Memahami 3 Jenis Historiografi Dalam Sejarah

Sejarah_10

Siapa yang tidak kenal perihal kisah cinta Rama dan Shinta yang populer itu? Kamu mungkin menyebutnya dengan dongeng atau cerita-cerita masa lalu. Tapi tahu, kah, kau bila dalam ilmu sejarah, cerita-cerita semacam itu disebut dengan historiografi? Apa itu historiografi dan apa saja 3 jenis historiografi dalam sejarah? Yuk, kita bahas di artikel ini!

Kisah-kisah perwayangan atau kisah Rama-Shinta dan Hanoman ialah tumpuan dari historiografi. Historiografi sendiri ialah goresan pena sejarah. Menurut Louis Gottschalk, historiografi ialah bentuk publikasi, baik dalam bentuk mulut maupun tulisan, mengenai insiden atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau. Selain pengertian di atas, berikut ialah pengertian historiografi lainnya berdasarkan Gottschalk:

Pengertian historiografi berdasarkan Louis Gottschalk

Historiografi mempunyai pembagian waktu, berurutan dari historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern. Ini ia klarifikasi dari 3 jenis historiografi tersebut:

  1. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan ningrat kerajaan. Ciri-ciri historiografi tradisional sanggup kau lihat pada gambar di bawah ini:

 

Ciri-ciri Historiografi Tradisional

Berdasarkan pembagian waktunya, historiografi tradisional dibagi menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:

1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.

2. Bersifat religiomagis.

3. Bersifat istana sentris.

Contoh historiografi masa Hindu-Buddha ialah Kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dll.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:

1. Masih mengandung unsur mitos.

2. Sudah mengenal unsur kronologi.

3. Bersifat etnosentris.

Contoh historiografi masa Islam ialah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.

Baca juga: Menangkal Hoax Dengan Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.

  1. Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial ialah penulisan sejarah yang ditulis pada masa kolonial. Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda alasannya ialah ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk memperkuat kedudukan mereka di Indonesia. Ciri-ciri historiografi masa kolonial adalah:

 

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

Contoh historiografi masa kolonial adalah:

1. Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya A.J. Eijkman dan F.W. Stapel.

2. Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp.

3. Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.

4. Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.

5. History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.

 

  1. Historiografi Modern

Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk mendapat fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapat melalui penetapan metode penelitian, menggunakan ilmu-ilmu bantu, adanya teknik pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang menggunakan prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson. 

Historiografi modern tentunya berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi masa sekarang sudah semakin objektif dan kritis terhadap satu insiden sejarah. Adapun ciri-cirinya adalah:

  1. Bersifat metodologis: sejarawan diwajibkan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah.
  2. Bersifat kritis historis: artinya dalam penelitian sejarah menggunakan pendekatan multidimensional.

3. Sebagai kritik terhadap historiografi nasional: lahir sebagai kritik terhadap historiografi nasional yang dianggap mempunyai kecenderungan menghilangkan unsur abnormal dalam proses pembentukan keindonesiaan.

4. Munculnya peran-peran rakyat kecil.

Meski begitu, historiografi modern tidak lepas dari banyak sekali kelebihan dan kekurangan. Ini ia beberapa kelebihan dan kekurangannya:

 

Kelebihan Kekurangan ModernKelebihan dan kekurangan historiografi modern.

 

Setelah tahu, kau tentunya sanggup semakin memahami sejarah melalui 3 jenis historiografi, kan. Untuk tahu serunya materi-materi sejarah yang lain, yuk tonton videonya di RuangBelajar, supaya berguru makin seru!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memahami 3 Jenis Historiografi Dalam Sejarah"

Posting Komentar