Dari semua spesifikasi perangkat keras yang terdaftar untuk smartphone dan tablet, masa pakai baterai mungkin paling banyak diteliti. Setiap generasi gres tablet atau smartphone cenderung lebih bisa daripada yang sebelumnya, dengan fitur terbaru meningkatkan kebutuhan energi secara keseluruhan. Salah satu metode yang tetap terkenal meningkatkan daya tahan baterai smartphone dan tablet di antara beberapa pengguna perangkat Android ialah pembunuh aplikasi, yang juga dikenal sebagai task killer.
Task killer ialah aplikasi seluler yang dirancang untuk menghentikan aplikasi dan proses latar belakang lainnya. Ini membebaskan memori sistem (RAM) pada ponsel atau tablet Anda. Beberapa pembunuh kiprah melaksanakan fungsi ini secara otomatis selama interval waktu yang ditentukan, sementara yang lain bekerja hanya bila pengguna secara manual menentukan untuk membunuh aplikasi terpilih yang ditunjukkan pada daftar. Banyak mengatakan kedua pilihan beserta fitur yang sanggup diubahsuaikan lainnya.
Task killer semakin terkenal sebagai tanggapan untuk memperpanjang masa pakai baterai smartphone dan tablet. Premis di balik penggunaan Task killer adalah dengan menghapus aplikasi lain yang berjalan dari memori, CPU kurang memproses (aktivitas, layanan, siaran, dll.). Kurang kerja yang ditempatkan pada CPU menyebabkan kurang banyak energi yang digunakan, yang berarti perangkat akan bertahan lebih usang sepanjang hari.
Meskipun klaim hemat energi yang dibentuk oleh pengembang Task killer dan pengguna yang bersumpah demi keuntungan, ada banyak argumen yang berlawanan.
Sistem operasi Android telah berkembang selama bertahun-tahun; Ini jauh lebih bisa dalam mengelola proses sistem hari ini daripada versi sebelumnya (apa pun sebelum Android 2.2).
Tidak hanya itu, namun memori di dalam smartphone dan tablet bekerja berbeda dari pada komputer desktop dan laptop. Selain itu, perangkat keras ponsel telah berjalan jauh untuk bekerja lebih cerdas dan mengkonsumsi lebih sedikit daya secara keseluruhan.
Laptop dan komputer desktop memproses perangkat lunak / aplikasi dan mengelola sumber daya secara berbeda dari perangkat mobile yang menjalankan sistem operasi Android (OS). Misalnya, dengan OS Windows, kurang tersedia memori berarti pengalaman sistem yang lebih lambat. Itu sebabnya menambahkan memori ialah cara gampang untuk meningkatkan kinerja PC.
Namun yang terakhir dirancang untuk beroperasi dengan cara yang sama, tidak peduli seberapa penuh atau kosongnya memori - normal bagi perangkat Android untuk memakai setengah atau lebih memori total yang ada. Sebenarnya, aplikasi yang tersimpan di memori sering menghasilkan kinerja baterai yang lebih baik.
Itu lantaran aplikasi yang tersimpan dalam memori Android intinya dijeda dan tidak aktif hingga Anda menentukan untuk memuat (pada dasarnya tidak mempermasalahkan) aplikasi lagi. Ini ialah hal yang baik, lantaran memuat aplikasi dari memori lebih cepat dan lebih sedikit CPU-intensive daripada pemuatan penuh dari penyimpanan perangkat. Tidak masalah, sungguh, kalau memori Android Anda benar-benar penuh atau kosong; Daya baterai hanya bisa dipakai ketika CPU aktif melaksanakan kegiatan pengolahan. Dengan kata lain, hanya lantaran sebuah aplikasi yang tersimpan dalam memori Android tidak berarti ia melaksanakan apapun untuk memakai kekuatan.
Sistem operasi Android dirancang untuk secara otomatis menghapus aplikasi dari memori ketika diperlukan lebih banyak lagi ketika ini, menentukan yang pertama untuk prioritas terendah (yang belum pernah Anda gunakan).
Ini akan terus berjalan hingga tersedia cukup memori untuk menugaskan kembali dan menjalankan aplikasi apa pun yang gres saja Anda muat. Ini tidak terjadi pada versi awal (sebelumnya 2.2) Android, yang cenderung membiarkan aplikasi aktif berjalan tanpa batas waktu. Saat itu, pembunuh kiprah jauh lebih efektif dan perlu.
Perangkat Keras Handphone Berkembang juga
Smartphone dan tablet generasi usang memakai prosesor dengan core berukuran standar yang berfokus pada daya maksimum. Prosesor ini akan mencekik kecepatan inti secara real time biar sesuai dengan kegiatan - tidak terlalu efisien. Banyak prosesor mobile multi-core ketika ini mempunyai kinerja yang baik dan kemampuan menangani kiprah yang cerdas.
ARM (produsen prosesor mobile yang dipakai di sebagian besar smartphone dan tablet) memakai desain yang menggabungkan inti kecil dan besar bersama-sama, yang menghasilkan efisiensi jauh lebih baik.
Inilah contohnya:
CPU ARM 8 inti mempunyai empat core kecil dalam satu prosesor dan empat core besar di prosesor lainnya. Saat pengguna melaksanakan aktivitas, sistem menentukan ukuran inti yang sesuai; kegiatan kecil (misalnya mengirim pesan teks, membuka dokumen, dll.) sanggup ditangani oleh inti kecil, sementara kegiatan yang lebih intensif (misalnya, merekam video, game seluler, memuat beberapa halaman web, dll.) akan memakai inti yang besar. Pendekatan ini memungkinkan proses berjalan cepat tanpa memakai daya berlebih dan daya tahan baterai. Dengan demikian, perangkat hari ini bertahan lebih lama, bahkan kalau mereka menjalankan banyak proses sekaligus.
Haruskah Anda Menggunakan Task killer Android?
Konsensus umum ialah bahwa smartphone dan tablet Android modern mempunyai sedikit kebutuhan untuk pembunuh tugas, terutama lantaran Android's built-in Application Manager memungkinkan Anda menghentikan aplikasi secara on demand. Selain itu, beberapa perangkat Android hadir dengan aplikasi Smart Manager, yang merupakan pembunuh tugas.Sementara Manajer Pintar mungkin tidak dilengkapi dengan fitur, ini memperlihatkan jumlah total RAM yang digunakan, mencantumkan semua aplikasi latar belakang (dengan jumlah daya RAM dan CPU yang ketika ini digunakan), dan mengatakan opsi untuk menendang setiap / semua aplikasi kehabisan memori Smart Manager juga merinci penggunaan baterai dan data penyimpanan.
Penentang vokal pembunuh kiprah mengklaim bahwa aplikasi semacam itu lebih berbahaya daripada kebaikan, yang mungkin sedikit berlebihan.
Menjalankan pembunuh kiprah mustahil menghancurkan perangkat Anda sepenuhnya; Anda hanya mungkin tidak mengalami banyak (jika ada) penghematan baterai untuk perjuangan Anda.
Kelebihan Menggunakan Task Killers
Ada beberapa situasi di mana Anda mungkin ingin menggunakannya:
Mereka sanggup membantu Anda menemukan aplikasi 'masalah' atau 'nakal' - aplikasi yang terus memakai kekuatan pemrosesan tanpa alasan yang terperinci - sehingga Anda sanggup mencopot pemasangan dan menggantinya dengan alternatif yang lebih baik.Smartphone dan tablet yang menjalankan OS Android versi usang masih bisa menerima manfaat dari pembunuh tugas, lantaran versi yang lebih bau tanah tidak semampu administrasi proses ibarat yang baru.
Pembunuh kiprah sanggup membantu aplikasi yang terus berusaha terhubung ke internet dan / atau mengirim notifikasi push, yang menghabiskan baterai (terutama kalau perangkat bangkit dan menyalakan layar setiap saat).
Kontra Menggunakan Satu
Di sisi lain, Anda mungkin ingin melewatkannya saja karena:
Pembunuh kiprah memakai kekuatan pemrosesan untuk melaksanakan pekerjaan mereka, sehingga penghematan energi mungkin sedikit marjinal, terutama kalau aplikasi yang dilarang paksa tidak melaksanakan apa-apa untuk mengkonsumsi listrik.Beberapa aplikasi (penting / sistem) secara otomatis restart sehabis dipaksa untuk berhenti. Situasi ibarat ini mendorong siklus bolak-balik dengan pembunuh tugas, yang karenanya memakai daya pemrosesan dan daya tahan yang jauh lebih signifikan.
Kebanyakan latar belakang layanan / proses tidak memakai keseluruhan memori bila tidak aktif melaksanakan sesuatu. Plus, banyak dari mereka berjalan di latar belakang lantaran suatu alasan (lihat di bawah).
Ada kalanya Anda ingin aplikasi berjalan di latar belakang, ibarat pengingat, pembaruan, pesan, jam alarm, dan banyak lagi. Menggunakan pembunuh kiprah sanggup menyebabkan banyak kesepakatan atau program yang tidak terjawab.
Beberapa Pilihan untuk Anda
Jika Anda membiarkan hati Anda memakai pembunuh tugas, ada beberapa saran anggun untuk Anda dan juga beberapa aplikasi alternatif yang sanggup membantu menghemat energi tanpa kontroversi mengenai kiprah penghentian gaya.
ES Task Manager: Pengembang aplikasi, ES Global, menggabungkan semua fitur membunuh kiprah yang Anda inginkan bersama sejumlah alat bermanfaat lainnya: pembersih tembolok, manajer startup, pengelola file (File Explorer Explorer File Manager, pada dasarnya), dan banyak lagi. Antarmuka yang cerdas dan gampang digunakan.
Clean Master: Selain membebaskan RAM dengan satu sentuhan saja, Cheetah Mobile's Clean Master 2017 juga membantu dengan menghapus file sampah sisa, pemindaian virus, dan meningkatkan keamanan Wi-Fi. Ini ialah pengembang yang sama yang menciptakan aplikasi Smart Manager Android.
Watchdog Task Manager: Meskipun Watchdog Task Manager sanggup membunuh aplikasi latar belakang, fokus gotong royong terpusat pada penggunaan CPU dan memperingatkan pengguna. Dibuat oleh Zomut LLC, Watchdog memungkinkan Anda mengetahui kapan ada aplikasi yang telah pembangkang (yaitu mengkonsumsi cukup banyak daya). Alih-alih membabi buta membunuh semua aplikasi, Anda sanggup menentukan hanya yang tidak terkontrol.
SystemPanel2: Aplikasi ini tidak meningkatkan, membersihkan, atau membunuh aplikasi apa pun (pengembang, kata NextApp secara eksplisit dalam deskripsi). Sebagai gantinya, SystemPanel2 mengatakan tampilan menyeluruh terhadap segala sesuatu yang terjadi di perangkat Anda, lengkap dengan memakai kafe warna-warni, grafik, dan grafik diplot untuk presentasi visual. Informasi rinci yang ditampilkan untuk konsumsi baterai akan memberi tahu aplikasi mana yang menjadi susukan pembuangan terbesar.
JuiceDefender: Dibuat oleh Latedroid, JuiceDefender telah menghemat masa pakai baterai selama bertahun-tahun tanpa perlu membunuh tugas. Apa yang dilakukan aplikasi ini ialah mengelola elemen pengeringan baterai (misalnya Wi-Fi, data seluler, layar, dll.) Melalui pengaturan, jadwal, dan pemicu hibernasi - yang serupa dengan yang lebih komprehensif daripada Mode Doze Android Marshmallow.
Sumber http://hellwin6661.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Apakah Android Anda Membutuhkan Aplikasi Pembunuh Kiprah ?"
Posting Komentar