Setiap bangsa dan negara berhak memilih dan mengatur sistem politiknya dalam rangka mencapai impian bangsa dan tujuan negaranya. Setelah mencermati sistem politik di banyak sekali negara sanggup diketahui secara garis besar perbedaan sistem politik negara satu dengan negara lainnya. Perbedaan-perbedaan tersebut terdapat pada hal-hal berikut:
a. Perbedaan Bentuk Negara
Ada dua kriteria bentuk negara, yaitu negara kesatuan dan negara serikat/federasi. Negara kesatuan yakni negara yang bersusun tunggal, artinya dalam negara tidak ada negara lain. Dalam negara hanya ada satu pemerintahan, satu undang-undang dasar, satu kepala negara, satu kabinet, satu forum perwakilan atau parlemen. Negara yang memutuskan bentuk negara kesatuan antara lain RRC, Prancis, Indonesia, dan Jepang. Negara serikat/federasi yakni negara yang terdiri atas beberapa negara bab dengan satu pemerintah sentra yang mengendalikan kedaulatan negara.
b. Perbedaan Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan ada dua macam, yaitu monarki atau kerajaan dan republik. Negara monarki kepala negaranya disebut raja atau ratu. Pengangkatannya berdasarkan hak waris turun-temurun, dan masa jabatannya seumur hidup. Negara-negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki contohnya Arab Saudi, Denmark, Inggris, Belanda, Jepang, dan Thailand. Bentuk pemerintahan republik ciri-cirinya kepala negaranya disebut presiden, pengangkatannya berdasarkan pemilu dan masa jabatan terbatas oleh waktu yang ditetapkan undang-undang. Contoh negara yang menganut bentuk pemerintahan republik, yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Indonesia.
c. Perbedaan Sistem Kabinet
Berdasarkan pertanggung balasan kabinet atau dewan menteri dalam pelaksanaan kiprah direktur (pemerintahan) sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu kabinet ministerial dan kabinet presidensial. Kabinet ministerial yakni kabinet yang dalam pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh para menteri di bawah pimpinan perdana menteri. Di negara yang menganut sistem kabinet ministerial kepala negara (presiden atau raja) tidak sanggup diganggu gugat. Perdana menteri sebagai pemegang kekuasaan eksekutif. Contoh negara yang menerapkan sistem ini yaitu Inggris, Jepang, Malaysia, dan Israel.
Kabinet presidensial yakni kabinet yang dalam pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh presiden. Menteri-menteri (kabinet) berperan sebagai pembantu presiden, diangkat dan diberhentikan oleh presiden serta bertanggung jawab kepada presiden. Presiden memiliki kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Negara-negara yang menerapkan sistem kabinet presidensial antara lain Amerika Serikat dan Indonesia. Meskipun kedua negara tersebut melaksanakan sistem kabinet presidensial, dalam praktiknya ada perbedaan. Amerika Serikat melaksanakan direktur politika, yaitu pemisahan kekuasaan secara tegas antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Indonesia melaksanakan pembagian kekuasaan, artinya kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih ada hubungan kerja sama.
d. Perbedaan Bentuk Parlemen/Lembaga Perwakilan
Bentuk dewan legislatif ada dua, yaitu monocameral dan bicameral. Parlemen satu kamar (monocameral) yakni praktik pemerintahan yang memakai satu kamar legislatif, contohnya Cina, Iran, dan Arab Saudi. Parlemen dua kamar (bicameral) yakni praktik pemerintahan yang memakai dua kamar legislatif antara lain Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Prancis. Ideologi Politik Istilah ideologi cenderung digunakan untuk menunjuk sistem ide, kepercayaan, ataupun perilaku yang mendasari pandangan hidup sesuatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu.
Ideologi berkaitan dengan persoalan-persoalan yang paling hakiki dan memilih eksistensi insan dalam suatu masyarakat tertentu. Ideologi politik dipandang tidak sekadar rangkaian ide-ide yang saling berkaitan satu sama lain. Lebih dari itu ideologi dianggap sebagai suatu sarana untuk membuat kondisi tertentu yang sanggup membantu keberhasilan dalam percaturan politik. Keberhasilan atau kegagalan sesuatu gerakan ideologis, sebagian besar sangat tergantung pada seberapa jauh massa sanggup mendapatkan ideologi tersebut. Dengan kata lain, sangat tergantung pada seberapa jauh gerakan yang bersangkutan sanggup melaksanakan sosialisasi politik berdasarkan kadar yang diharapkan.
HND-516 Ayagan Mai https://oload.download/f/KUyv9Ts1P-g
Ideologi politik berfungsi untuk memperluas kekuasaan dengan membuatkan satu teori yang digunakan untuk menjelaskan kejadian-kejadian politik dengan cara-cara yang sederhana dan gampang dimengerti masyarakat. Ada banyak sekali macam ideologi politik, ibarat ideologi konservatif, radikalisme, liberalisme, dan fasisme. Berkampanye Partisipasi politik warga negara Indonesia sangat banyak bentuknya. Salah satu contohnya yakni berkampanye. Kampanye pada umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau dengan simbol. Baca juga: Contoh Sistem Politik di Negara-Negara Berkembang
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Perbedaan Sistem Politik Antarnegara"
Posting Komentar