Proses Inovasi Fotosintesis

 


Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kau lihat, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar sampai waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan gejala (kebesaran-Nya), supaya kau meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (2)  Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan mengakibatkan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan mengakibatkan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan[, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (3)
(QS Ar Ra’du: 2-3)
lah Yang meninggikan langit tanpa tiang   Proses Penemuan Fotosintesis
Gb. Bagan proses fotosintesis . Sumber: dari sini
Apabila ketika udara terik pada siang hari, kau bangkit di bersahabat pohon yang rindang apakah yang kau rasakan? Kamu akan terasa sejuk, bukan? Mengapa hal itu bisa terjadi? Suasana sejuk itulah sebagai imbas dari proses fotosintesis pada tumbuhan. Dalam proses fotosintesis akan menghasilkan oksigen yang berkhasiat bagi makhluk hidup. Akan tetapi apakah para ilmuwan eksklusif menemukan proses fotosintesis ini? Ternyata tidak. Penemuan mendasar ini sedikit demi sedikit dan berlangsung selama 100 tahun lebih
Fotosintesis dari Masa ke Masa
Pada awalnya, orang menganggap bahwa akar “memakan” tanah, ibarat yang dikemukakan Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah, yang berasal dari hasil penguraian organisme yang telah mati.  Berikut ini yaitu percobaan-percobaan yang mendasari inovasi fotosintesis
Pada kala ke-17 ketika Jan van Helmont, seorang dokter dan jago kimia menyatakan bahwa pertumbuhan flora disebabkan adanya air dan bukan tanah.
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, spesialis kimia dan pendeta, melaksanakan penelitian dan menyimpulkan bahwa flora mengubah udara yang dikeluarkan binatang menjadi udara segar. Priestley melaksanakan eksperimen bahwa kalau di dalam tabung tertutup diletakkan tikus dan tumbuhan, tikus tetap hidup. Selanjutnya, kita mengetahui bahwa flora memakai karbon dioksida yang dikeluarkan oleh hewan, dan binatang menyerap oksigen yang dihasilkan tumbuhan.
Pada tahun 1779, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, dengan percobaan memakai tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong terbalik. Jika tumbuhan tersebut terkena cahaya, timbullah gelembung-gelembung udara yang alhasil mengumpul di dasar tabung reaksi. Hal ini menandakan bahwa pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen.
Jean Senebier (1782), menyebutkan gas yang diharapkan oleh flora untuk fotosintesis yaitu karbon dioksida yang merupakan sumber karbon bagi flora hijau. Pada tahun 1482, Julius Robert Mayer menyatakan bahwa energi cahaya matahari yang diserap oleh flora hijau selanjutnya diubah menjadi energi kimia.
Julius Von Sachs (1860) menandakan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat (amilum). Frederick Blackman (1905) mengatakan bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Robert Hill (1937) berhasil mengikuti aktivitas kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas tersebut kalau disinari bisa menghasilkan oksigen.
Demikianlah perjalanan proses fotosintesis sampai hari ini. Perjalanan panjang para kaum intelektual untuk menjawab pertanyaan besar yang menggelisahkan mereka, sehingga terus berpikir dan bekerja semoga sanggup menjawabnya. Dengan menjawab pertanyaan ihwal alam, semakin nyatalah kebesaran Tuhan, Alloh SWT.

Sumber http://mawasangka-bagea.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Inovasi Fotosintesis"

Posting Komentar