Alkisah Cinta Sahabat Kepada Rasul

CINTA

Cinta adalah

‘Ali ketika beliau berbaring tidur menggantikan Rasulullah saw di kasur Nabi. Padahal beliau tahu bahwa sekelompok orang telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah saw, beliau juga tahu bahwa beliau mungkin saja tewas di Kasur yang sama!

Cinta…

Adalah Bilal

ketika beliau tak lagi mengumandangkan adzan sehabis Rasulullah saw wafat. Lalu ketika Bilal mengumandangkan adzan lagi atas seruan ‘umar ketika penaklukan Baitul Maqdis, tidak pernah tangisan begitu membahana terlihat sebelumnya ketika Bilal mengucapkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah…”

Cinta…

Adalah Abu Bakar yang mengatakan, ”saat kami berhijrah, saya heran dengan munculnya susu yang tercampur air, kemudian saya berikan susu tersebut kepada Rasulullah, dan saya katakan, “minumlah wahai Rasulullah” Abu Bakar mengatakan, “maka Rasulullah pun minum sehingga hilanglah dahagaku.”

Cinta…

Adalah Zubair yang mendengar kabar terbunuhnya Rasulullah, kemudian beliau pun keluar dengan menyeret pedangnya di jalan-jalan kota Makkah, padahal usianya gres 15 tahun. Agar pedangnya menjadi pedang pertama yang terhunus dalam sejarah Islam.

Cinta…

Adalah Rabi’ah bin Ka’b ketika Rasulullah saw bertanya kepadanya, “apa yang kau butuhkan?”. Rabi’ah pun menjawab, “aku meminta semoga saya dapat mendampingimu di syurga.”

Cinta…

Adalah Tsauban ketika Rasulullah saw bertanya kepadanya, “apa yang menciptakan warna (wajahmu) berubah?”, kemudian Tsauban menjawab, “aku tidak sakit dan terluka, hanya saja bila saya tidak melihatmu, saya menjadi sangat merindu kesepian hingga saya bertemu denganmu.”

Cinta…

Adalah ketika Abu Bakar As-Shiddiq berkata kepada Rasulullah saw sebelum memasuki gua (Tsur), “Demi Allah, janganlah engkau masuk hingga saya masuk terlebih dahulu. Jika ada sesuatu di dalam gua ini maka akulah yang terkena, bukan engkau.”

Cinta…

Adalah Abu Bakar yang menangisi Rasulullah saw ketika tampak tanda tanda telah akrab kewafatannya, kemudian Rasulullah menenangkannya, “janganlah kau menangis. Jika saja saya boleh menimbulkan seseorang kekasih dari golongan manusia, niscaya saya menimbulkan Abu Bakar kekasihku.”