Imajinasi

Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan Imajinasi

“Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan”

(Albert Einstein)


Imajinasi yang aku maksudkan di sini yaitu bertujuan untuk mengetahui dengan lebih terang apa yang menjadi keinginan kita sebenarnya. Dengan membayangkan kita sanggup melihat hal-hal yang kita inginkan terjadi. Ini disebut juga dengan visualisasi kreatif.

Seperti kutipan di atas bahwa imajinasi yaitu lebih penting dari pengetahuan. Karena orang yang berpengetahuan tinggi belum tentu mempunyai taraf hidup yang tinggi juka ia tidak bisa atau tidak berani melaksanakan sesuatu yang besar dalam hidupnya. Dan keberanian itu bermula dari hasrat disertai imajinasi yang jelas.

Lihatlah betapa banyak orang-orang cerdas berpengetahuan tinggi namun mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya terutama mengenai finansial. Sementara sebaliknya, orang-orang yang berpengetahuan pas-pasan menjalani hidupnya dengan standar yang tinggi.

Mereka semua mungkin berlatar belakang ekonomi keluarga yang hampir sama. Namun pada perjalanan selanjutnya, “mimpi” yang mereka teguh memegang dan berani mewujudkannya membedakan mereka.

Mungkin sebagian dari kita beranggapan itu hanyalah ber”angan” atau lamunan belaka. Sehingga sebagian orang bau tanah kita melarang untuk berbuat hal yang demikian. “Jangan berkhayal ketinggian nati jatuhnya sakit!” Begitu kebanyakan yang sanggup kita dengar.

Tapi dunia modern ini tidak dihasilkan dari orang yang hanya melihat impian-impian kecil. Namun mereka yang berani berimajinasi besar DAN mewujudkannya.

Jadi, berimajinasilah yang besar. Bervisualisasilah! Karena manakala kita mengingat sesuatu, mengamati, ataupun membayangkannya, sesungguhnya kita akan menerima lebih banyak hal-hal yang serupa dengan yang ada di pikiran kita itu.

“Apa yang sanggup dipikirkan oleh pikiran dan diyakini, sanggup dicapai”
Sumber http://mawasangka-bagea.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Imajinasi"

Posting Komentar