BAHAN SKRIPSI KAJIAN PUSTAKA
Menulis Cerpen
Pengertian menulis
Menulis ialah merumuskan atau melukiskan lambang-lambang suara yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain sanggup membaca lambang bunyi-lambang suara yang bermakna tersebut. Gambar atau lukisan mungkin sanggup memberikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan satu kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu argumentasi bab dari kesatuan-kesatuan verbal bahasa. (Tarigan, 1982:21).
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipakai untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain, menulis merupakan suatu acara yang produktif dan ekspresif. Dalam acara menulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan tiba secara otomatis melainkan melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Dalam kehidupan yang modern ini sanggup dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang berilmu atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini seorang penulis menyampaikan “Menulis dipakai oleh orang berilmu untuk mencatat/ merekam, meyakinkan, melaporkan dan mempengaruhi, tujuan itu sanggup dicapai dengan baik oleh orang-orang yang sanggup menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan suatu maksud terletak pada struktur kalimatnya”.(Morsey, 1976:122/Tarigan,1982:4)
Menulis dongeng pengalaman yang mengesankan merupakan langkah awal dalam pengembangan unsur fiksi, dengan berpedoman pada kekronologisan insiden yang telah ditetapkan. Keterampilan menulis khususnya menulis cerpen bukanlah dilema yang ringan. Hal ini membutuhkan kolaborasi untuk saling koreksi biar sanggup meningkatkan keterampilan menulis dan membaca. Sebagai konsekwensinya, sastra dan pemahaman terhadapnya bukan saja menunjukkan kesempatan kepada orang lain menikmatinya dalam beberapa jam, menghindarkan dari kerumitan hidup dalam pengertian yang sebenar-benarnya. Karya sastra memungkinkan kita turut berpartisipasi seakan-akan mengalami sendiri apa-apa yang dialami orang lain dalam dunia fiksi. Menemui dan mengalami dunia fiksi ini sanggup menambah serta memperkaya pemahaman kita akan dunia nyata. Cara-cara yang baik untuk membuatkan selera sastra kita sendiri, meningkatkan kemampuan kritis, dan mencar ilmu memakai sastra sebagai pengalaman manusiawi dengan jalan menulis kritis.
Bahan dasar menulis cerpen yaitu tema. Tema yaitu ide yang mendasari sebuah cerita. Secara umum tema dibedakan menjadi tiga : (1) estetis, yakni tema yang berisikan wacana keindahan baik secara fisik atau psikis, (2) etis, yakni tema yang berkaitan dengan identifikasi yang ada di masyarakat. (3) religius, yakni tema-tema yang berbahu ke-Tuhanan, perlu dialami bahwa pembagian tersebut bukan merupakan “Karya mati”.
Tema-tema tersebut akan muncul, kalau anda berinspirasi. Inspirasi sanggup muncul melalui televisi, insiden nyata, dan dari majalah. (Dikdasmen, 2005:81).
Pengalaman menulis
Pengalaman yaitu suatu insiden atau insiden yang datangnya tidak direncanakan oleh setiap orang yang mengalaminya. Hal demikian sanggup dialami oleh semua orang yang semasa hidup di dunia, baik pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan atau yang lainnya. Karena hal itu yaitu kehendak dari Yang Maha Kuasa.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Bahan Skripsi Menulis Cerpen Pengertian Cerpen"
Posting Komentar