Jepang bersama-sama dengan AS mempunyai keunggulan luar biasa yang niscaya akan menciptakan Beijing tetap terkendali dan yang memungkiri klaim Rodrigo Duterte bahwa Cina lebih berpengaruh daripada mereka yang menentangnya.
Kaga, Hiryu, Soryu, Zuikaku, dan Shokaku. Nama-nama kapal membanggakan yang pernah memerintah gelombang Pasifik dan samudera Hindia.Kapal perang yang melanda teror di antara musuh-musuh Kekaisaran Jepang. Mereka membentuk inti berpengaruh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang disebut Kido Butai (Pasukan Bergerak). Kapal induk ini memperlihatkan pukulan dahsyat terhadap unit angkatan bahari dari Kekuatan Sekutu dan pada pertengahan 1942 yang telah membawa hampir sepertiga lautan dunia di bawah kekuasaan Jepang. Namun beberapa hari hingga Juni 1942, kemenangan AS di Midway menjadikan tenggelamnya Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu.
Gelombang pertempuran telah berubah. Meskipun Angkatan Laut Kekaisaran Jepang masih mempunyai banyak pertempuran tersisa di dalamnya dan tidak sanggup diremehkan, kapal induknya dikirim 1 demi 1 ke kuburan basah yang dalam oleh Kekuatan Sekutu. Bahkan peluncuran kapal induk terbesar dalam Perang Dunia II yaitu Shinano tidak sanggup membantu Jepang mencegah kekalahan. Shinano sendiri karam dalam pelayaran pertamanya. Pada pertengahan 1945, sebagian besar kapal induk Jepang dihajar oleh serangan udara Sekutu yang tak henti-hentinya terhadap pangkalan Angkatan Laut Kekaisaran yang tersisa di pulau-pulau asal Jepang.
http://YOUR-ID.rpiano.hop.clickbank.net/?page=promo
Sumber http://thofiba.blogspot.com
Kaga, Hiryu, Soryu, Zuikaku, dan Shokaku. Nama-nama kapal membanggakan yang pernah memerintah gelombang Pasifik dan samudera Hindia.Kapal perang yang melanda teror di antara musuh-musuh Kekaisaran Jepang. Mereka membentuk inti berpengaruh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang disebut Kido Butai (Pasukan Bergerak). Kapal induk ini memperlihatkan pukulan dahsyat terhadap unit angkatan bahari dari Kekuatan Sekutu dan pada pertengahan 1942 yang telah membawa hampir sepertiga lautan dunia di bawah kekuasaan Jepang. Namun beberapa hari hingga Juni 1942, kemenangan AS di Midway menjadikan tenggelamnya Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu.
Gelombang pertempuran telah berubah. Meskipun Angkatan Laut Kekaisaran Jepang masih mempunyai banyak pertempuran tersisa di dalamnya dan tidak sanggup diremehkan, kapal induknya dikirim 1 demi 1 ke kuburan basah yang dalam oleh Kekuatan Sekutu. Bahkan peluncuran kapal induk terbesar dalam Perang Dunia II yaitu Shinano tidak sanggup membantu Jepang mencegah kekalahan. Shinano sendiri karam dalam pelayaran pertamanya. Pada pertengahan 1945, sebagian besar kapal induk Jepang dihajar oleh serangan udara Sekutu yang tak henti-hentinya terhadap pangkalan Angkatan Laut Kekaisaran yang tersisa di pulau-pulau asal Jepang.
Kapal induk terakhir Imperial Jepang
Masih ada 1 yang selamat dari kapal induk Kekaisaran Jepang. Katsuragi adalah kapal induk operasional masa perang terakhir Jepang dan selamat dari pembongkaran awal kapal Angkatan Laut Kekaisaran alasannya mempunyai 1 misi yang harus dilakukan. Itu tidak pernah melihat aksi selama perang dan sebagian telah rusak di Kure di mana ia disamarkan dan berlabuh. Diperbaiki dengan tergesa-gesa, kota itu diberi kiprah memulangkan ribuan tentara dan warga sipil Jepang dari wilayah-wilayah yang jauh dari Kemakmuran Sphere yang lebih luas. Katsuragi melaksanakan beberapa perjalanan dan dinonaktifkan pada pertengahan 1946 dan dibatalkan pada tahun berikutnya.
Osumi yang Aneh
Selama setengah masa Jepang tidak akan mempunyai apa pun yang mirip kapal induk di Angkatan Pertahanan Diri Maritim (JMSDF). Konstitusi pascaperang melarang segala sesuatu yang tampak bergairah dalam pasukan Bela Diri Jepang. Ini hingga komisioning pada tahun 1996 dari LST 4001 yang diberi nama Osumi.
Mengubah realitas pasca-Perang Dingin memaksa Jepang untuk memikirkan kembali postur defensif mereka yang berlebihan dan alih-alih mengadopsi kemampuan proyeksi kekuatan. Osumi yaitu kapal kecil tetapi yang membuatnya unik yaitu bahwa ia mempunyai dek lampu penerbangan yang membentang sepanjang kapal. Meskipun diklasifikasikan sebagai kapal perang amfibi dan sanggup mencabut 2 kendaraan Landing Craft Air Cushion dan 10 tank tempur utama, ia sanggup mengoperasikan beberapa helikopter di dek penerbangannya. Osumi kemudian diikuti oleh Shimokita (LST 4002) dan Kunisaki (LST 4003).
Hyuga dan Ise
Kelas ini dinamai 2 kapal perang Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang telah dikonversi menjadi kapal perang atau pembawa bibit unggul selama perang, Hyuga dan Ise. Hyuga (DDH 181) yang ditugaskan pada tahun 2009 mempunyai semua penampilan sebagai kapal induk ringan tetapi sekali lagi alasannya pembatasan Konstitusi dan kepekaan politik, Jepang menunjuk ini sebagai penghancur helikopter.
Iklan
Negara-negara lain yang tidak mempunyai kepekaan politis Jepang pribadi menyebut Hyuga pengangkut helikopter. Hyuga secara signifikan lebih besar dari kelas Osumi dengan tambahan 63 kaki tetapi secara radikal berangkat dari yang terakhir dalam hal peran. Sedangkan Osumi yaitu kapal operasi amfibi, Hyuga dan saudara kandungnya Ise (DDH 182) keduanya murni kapal pengangkut pesawat meskipun mereka ditunjuk sebagai kapal perusak yang tolong-menolong tidak meskipun mereka mempunyai kemampuan serangan rudal terbatas. Kekuatan aktual mereka terlihat dalam kemampuan mereka untuk memuat 1 skuadron pesawat terbang baik helikopter atau mungkin tiltrotor Vsp Osprey. Kelas Hyuga telah melihat layanan dalam derma kemanusiaan dan operasi derma tragedi di Jepang selama gempa bumi di sana dan di Filipina sesudah Super Topan Yolanda,
Izumo dan Kaga
Pada 2015, Jepang menugaskan Izumo (DDH183) ke JMSDF sebagai perusak helikopter. Ini yaitu yang pertama di kelas dua kapal yang terakhir berjulukan Kaga (DDH 184). Kaga yaitu nama yang menarik alasannya ini yaitu nama kapal induk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang karam dalam Pertempuran Midway.
Lebih panjang 168 kaki dari kelas Hyuga, kelas Izumo peringkat sebagai kapal perang terbesar yang dibangun di Jepang semenjak tamat Perang Dunia Kedua. Panjangnya 814 kaki dan lebar 125 kaki, menjadikannya sebesar kapal perang Angkatan Laut Kekaisaran Kedua dan Angkatan Laut AS. Ini membawa 14 helikopter yang didedikasikan untuk operasi anti-kapal selam, sehingga melanjutkan tradisi panjang JMSDF dalam Perang Anti-Kapal Selam.
Namun pada bulan Desember 2018, Jepang telah mengumumkan bahwa setidaknya 1 anggota kelas Izumo akan disesuaikan untuk membawa F35B lepas landas dan mendaratkan pesawat tempur multi-peran. Jika rencana ini terwujud maka itu akan menempatkan Jepang kembali ke bisnis kapal induk dan semua pretensi pada kelas Izumo dan Hyuga akan disingkirkan. Cukup menarik, semenjak komisioning mereka baik Izumo dan Kaga telah berpartisipasi dalam latihan bersama dengan kelompok pertempuran kapal induk Angkatan Laut AS. Namun dalam banyak pola baik Izumo dan Kaga berpartisipasi dalam kebebasan operasi navigasi di Laut Cina Timur dan Selatan dan memperlihatkan bendera di negara-negara daerah kapal-kapal ini membayar panggilan pelabuhan. Karena inilah Izumo dan Kaga tiba ke Filipina.
Kelas Izumo mengunjungi Filipina
Jepang sepertinya sangat gembira dengan kelas Izumo dan kapal-kapal kelas ini telah mengunjungi Filipina 3 kali semenjak 2017. Izumo 2 kali dan Kaga sekali. Dalam kunjungan mereka ke Filipina yang mereka berlabuh di Subic yang tidak membuatnya gampang untuk tiba dari Metro Manila. Subic yaitu pilihan yang lebih disukai alasannya pelabuhannya yang dalam sangat cocok untuk kapal perang besar.
Iklan
30 Juni lalu, Izumo tiba di Subic pada kunjungan goodwill 3 hari sesudah latihan di Laut Cina Selatan dan Laut Filipina Barat. Pada tanggal 1 Juli, hotel ini menyelenggarakan resepsi dengan seruan khusus di mana para tamu disuguhi kuliner Jepang, tradisi, dan budaya dan tentu saja tur kapal.
Memasuki kapal untuk program itu dilakukan melalui lift pesawat yang diturunkan di sisi kanan dan 1 masuk ke hanggar besar. Hangar telah diubah menjadi area penerimaan dan sebagian besar komplemen helikopter tidak ada di kapal kecuali untuk 2 versi SH 60 Blackhawk yang dibentuk dan dikembangkan oleh Mitsubishi yang dikonfigurasikan untuk ASW. Dari hanggar delegasi melanjutkan ke dek penerbangan yang hingga kini masih dikonfigurasikan untuk membawa helikopter dan bila perlu pesawat tiltrotor V22 Osprey.
Dalam beberapa tahun ke depan, Izumo atau Kaga akan dikonfigurasikan menjadi kapal induk khusus. Ada kemungkinan bahwa yang lain termasuk Hyuga dan Ise juga sanggup dikonfigurasi ulang untuk mengoperasikan F35B. Begitu itu terjadi Jepang sanggup menambah paling banyak 4 kelompok kapal induk ke selusin kelompok kapal induk yang sudah dimiliki Angkatan Laut AS dengan demikian lebih menekankan keunggulan kuantitatif dan kualitatif yang dimiliki kedua sekutu ini atas Tiongkok. Ini yaitu keunggulan luar biasa yang niscaya akan menciptakan Beijing tetap bertahan di Cina Timur dan Laut Cina Selatan dalam beberapa dasawarsa mendatang dan yang memungkiri klaim Rodrigo Duterte bahwa Cina lebih berpengaruh daripada mereka yang menentangnya.
http://YOUR-ID.rpiano.hop.clickbank.net/?page=promo
Sumber http://thofiba.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Armada Kapal Induk Jepang Terlahir Kembali"
Posting Komentar