yang akan terus menjadi besar. Muhammad Yunus ialah teladan konkret dan teladan pribadi yang luar biasa. Dia sanggup memanfaatkan ilmu yang dimiliki, empati, serta cintanya yang besar terhadap kehidupan untuk menjawab kebutuhan banyak orang di sekelilingnya dengan solusi sederhana pada awalnya.
Ref :
http://motivation.byethost9.com/archives/479
Sumber http://mawasangka-bagea.blogspot.comBerkat usaha tanpa kenal lelah dan penuh ketulusan, ia telah mendapat penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2006 lalu, meski ia bukanlah seorang negarawan atau politikus, sebagaimana yang selama ini mendominasi peserta Nobel tersebut.
Ia mendapat penghargaan tersebut bukan pada upayanya mendamaikan peperangan yang berkecamuk di dunia, tapi berkat perjuangannya memenangkan peperangan melawan kemiskinan. Sebab, berdasarkan pihak pemberi hadiah Nobel, perdamaian yang berkesinambungan tidak akan sanggup dicapai kecuali populasi dalam jumlah besar menemukan cara untuk keluar dari kemiskinan, dan itulah yang dirintis Yunus semenjak tahun 1974 silam.
Apa yang telah diraih dan dibuktikan oleh Muhammad Yunus sebetulnya bermula dari hal sederhana, yakni harapan menolong seorang ibu untuk mengentaskannya dari kemiskinan. Hal itu berangkat dari keprihatinannya dikala melihat kenyataan di negaranya dimana terdapat begitu banyak orang miskin yang terancam kelaparan. Saat itu, ia berpikir, untuk melaksanakan sesuatu yang sanggup ia kerjakan sebagai sesama insan guna mencegah kematian, walaupun hanya menyangkut satu orang saja.
Ternyata, dari satu orang ibu, usang kelamaan semakin banyak ibu yang didanai oleh Yunus dari hasil meminjam uang di bank kampus daerah ia mengajar. Ia bisa meyakinkan pihak bank, bahwa orang-orang desa bakal sanggup mengembalikan uang yang dipinjamnya. Dan ternyata benar, dari satu orang yang didanai Yunus, berkat kegigihan mendampingi dan membantu mereka, jumlah itu terus berubah menjadi ratusan orang. Kemudian, dari satu desa berubah menjadi ratusan desa. Itulah cikal bakal bank yang sekitar 25 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1983, menjadi sebuah bank resmi yang independen yang diberi nama Grameen Bank, yakni sebuah organisasi unik yang didirikan dengan tujuan utama menyalurkan kredit mikro bagi kaum miskin di negaranya.
Sejak resmi menjadi bank, dengan filosofi yang terus dipegangnya, yakni tidak memberi ikan melainkan memberi pancing kepada kaum papa untuk mencari ikan sendiri, Grameen Bank terus berkembang. Pada sekitar tahun 2003, kelahiran Chittagong 28 Juni 1940 ini kemudian juga membuatkan sebuah kegiatan untuk mengentaskan kehidupan pengemis dengan kegiatan “The Struggling Members Program”. Melalui kegiatan itu, sekitar 47 ribu lebih pengemis di Bangladesh telah terbantu. Dan berkat kegiatan itu, sekarang ribuan pengemis di sana sudah bisa berdikari dengan menjadi pengusaha kecil, tanpa meminta-minta lagi. Puluhan ribu desa di Bangladesh sekarang juga sudah dirambah Grameen Bank. Dan, dengan ribuan pegawai, ditambah banyak sekali kegiatan yang eksklusif memberi efek pada masyarakat bawah, bank itu telah berkembang dan bahkan bisa memperlihatkan tunjangan sampai miliaran dolar Amerika!
Kisah Muhammad Yunus ialah sebuah bukti bahwa ketulusan yang disertai dedikasi akan memperlihatkan hasil yang luar biasa. Muhammad Yunus yang awalnya hanya seorang dosen yang ingin membantu seorang ibu dari keterpurukan, sekarang telah bisa memberi sesuatu yang jauh melebihi apa yang dibayangkannya, mengentaskan kemiskinan di negerinya dan mendapat penghargaan prestisius Nobel Perdamaian 2006.
Apa yang bisa kita petik dari cerita Muhammad Yunus ini? Mulailah segala sesuatu dari yang sederhana, dari yang kecil, dari apa yang kita bisa. Asal sanggup memberi manfaat bagi orang lain, dampaknya akan terus menular dan berubah menjadi kebaikan yang akan terus menjadi besar. Muhammad Yunus ialah teladan konkret dan teladan pribadi yang luar biasa. Dia sanggup memanfaatkan ilmu yang dimiliki, empati, serta cintanya yang besar terhadap kehidupan untuk menjawab kebutuhan banyak orang di sekelilingnya dengan solusi sederhana pada awalnya.
Ref :
http://motivation.byethost9.com/archives/479
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Muhammad Yunus (Inspiratif Story)"
Posting Komentar