√ Cara Backup Data Anda Memakai Windows File History


Fitur ini awalnya diperkenalkan di Windows 8 dan telah menjadi backup tool utama untuk Windows 10. Namanya mungkin menyesatkan, menciptakan orang berpikir itu yaitu tool untuk memulihkan versi file sebelumnya, tetapi sebetulnya backup tool berfungsi penuh. Secara otomatis membackup file anda ke drive eksternal menjadi gampang alasannya yaitu File History-nya telah disiapkan.


Apa itu File History?

File History yaitu tool yang diperkenalkan pada Windows 8.1 dan tersedia juga di Windows 10. Tujuannya yaitu untuk backup data yang sederhana dan otomatis. Tool ini berfungsi dengan sejumlah perangkat dalam membackup data anda. Selain fasilitas dalam pengaturan, ia mempunyai kemampuan untuk menyimpan beberapa versi file anda dan memungkinkan untuk pemulihan dalam backup yang diinginkan.


Mengaktifkan File History

Pertama, hubungkan drive eksternal ke komputer anda, dan kemudian pada Start hidangan anda buka Settings dan arahkan ke Update & Security - Backup

Di bawah Back up using File History, klik opsi Add a drive. Melakukan ini yaitu untuk mencantumkan semua drive eksternal yang memungkinkan dan memungkinkan anda menentukan untuk mem-backup file anda ke drive tersebut.


Dari daftar, pilih drive yang ingin anda gunakan untuk File History. Setelah ini dipilih, opsi Automatically back up my files muncul dan secara otomatis diaktifkan. Pengaturan ini menyiratkan bahwa Windows secara otomatis akan mencadangkan file anda ke drive setiap kali terhubung ke PC anda.


Langkah selanjutnya yaitu mengonfigurasi pengaturan file history anda.


Mengkonfigurasi Pengaturan File History

Secara default, File History akan melaksanakan backup setiap jam. Ini, bagaimanapun, sanggup dikustomisasi. Untuk melaksanakan ini, klik more options dan See Advanced Settings.


Selain itu, anda juga sanggup menyesuaikan berapa usang backup disalin dan menentukan file mana saja yang ingin anda backup.

Setelah opsi lainnya anda tetapkan, anda sanggup menentukan frekuensi backup dari daftar dropdown Back up my files. Juga, dari opsi Keep my backups, anda sanggup menentukan berapa usang setiap backup harus disimpan di dalam drive.


Secara default, File History dikonfigurasi untuk menciptakan backup folder penting di folder beranda akun pengguna anda. Ini termasuk folder Desktop, Documents, Downloads, Music, Pictures dan Videos. Di bawah opsi Back up these folders ibarat yang terlihat pada gambar di atas, anda sanggup menentukan folder komplemen dengan menentukan opsi Add a folder.

Akhirnya, sehabis backup selesai, langkah selanjutnya yaitu mengembalikan file dari backupnya.


Memulihkan File dari Backup

Untuk melaksanakan operasi ini, pastikan drive backup anda terhubung ke komputer anda. Buka kembali Settings di Start menu, pilih Update & security, pilih Backup. Di hidangan Backup silahkan klik More options dan di bab bawah jendela pilih Restore files from a current backup.


Ini akan membuka file history anda, dan anda sanggup menentukan apa yang ingin anda buat backup-annya. Disini, telusuri dan pilih satu atau beberapa file atau folder. Mengklik kanan pada file atau folder memungkinkan anda untuk melihatnya. Pilih file yang akan dipulihkan dan klik tombol hijau untuk mengembalikannya ke komputer anda.



Backup File History vs Backup Dengan Solusi Lain

Poin pertama yang perlu diperhatikan yaitu opsi backup ini hadir dengan system operasi anda. Ini menyiratkan bahwa ia mempunyai kompatibilitas tanpa batas dengan OS anda dan menjadikannya opsi yang sangat berharga untuk backup di Windows 10.

Prinsip kerjanya melibatkan pengambilan snapshot dari file anda dan menyimpannya pada hard drive eksternal, baik yang terhubung melalui USB atau jaringan rumah anda. File-file yang disimpan ini membangun pustaka versi dokumen anda sebelumnya dan seiring waktu meningkatkan opsi anda untuk versi pemulihan. Contoh sederhana akan mencoba memulihkan bab dari esai yang anda hapus semenjak lama. Dengan sejarah file anda sanggup dengan gampang menyelam dan mendapat versi esai yang masih mempunyai bab ini.

Salah satu batasannya yaitu bahwa jikalau software backup lainnya sanggup mendukung integrasi dengan sejumlah layanan backup cloud, File History hanya mendukung Satu Drive. Juga, data yang dibackup akan menempati ukuran yang sama pada media penyimpanan ibarat yang terjadi di salinan asli, sedangkan software backup lainnya sering memadatkan dan lebih efisien dengan ruang penyimpanan.

Kaprikornus kesimpulannya yaitu ini merupakan praktik yang baik untuk menciptakan backup reguler untuk komputer anda. Sering membutuhkan waktu saat anda menyimpan backup-an gres ke drive anda, tetapi dengan ini secara otomatis akan dibackup meski anda melupakan itu. Kaprikornus ini akan menjadi aset yang penting saat terjadi hal yang tidak diinginkan pada hardisk anda dan kemudian anda harus memformat ulang hard disk anda dan melaksanakan restorasi penuh.

Sekian tutorial kali ini, supaya sanggup memperlihatkan pencerahan untuk anda. Semoga berhasil. GBU

Sumber http://tipsorialindo.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Cara Backup Data Anda Memakai Windows File History"

Posting Komentar