Contoh Jawaban Sikap Menyimpang

Seorang sikap penyimpangan senantiasa berusaha mencari mitra yang sama untuk bergaul b CONTOH AKIBAT PERILAKU MENYIMPANG

Seorang sikap penyimpangan senantiasa berusaha mencari mitra yang sama untuk bergaul bersama, dengan tujuan biar mendapat “teman”. Lama-kelamaan berkumpullah aneka macam individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, jadinya bermuara pada penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga terhadap kelompok atau masyarakat. Dampak apa saja yang ditimbulkan adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyaraka. Antara lain yaitu:

Kriminalitas tindak kejahatan Tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat.

Contoh : seorang residivis dalam penjara akan mendapat mitra sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk “kelompok penjahat” , sehingga dalam masyarakat muncullah kriminalitas-kriminalitas baru.

Terganggunya keseimbangan sosial, Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa sikap menyimpang itu merupakan penyimpangan melaliu struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan niscaya akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan sosialnya.
Contoh : pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk, dsb.

Pudarnya nilai dan norma Karena pelaku penyimpangan tidak mendapat hukuman yang tegas dan jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga sebab imbas globalisasi di bidang isu dan hiburan memudahkan masuknya imbas ajaib yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia bisa memudarkan nilai dan norma, sebab tindak penyimpangan sebagai eksesnya.

Contoh : sebab imbas film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang dianggap hal-hal yang masuk akal disana, akan bisa menjadikan orang yang tidak percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia.