Biasanya, Windows 10 membutuhkan waktu yang usang untuk boot. Pada hard disk tradisional, diharapkan waktu hampir satu menit bahkan kadang lebih untuk mencapai tampilan desktop. Dan bahkan setelah itu, masih memuat beberapa services di latar belakang, yang berarti masih membenahi system hingga semuanya dimulai dengan benar.
Apa itu Fast Startup?
Ada banyak hal yang terjadi ketika komputer anda melaksanakan booting. Pada dasarnya, kernel dimuat bersama dengan beberapa driver. Program, libraries dan jenis data lainnya kemudian dibaca dari disk ke memory dan dihukum atau diproses dengan cara tertentu oleh prosesor. Pada SSD, proses ini cukup cepat dilakukan. Dalam sekitar sepuluh hingga dua puluh detik desktop anda muncul. Karena waktu ini sanggup diterima, namun sebagian besar pengguna tidak menyadari bahwa hal ini bahkan lebih cepat. Dengan Fast Startup aktif, komputer anda akan melaksanakan booting dalam waktu kurang dari lima detik. Tetapi meskipun fitur ini diaktifkan secara default, pada beberapa system Windows masih akan melalui proses booting secara normal.
Anda sanggup membaca lebih lanjut ihwal Fast Startup disini. Agar lebih mengerti, anda sanggup memikirkan analogi ini. Katakanlah dalam booting normal komputer anda harus menambahkan 1 + 2 + 3 + 4 untuk mendapat hasil 10. Dengan Fast Startup, ketika shutdown Windows menyimpan hasil 10 ini ke disk. Saat anda booting kembali PC anda, itu hanya menyalin hasil 10 ini dari disk ke RAM. Dengan cara ini ia akan menghindari keharusan untuk menghitung ulang angka ini dari awal (Dalam hal ini 1 + 2 + 3 + 4).
Bagaimana Anda Tahu Jika Windows Menjalankan Fast Startup?
Sebenarnya cukup sederhana. Jika anda melihat animasi booting, titik dimana titik-titik itu berputar dalam lingkaran, itu yaitu booting normal. Jika anda tidak melihat animasi booting itu, maka Windows sedang melaksanakan Fast Startup.
Contoh video untuk booting, saya memakai PC dengan spesifikasi usang dengan pemakaian lebih dari 5 tahun, untuk mengambarkan kepada anda bagaimana dasyatnya fitur Fast Startup ini. Anda sanggup membayangkan bagaimana bila ini diterapkan di PC dengan spesifikasi terbaru.
Bahkan ketika semuanya sudah beres, system operasi anda tidak akan menjalankan Fast Startup setiap saat. Berikut ini beberapa contohnya:
- Ketika anda me-Restart, bukan Shut down, booting normal akan dilakukan di waktu berikutnya. Dengan kata lain, Fast Startup sanggup terjadi hanya setelah anda men-shut down komputer anda.
- Setelah update.
- Setelah anda menginstall atau menguninstall driver.
- Dalam beberapa kasus, bila anda booting ke Windows dan kemudian dengan cepat anda men-Shut down kembali PC anda. Sebaiknya biarkan system operasi "normal" dan memuat data background selama setidaknya satu atau dua menit sebelum men-Shut down ketika anda menguji langkah-langkah dalam artikel ini.
Cara Memastikan Fast Startup Digunakan di System Anda
Kondisi akan bervariasi dari satu system dengan system lainnya. Dalam beberapa masalah anda akan menemukan bahwa bahkan tanpa elemen-elemen ini, Windows akan menjalankan Fast Boot. Namun, dalam kebanyakan kasus, persyaratan berikut akan berlaku.
1. Windows perlu booting melalui UEFI. Jika anda menginstal system operasi anda dalam mode BIOS, anda mungkin sanggup mengonversi ke UEFI dengan mengikuti langkah-langkah ini. Jangan lupa untuk mengubah pengaturan UEFI anda untuk menonaktifkan boot BIOS dan mengaktifkan boot UEFI sesudahnya.
2. Anda memerlukan driver SATA/NVMe dari produsen motherboard anda. Driver generik Windows tidak akan memotongnya. Misalnya, bila anda melihat sesuatu menyerupai "Standard SATA AHCI Controller" di Device Manager, itu berarti memakai driver generik. Dan sebagai catatan tambahan, SSD biasanya kinerjanya jelek dalam skenario ini. Misalnya, kecepatan baca sekuensial mencapai 100-200MB/s dengan driver ini pada system dan naik ke 550MB/s dengan driver khusus.
3. Fast Startup telah diaktifkan di Power Options dan harus diaktifkan secara default. Tetapi tidak ada salahnya untuk menyidik atau mengaktifkannya kembali bila sebelumnya anda menonaktifkannya alasannya yaitu suatu alasan. Buka Control Panel kemudian Power Options - Choose what the power buttons does - Change settings that are currently unavailable.
4. Perangkat penyimpanan cepat menyerupai SSD atau NVMe drive diperlukan. Fast Startup mungkin bekerja dengan hard disk, dan niscaya akan mengurangi waktu booting, tetapi terang mustahil akan booting dalam tiga detik, heheee....mimpi itu namanya.
Jika Fast Startup Masih Tidak Aktif
Langkah-langkah di atas seharusnya cukup untuk menciptakan komputer anda booting lebih cepat. Jika anda tidak berhasil, coba instal driver lain yang tersedia untuk motherboard anda, VGA card dan hardware lain yang mungkin anda miliki. Jika anda tidak sanggup menemukan driver di website produsen anda, coba tools ini. Dalam daftar yang dihasilkan oleh kegiatan ini, anda akan melihat driver yang dilabeli dengan nama pabrikan. Jika anda mencoba driver untuk merek spesifik anda dan tidak berfungsi, coba driver lain dari pabrikan lain. Bahkan bila itu merek yang berbeda, mereka sering memakai chip dan chipset yang sama/serupa, jadi drivernya sama.
Jika anda menginstal Windows ketika melaksanakan booting melalui BIOS, nonaktifkan booting BIOS sepenuhnya (dan CSM bila tersedia), aktifkan booting UEFI saja dan instal ulang system operasi anda.
Jika opsi ini tidak berhasil, anda mungkin mempunyai implementasi UEFI yang bermasalah atau beberapa hardware yang Windows tidak sanggup memakai Fast Boot. Sayangnya, bila anda termasuk dalam kategori ini, tidak ada yang sanggup anda lakukan selain mengganti motherboard atau hardware yang bermasalah.
Sekian tutorial kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan komentar anda untuk membuatkan pengalaman dalam mengikuti tutorial ini. Terimakasih dan GBU.
Sumber http://tipsorialindo.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Mau Booting Windows 10 Dalam 3 Detik? Ini Ia Caranya"
Posting Komentar