Jika Anda mencari-cari di dalam power settings Windows, anda mungkin menemukan opsi absurd dalam kategori "Sleep." Salah satu opsi akan bertanya apakah anda ingin "Allow Hybrid sleep." Namun, disana tidak dijelaskan apa-apa perihal hal ini. Jadi, apa itu Hybrid Sleep dan yang lebih penting, haruskah anda mengaktifkan atau menonaktifkannya?
Apa itu Hybrid Sleep?
Hybrid Sleep, pada dasarnya, ialah adonan dari "Hibernate" dan "Sleep." Karena itu, untuk memahaminya, pertama-tama kita perlu melihat apa yang bahu-membahu dilakukan oleh "Hibernate" dan "Sleep".
Apa itu Hibernate?
Ketika komputer masuk ke mode Hibernate, ia menghemat energi dengan mematikan komponen utamanya, termasuk RAM. Sayangnya, RAM ialah kawasan software anda ketika ini terbuka dan data disimpan. Jika RAM kehilangan daya, semua yang ada di memorinya dihapus, itulah sebabnya komputer anda akan "kehilangan" semuanya ketika anda mengalami pemadaman listrik atau terjadi error.
Opsi Hibernate menghindarinya dengan mengambil data di dalam RAM dan meletakkannya di hard drive. Dengan data yang kini aman, PC sanggup memasuki kondisi daya rendah tanpa kehilangan data apapun. Ketika pengguna membawa PC kembali dari hibernate, data diambil dari hard drive dan dimasukkan kembali ke dalam RAM, siap digunakan.
Untuk lebih lanjut perihal Hibernate anda sanggup membaca artikel saya perihal Apa itu Hibernate Options dan Cara Mengaktifkannya di Windows 10.
Apa itu Sleep?
Sleep sedikit berbeda dari hibernasi. Ketika PC Sleep, ini menciptakan RAM tetap aktif ketika mematikan komponen lainnya. Ini berarti tidak perlu memuat RAM ke dalam hard drive. Ketika anda menghidupkan kembali PC, semua data anda masih pada RAM ketika anda meninggalkannya. Namun, bila mesin kehilangan daya ketika Sleep, data pada RAM masih akan dihapus.
Perbedaan Antara Hibernate dan Sleep
Dari sini kita sanggup melihat bahwa hibernate ialah pilihan terbaik bila anda ingin meninggalkan komputer anda untuk jangka waktu yang lama. Karena hibernasi mematikan daya ke semua komponen, ini menghemat lebih banyak energi daripada bila anda memakai Sleep. Sleep, bagaimanapun, tidak harus mengambil semua data dari hard drive ketika ia melanjutkan, memungkinkan untuk boot lebih cepat daripada Hibernate. Ini menjadikannya pilihan terbaik bila anda meninggalkan PC hanya beberapa saat.
Hybrid
Sekarang kita mengerti apa yang dilakukan Sleep dan Hibernate dan dimana keunggulannya masing-masing, kini saatnya untuk melihat apa yang memungkinkan Hybrid Sleep. Hybrid Sleep bertujuan memanfaatkan manfaat dari mode Sleep dan Hibernate. Denngan Hybrid Sleep, ia menjaga RAM tetap menyala selama daya rendah, sementara itu ia juga menyimpan RAM ke hard drive.
Kombinasi mode yang sepertinya absurd ini benar-benar menciptakan Hybrid Sleep menjadi kuat. Karena data masih pada RAM, Windows tidak harus masuk ke dalam hard drive untuk mengambil data anda ketika anda mem-boot komputer kembali. Pada ketika yang sama, bila terjadi pemadaman listrik dan RAM komputer anda terhapus, komputer sanggup dengan gampang memuat data dari hard drive yang tersimpan tadi.
Kapan Harus Menggunakan Hybrid Sleep?
Sekarang kita sudah tahu apa yang dilakukan Hybrid Sleep, dan pertanyaan selanjutnya ialah haruskah kita mengaktifkannya atau tidak?
Jika anda pengguna laptop, ini ialah balasan yang mudah! Karena mesin anda memakai daya baterai, anda tidak perlu khawatir perihal pemadaman listrik menyerupai pengguna komputer desktop.
Raymond Chen menyebutkan di blog Microsoft bahwa pengguna laptop biasanya meletakkan laptop mereka sempurna sebelum mesin benar-benar berhenti bekerja ke dalam tas (Mode Sleep pada laptop aktif ketika anda menutup layar laptop). Ini berarti laptop harus menuntaskan penggunakan hard drive secepat mungkin sehabis memulai Sleep, biar hard drive tidak rusak lantaran gerakan tiba-tiba. Karena Sleep biasa tidak memakai hard drive sama sekali, maka itu pilihan ideal untuk laptop.
Namun, bila anda memakai komputer pribadi, Hybrid Sleep sanggup menjadi pilihan yang sangat berguna. Ia mem-boot kembali dengan cepat, menjaga data anda dalam kasus pemadaman listrik, dan tidak menjadi dilema menyerupai pada laptop perihal dipindahkan segera sehabis di-Sleep-kan. Dengan demikian, itu menciptakan keamanan yang cantik di atas fungsionalitas Sleep reguler.
Mengaktifkan atau Menonaktifkan Hybrid Sleep
Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan Hybrid Sleep, buka Control Panel. Anda sanggup melaksanakan ini dengan menekan Win + X dan mengklik Control Panel, tetapi bila anda tidak sanggup menemukannya, maka anda sanggup mencarinya melalui Cortana atau Start Menu atau di Taskbar bila anda sudah mengaturnya.
Disini, klik Power Options ketika dalam Large/Small Icons View.
Temukan power plan yang ketika ini anda gunakan dan klik Change plan settings di sebelah kanannya. Anda sanggup mengetahui plan mana yang ketika ini anda gunakan di tombol di sebelah namanya.
Klik Change advanced power settings untuk mengubah pengaturannya.
Luaskan kategori Sleep, kemudian Allow hybrid sleep, dan modifikasi opsi sesuai harapan anda.
Jika anda mengaktifkan Hybrid Sleep, anda tidak akan melihat opsi Hybrid Sleep yang tercantum dalam opsi shutdown. Ini lantaran Hybrid Sleep menggantikan Sleep biasa. Jika anda ingin memakai Hybrid Sleep, cukup aktifkan menyerupai di atas, kemudian pilih opsi Sleep biasa dalam opsi shutdown untuk mengaktifkan Hybrid Sleep.
Hybrid Sleep ialah terminologi samar, itu jauh lebih sederhana daripada yang anda pikirkan. Meskipun bukan pilihan yang cantik untuk pengguna laptop, namun untuk pengguna komputer desktop sangat bermanfaat dimana waktu boot yang cepat serta keamanan data anda terhadap pemadaman listrik.
Bagaimana berdasarkan anda? Apakah anda sering memakai mode Sleep dan Hibernate dan gres mengetahui mode yang satu ini? Beri tahu saya di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih dan GBU.
Sumber http://tipsorialindo.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Apa Itu Hybrid Sleep Pada Windows Dan Apa Manfaatnya?"
Posting Komentar