Pengertian Indeks Harga, Jenis Indeks Harga, dan Ciri-Ciri Indeks Harga
Pengertian Indeks Harga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasIndeks harga konsumen (bahasa Inggris: consumer price index) yakni nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk pembiasaan gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom memakai indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata materi mentah yang dibutuhkan produsen untuk menciptakan produknya. Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya memakai pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) sanggup diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot berdasarkan proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (sepertti materi kuliner pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen.
Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/ laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia.
Di Indonesia tubuh yang bertugas untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Badan Pusat Statistik (BPS). Penghitungan IHK dimulai dengan mengumpulkan harga dari ribuan barang dan jasa. Jika PDB mengubah jumlah banyak sekali barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang mengukur nilai produksi, IHK mengubah banyak sekali harga barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur sseluruh tingkat harga.
Badan Pusat Statistik menimbang jenis-jenis produk berbeda dengan menghitung harga sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tertentu. IHK yakni harga sekelompok barang dan jasa relatif terhadap harga sekelompok barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
IHK yakni indeks yang sering digunakan namun bukanlah satu-satunya indeks yang digunakan untuk mengukur laju inflasi. Masih ada indeks yang sanggup digunakan yakni indeks Harga Produsen (IHP), yang mengukur harga sekelompok barang yang dibeli perusahaan (produsen bukannya konsumen). Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah:
IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn = Harga kini Po = Harga pada tahun dasar
Contoh: Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp10.000,00 per unit, sedangkan harga pada tahun dasar Rp8.000,00 per unit maka indeks harga pada tahun 2005 sanggup dihitung sebagai berikut.
IHK = (Rp 10.000 / Rp 8.000) x 100 = 125
Ini berarti pada tahun 2005 telah terjadi kenaikan IHK sebesar 25% dari harga dasar yaitu 125-100 (sebagai tahun dasar). Sedangkan untuk menghitung tingkat inflasi digunakan rumus sebagai berikut.
Inflasi = {(IHKn - IHKo)/IHKo}x 100%
Dimana, IHKn = Indeks Harga Konsumen periode ini IHKo = Indeks Harga Konsumen periode lalu
Contoh: Pada guntingan informasi di atas Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2005 mencatat inflasi 28,57. Terjadi kenaikan indeks dari 127,91 pada September 2005 menjadi 164,45% pada bulan Oktober 2005. Dikatakan pada informasi tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57% dari bulan September 2005 hingga Oktober 2005. Bagaimana kita menghitung angka 28,57%?
Inflasi = {(164,45% - 127,91%)/127,91%}x 100% = 28,57 %
Makara terang bahwa angka 28,57 % tersebut dihitung dengan rumus di atas. Ingat : Inflasi selalu dinyatakan dengan % tetapi indeks tidak dinyatakan dengan %.
Berdasar dari uraian tersebut diatas maka pengertian indeks harga;Indeks harga sanggup diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan mengenai banyak sekali perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.Atau Pengertian indeks harga yakni rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam sebuah persentase yang mengukur satu variabel pada suatu waktu tertentu atau lokasi relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.
Jenis Indeks Harga
- Indeks harga konsumen (IHK)Indeks harga konsumen yakni angka perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung serta dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung sanggup berubah-ubah diubahsuaikan dengan contoh konsumsi konkret pada masyarakat.
- Indeks harga produsen (IHP) merupakan perbandingan perubahan barang dan juga jasa yang dibeli oleh para produsen pada kurun waktu tertentu, yang dibeli oleh produsen antara lain bahan-bahan mentah dan bahan-bahan setengah jadi. Perbedaannya antara IHP dan IHK yakni jikalau IHP mengukur tingkat harga pada ketika awal sistem distribusi, IHK mengukur harga secara eksklusif yang dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran yang ditentukan. Indeks harga produsen sanggup disebut dengan indeks harga grosir.
- Indeks harga yang dibayar dan diterima petani. Indeks harga banyak sekali jenis barang yang harus dibayar oleh petani baik itu untuk biaya hidup ataupun biaya proses produksi, apabila dalam menghitung indeks tersebut dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, dan upah pekerja yang harus dibayar oleh petani, indeks yang diperoleh sanggup disebut indeks paritas. Rasio perbandingan antara indeks harga yang dibayar petani dengan indeks paritas dalam kurun waktu tertentu disebut rasio paritas.
Ciri-Ciri Indeks Harga
Berikut ciri-ciri indeks harga.
- Indeks harga digunakan sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu.
- Penetapan indeks harga didasarkan pada oleh yang relevan.
- Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan dari populasi.
- Indeks harga dihitung dengan berdasarkan waktu yang mempunyai kondisi ekonomi yang stabil.
- Perhitungan indeks harga dengan cara memakai metode yang sesuai dan tepat.
- Perhitungan indeks harga sanggup dilakukan dengan melalui cara membagi harga tahun akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar kemudian dikali 100.
Peranan Indeks Harga dalam Ekonomi
- Indeks harga yakni suatu petunjuk atau sebuah barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini mengandung suatu maksud sebagai berikut :
- Indeks harga grosir menggambarkan dengan sempurna wacana tren perdagangan.
- Indeks harga diterima oleh petani guna menggambarkan tingkat kemakmuran di bidang agraria.
- Indeks harga umum yakni aliran untuk banyak sekali kebijakan dan manajemen perusahaan.
- Indeks harga sanggup digunakan untuk deflator, efek perubahan harga sanggup dihilangkan melalui cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang lebih sesuai. Proses tersebut dinamakan deflasi dan pembaginya dinamakan deflator.
- Indeks harga sanggup dipergunakan untuk aliran bagi pembelian banyak sekali jenis barang. Maksudnya yakni harga barang yang dibeli sanggup untuk dibandingkan dengan indeks harga eceran atau grosir supaya sanggup diukur efisiensi dalam pembelian suatu barang yang bersangkutan.
- Indeks harga barang-barang konsumsi ialah aliran dalam mengatur honor buruh atau untuk menyesuaikan kenaikan honor buruh pada ketika inflasi.
Penyusunan Indeks Harga
- Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks Penyusunan angka indeks bertujuan guna mengukur segala perubahan atau untuk membandingkan perubahan antara variabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks harus dirumuskan mengenai apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukurnya, serta untuk apa pengukuran tersebut dilakukan.
- Sumber dan Syarat Perbandingan Data Dalam menyusun indeks harga selama kurun waktu atau periode tertentu membutuhkan suatu data, baik data jumlah produksi ataupun harga barang yang bersangkutan dari tahun ke tahun. Maka harus ditentukan jenis-jenis barang yang dimasukkan ke dalam penghitungan angka indeks. Terdapat sebuah kesulitan, kesulitan yang utama yakni menentukan komponen yang termasuk kumpulan variabel yang akan diperhitungkan. Contohnya indeks materi makanan, pilihlah banyak sekali jenis materi kuliner yang sering digunakan masyarakat umum, namun pemilihan jenis barang tersebut haruslah representatif atau sanggup mewakili. Cara ini sanggup dinamakan judgment sampling.
- Pemilihan Periode Dasar Periode dasar atau sanggup disebut sebagai tahun dasar (base year) merupakan suatu periode atau tahun yang mempunyai angka indeks 100, sedangkan untuk tahun berikutnya sebagai tahun tertentu atau given year.
- Pemilihan Timbangan (Weight) Membandingkan suatu barang, selain memperhatikan faktor harga alangkah baiknya juga memperhatikan faktor kuantitas sebagai timbangan atau weight dan angka-angka penimbang. Pada jenis barang yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan barang yang kurang penting.
Contoh
Diketahui sebuah angka indeks dari mulai tahun 2000 hingga 2003, antara lain:
- tahun 2000 = 100
- tahun 2001 = 110
- tahun 2002 = 115
- tahun 2003 = 120
Dari indeks harga yang sudah diketahui tersebut, tahun dasarnya yakni tahun 2000, hal ini lantaran menunjukkan angka 100%.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan tahun dasar :
1. Pemilihan periode tahun dasar sanggup dilakukan pada ketika perekonomian relatif stabil.
2. Periode dasar mempunyai jangla waktu yang tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, jarang sekali tahun dasar yang memakai hingga jangka waktu hingga seminggu lebih usang dari 5 tahun.
3. Pemilihan tahun dasar sanggup berdasarkan suatu insiden penting.
Metode Perhitungan Indeks Harga
Perhitungan angka indeks sanggup dilakukan dengan memakai beberapa metode. Oleh alasannya yakni itu, perlu dilakukan adanya pilihan yang sempurna yang tujuan supaya angka indeks yang ditetapkan sanggup tercapai.Pada dasarnya terdapat 2 metode perhitungan angka indeks, antara lain :
1. Angka indeks sederhana (simple agregative methode) dibagi dalam bentuk berupa agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif.
2. Angka indeks yang ditimbang, dibagi dalam bentuk agregatif yang sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang.
Agar lebih terang lagi, perhatikan pembahasan dibawah ini.
a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang yang mencakup indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak pembahasannya masing-masing.
- Angka indeks harga (price = P)
- Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
- Angka indeks nilai (value = V)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang mau dihitung angka indeks
Qo = kuantitas pada tahun dasar
b. Angka Indeks Tertimbang
Perhitungan angka indeks tertimbang sanggup dilakukan dengan memakai beberapa metode.
- Metode agregatif sederhana Angka indeks tertimbang dengan memakai cara metode agregatif sederhana dihitung dengan rumus menyerupai berikut. Keterangan:
- Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres merupakan angka indeks yang ditimbang dengan memperhatikan faktor-faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo). Contoh :
- Metode Paasche Angka indeks Paasche merupakan angka indeks yang tertimbang dengan memperhatikan faktor penimbang kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya (Qn).
- Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil perhitungan yang lebih besar atau over estimate, hal ini lantaran pada umumnya harga barang akan cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta akan mengalami penurunan. Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa besarnya Qo akan lebih besar dibandingkan dengan Qn.
- Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil perhitungan yang cenderung lebih rendah atau under estimate, hal ini lantaran dengan naiknya harga suatu barang sanggup menjadikan undangan menjadi turun, sehingga Qn akan lebih kecil dibandingkan Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut sanggup dilakukan dengan memakai cara mengintegrasikan angka indeksnya tersebut, yaitu dengan memakai suatu cara metode angka indeks Drobisch and Bowley.
- Metode Drobisch and Bowley Angka indeks yang tertimbang dengan memakai metode Drobisch and Bowley sanggup dirumuskan :
- Metode Irving Fisher Perhitungan angka indeks dengan memakai Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan juga indeks Paasche.
- Metode Marshal Edgewarth Perhitungan metode Masrshal Edgewarth yakni dengan angka indeks ditimbang dihitung dengan menggabungkan kuantitas tahun dasar serta kuantitas tahun n, kemudian dikali dengan harga pada tahun dasar atau pada tahun n.
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angkanya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang.
Contoh perhitungan dari angka indeks harga :
- Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche mempunyai kelemahan, antara lain :
Contoh :
Itulah pengertian indeks harga, jenis indeks harga, ciri-ciri indeks harga, peranan indeks harga dalam ekonomi, penyusunan indeks harga, metode perhitungan indeks harga.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Indeks Harga, Jenis Indeks Harga, Dan Ciri-Ciri Indeks Harga"
Posting Komentar