Pergaulan bebas yang dikenal ketika masa modern ini, ternyata menimbulkan banyak sekali masalah. Pengertian pergaulan bebas diambil dari kata Pergaulan (artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok) dan Bebas (artinya terlepas dari aturan, kewajiban, norma agama, tuntutan dan pancasila).
Hal yang memicu seorang remaja melaksanakan pergaulan bebas yaitu tidak mendapat pendidikan yang benar, sampai kondisi keluarga yang tidak harmonis.
Photo credit: Pxhere.com
Sumber http://www.freshbugar.comHal yang memicu seorang remaja melaksanakan pergaulan bebas yaitu tidak mendapat pendidikan yang benar, sampai kondisi keluarga yang tidak harmonis.
Photo credit: Pxhere.com
Webster (2010) mendefinisikan pergaulan bebas yakni interaksi sosial dan sikap di luar norma masyarakat atau ‘bebas dari aturan’. Mediabakery.com by Jamie Grill | Gettyimages.com
Pekerjaan orang renta akan sangat mensugesti perkembangan psikologis seorang remaja. Orang renta yang terlalu sibuk untuk mencari uang di luar rumah sehingga kurang memperhatikan anaknya, menimbulkan problem serius pada diri seorang anak (terutama remaja).
Kurangnya perhatian dari orang tuanya menimbulkan seorang remaja akan mencari sensasi di luar sana, yang perbuatannya akan cenderung menyimpang / tidak baik.
Secara teoritis, keutuhan keluarga kuat besar terhadap faktor kenakalan remaja. Dimana bawah umur remaja yang badung seringkali berasal dari keluarga yang tidak utuh. Entah itu orang tuanya bercerai, atau interaksi di dalam keluarga yang begitu hambar.
Selain itu, orang renta yang cenderung memikirkan pekerjaannya sehingga tidak memperhatikan anaknya, sehingga anak kurang mendapat perhatian yang menimbulkan diri sang anak akan cenderung bebas dalam melaksanakan hal apapun.
2. Faktor Lingkungan dan Teman-teman
Lingkungan manjadi faktor yang sangat mensugesti cara bergaul para remaja. Jika kondisi keluarga baik, namun kondisi lingkungan sekitar tidak aman atau tidak baik, maka sang remaja tetap beresiko besar untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Apalagi jikalau diperhatikan, remaja zaman kini lebih sering untuk berkumpul dengan teman-temannya daripada keluarganya. Bahkan perkembangan dan pola pikir remaja zaman kini tidak lagi didominasi oleh pendidikan keluarga, namun lebih banyak dari imbas lingkungan.
3. Kondisi Mental yang Tidak Sehat
Kurangnya penddikan menimbulkan seorang remaja mempunyai mental yang tidak sehat dan cara pandang yang salah. Dimana tidak jarang para remaja justru merasa gembira pada pergaulan bebas yang dilakukannya.
Padahal pergaulan bebas bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, bahkan seharusnya dihindari. Hal ini lantaran mereka kurang bisa memahami hakikkat yang benar dan baik, disebabkan daya pemahaman yang lemah.
4. Kondisi Keluarga Yang Tidak Stabil (Broken Home)
Suasana di dalam keluarga sangat kuat terhadap perkembangan psikis dan tingkah laku seorang remaja. Jika kondisi orang renta tidak serasi akan menimbulkan perkembangan psikis sang anak menjadi terganggu.
Photo credit: Fotolia.com
Hal inilah yang memicu seorang anak cenderung untuk mencari kesenangan di luar. Apalagi jikalau sang anak tidak mencicipi kasih sayang dari orang tuanya.
Seringkali seorang anak selalu menolak untuk mendengar nasehat dari orang tuanya, disebabkan kesalahan orang tuanya sendiri. Dimana orang renta tidak menyampaikan pendidikan dan kasih sayang yang layak.
5. Kurang Berhati-hati Dalam Berteman
Jika ada pernyataan bahwa berteman “harus” dengan siapa saja, maka ini pernyataan yang salah bebas. Justru sesorang harus berteman dengan orang-orang yang baik dan yang membuatnya bisa lebih baik.
Hal itu lantaran sahabat sehari-hari akan sangat mempengaruhi, baik itu dari segi akhlak, cara bicara, cara berpikir, tingkat motivasi, dan banyak hal lainnya.
Tidak jarang, salah menentukan sahabat bisa menjerumuskan seseorang ke dalam hal-hal yang buruk. Selain faktor keluarga, faktor sahabat juga sangat menentukan kesuksesan seorang anak di masa depannya.
6. Minimnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas
Tidak adanya pemahaman yang benar perihal dampak negatif dari pergaulan bebas, apalagi dengan didukung rasa ingin tau yang tinggi, hal ini menjadi pemicu yang sangat kuat terjerumusnya remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lainnya yaitu terbukanya jalan masuk pada hal-hal yang buruk, menyerupai keberadaan internet yang bisa menjadi pisau bermata dua.
Jika dipakai dengan benar maka internet bisa menyampaikan manfaat yang sangat besar. Adapun jikalau salah dalam memakai internet menyerupai mengakses konten gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat, maka sanggup merusak diri seorang remaja.
7. Berkembangnya Paham Sekularisme dan Liberalisme
Sekularisme yakni paham yang menyampaikan bahwa kehidupan dan kegiatan dalam urusan dunia harus dipisahkan dari nilai-nilai Agama. Sehingga keberadaan Agama tidak lagi mempunyai kedudukan yang tinggi dalam paham sekuarisme.
Liberalisme yakni paham yang menyampaikan bahwa insan bebas untuk mempunyai pedoman apapun, walaupun itu menyimpang jauh dari nilai-nila Agama.
Baik itu paham sekuler maupun paham liberalisme, kedua-duanya sangat merusak tatanan kehidupan beragama.
Hasil dari kedua paham tersebut, menimbulkan tingginya angka pergaulan bebas di kalangan anak muda. Dimana kontrol agama tidak lagi dianggap oleh mereka yang mempunyai paham menyerupai itu.
8. Minimnya Kontrol Orang Tua
Pada zaman ini, tugas dan fungsi keluarga telah mengalami pergeseran yang sangat jauh, disebabkan lantaran masing-masing anggota keluarga terlalu sibuk dengan tujuannya sendiri-sendiri.
Banyak keluarga di kota yang terlalu memikirkan perihal kebutuhan bahan anak-anaknya, sehingga sangat kurang dalam memperhatikan kebutuhan rohani dan jiwa anak-anaknya.
Hal menyerupai inilah yang menimbulkan perkembangan jiwa seorang anak menjadi tidak seimbang. Ketika umur seorang anak semakin bertambah maka banyak sekali problematika pun semakin banyak, sementara komunikasi dan perhatian orang renta pada anak semakin sedikit.
9. Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
Lingkungan yang baik sangatlah penting, lantaran akan menyampaikan imbas baik terhadap perkembangan remaja. Yang menjadi problem yakni fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat telah menghilang.
Hal ini terjadi akhir sikap kurang peduli dan egois, sehingga fungsi masyarakat dalam pembentukan mental generasi muda semakin pudar. Kepedulian pada generasi muda benar-benar hampir menghilang.
Selain itu, kerasnya pola hidup individu di perkotaan menimbulkan tidak adanya komunikasi intensif antar tetangga dan masyarakat.
Apabila kondisi masyarakat sudah menyerupai ini, maka munculah banyak sekali kerusakan, terutama dilakukan oleh anak muda yang sedang dalam masa labil-labilnya.
10. Pemuda Tidak Menyadari Bahaya dari s3k Bebas dan Obat-obatan Terlarang
Penelitian menyebutkan bahwa terdapat banyak penyebab remaja melaksanakan sikap sec bebas, salah satunya yaitu lantaran tontonan yang buruk. Data remaja yang melaksanakan hubungan sec bebas kian meningkat, dari 5% pada tahun 1990-an menjadi 20% di tahun 2000.
Ada suatu ancaman besar dari sikap sec bebas yaitu penyakit menular secual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Di Amerika Serikat, setiap tahunnya ada sebanyak 3,7 juta kasus gres abuh penyakit kelamin.
Dengan begitu, penting memberitahukan perihal ancaman pergaulan bebas (baik itu berupa sec bebas sampai penggunaan obat-obatan terlarang) pada para remaja.
11. Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja
Masa remaja sanggup dikatakan masa yang sangat vital di dalam kehidupan seseorang, dimana ketika seseorang remaja maka dirinya bukan lagi anak kecil, tapi belum juga dikatakan dewasa.
Masa remaja merupakan masa-masa labil, kondisi tersebut merupakan lisan dan dorongan perkembangan remaja. Namun, ketika ini sangat sedikit yang memberi perhatian perihal kebutuhan remaja tersebut.
Para orang cukup umur sangat kurang dalam upaya pelatihan remaja, dimana minim sekali sarana dan akomodasi untuk acara para remaja, hal ini menimbulkan sebagian remaja menentukan untuk masuk ke dalam dunia pergaulan bebas.
C. Cara Mengatasi Pergaulan Bebas
Dorong Remaja Untuk Memiliki Berbagai Aktivitas Positif
Tidak adanya acara positif untuk mengisi waktu luang, menimbulkan para remaja mengisi waktu mereka dengan hal negatif menyerupai pergaulan bebas.
Sehingga salah satu cara efektif untuk mengantisipasi maraknya pergaulan bebas yakni dengan menyampaikan acara positif dan bermanfaat kepada para remaja.
Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi sosial, hal ini sangatlah elok untuk memacu pekembangan remaja ke arah yang positif.
Ilustrasi Remaja Bermain Bulu Tangkis | (Foto cr PBSI)
Selain itu, dorong remaja untuk menekuni hobinya, bahkan lebih elok lagi jikalau mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan profit.
Lalu buatlah acara-acara kreatifitas untuk bawah umur muda. Dengan banyak sekali taktik ini, maka diperlukan sanggup secara efektif untuk mengarahkan para remaja untuk banyak sekali hal yang bermanfaat.
Jika Anda bingung, berikut banyak sekali acara bermanfaat yang bisa ditawarkan pada remaja:
Olahraga
Olahraga sangat menyehatkan badan dan pikiran. Olahraga juga memicu produksi hormon endorfin yang menciptakan mereka lebih semangat dan dan percaya diri.
Anda bisa menyampaikan anak untuk melaksanakan olahraga beregu menyerupai futsal, basket, voli dan banyak lainnya. Selain itu, untuk jenis olahraga perorangan juga bisa dilakukan bersama-sama, contohnya jogging, berenang, dan lainnya.
Keterampilan Tangan
Aktivitas ini juga bermanfaat untuk dilakukan, menyerupai menjahit, memasak, melukis, keterampilan bertukang menyerupai menciptakan meja sederhana, memperbaiki kendaraan, alat-alat elektronik rumah tangga, bercocok tanam, dan banyak lainnya.
Bela Diri
Ini juga hal yang penting, untuk menjaga keamanan diri (self defense), terutama untuk remaja putra, maka orang renta bisa mendaftarkan anak remaja mereka di kelas-kelas bela diri.
Kegiatan bela diri yang umumnya diajarkan menyerupai taekwondo, pencak silat, karate, dan lainnya. Remaja putri juga bisa dibekali dengan kemampuan bela diri, hal ini untuk menjaganya dari upaya pelecehan dari pihak lain.
Aktivitas Alam
Anda bisa mengajaknya untuk melaksanakan acara di alam bebas sesekali, hal ini menjadi latihan sekaligus tantanglah bagi remaja biar bisa meninggalkan gadget, ponsel, laptop ataupun video games mereka.
Pergi ke daerah hijau atau alam bebas diperlukan menciptakan para remaja menyukai dan menghargai keindahan alam lebih dari bioskop dan mall.
Belajar Bahasa Asing
Mempelajari bahasa absurd sangat elok dilakukan ketika masa remaja, hal itu lantaran remaja mempunyai banyak waktu luang.
Dengan mencar ilmu bahasa asing, hal ini menciptakan seseorang sanggup membuka pintu ke dunia luar. Menambah kemampuan yang dimiliki dengan cara mencar ilmu di luar negeri, sampai bekerja di luar negeri dengan honor yang besar.
Selain yang disebutkan diatas, terdapat banyak sekali (puluhan sampai ratusan) acara positif yang bisa dilakukan para remaja.
Intinya, hendaknya para remaja mengisi waktunya dengan acara bermanfaat, apalagi kini ini terdapat banyak kursus offline atau online yang bisa diikuti. Tinggal dipilih bidang kursus apa yang disukainya.
Sosialisasikan Bahaya Pergaulan Bebas
Salah satu penyebab seorang remaja terjatuh ke dalam pergaulan bebas yakni lantaran dirinya kurang mengetahui perihal ancaman pergaulan bebas.
Salah satu kerusakan moral akhir pergaulan bebas yakni maraknya sec bebas. Dampak sec bebas ini bisa menimbulkan resiko penyakit kelamin yang mematikan. Hal ini harus diketahui oleh para remaja sehingga dirinya tidak termakan dengan dunia pergaulan bebas.
Sebagai orang renta hendaknya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi perihal ancaman pergaulan bebas.
Biasakan Membatasi Waktu di Luar Rumah
Terlalu usang berada di luar rumah dengan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, akan membuka resiko seorang remaja terjatuh dalam pergaulan bebas.
Seorang remaja selain melaksanakan acara di luar rumah, hendaknya juga berusaha menciptakan daftar-daftar kegiatan untuk dilakukan di rumah.
Dengan meredam kebiasaan terlalu sering di luar rumah, maka ini langkah yang sangat baik untuk mencegah remaja terjatuh kepada hal-hal yang buruk.
Sadarkan Remaja Untuk Memikirkan Tentang Masa Depannya
Sedikit sekali remaja yang memikirkan masa depannya. Seandainya pada masing-masing remaja menyadari perihal persiapan untuk masa depannya, maka dirinya tidak akan ikut “nimbrung” dengan yang namanya pergaulan bebas.
Buka pikiran remaja perihal hal-hal besar yang bisa dilakukannya, sehingga masa depannya akan sukses. Ada banyak hal besar dan penting yang bisa dilakukannya sekarang, sehingga remaja tidak lagi tertarik dengan dunia pergaulan bebas.
Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif
Setelah keluarga, daerah anak bersosialisasi yakni lingkungan sekitar. Apabila anak berada di lingkungan yang positif maka dirinya akan cenderung menjadi baik. Dimana seseorang umumnya akan mencontoh lingkungan sekitarnya.
Adapun jikalau lingkungannya negatif, maka sang anak akan sangat rentan untuk menggandakan hal-hal yang tidak baik dari lingkungan sekitarnya.
Hal Lainnya Untuk Mengatasi Maraknya Pergaulan Bebas
Orang renta hendaknya bisa menyampaikan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Jika orang tuanya baik, maka Insya Allah nantinya sang anak mempunyai potensi yang besar untuk menjadi seorang yang baik.
Orang renta harus melaksanakan pendekatan sedemikian rupa kepada anak, sehingga anak tidak gampang terprovokasi oleh teman-temannya untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.
Sejak dini, tanamkan pada anak keberanian untuk menyampaikan tidak pada hal-hal yang kurang baik. Hal ini penting biar sang anak tidak terjerembab dalam seruan teman-temannya yang buruk.
Dengan begitu juga, orang renta seharusnya mempunyai waktu berkualitas untuk anaknya, sehingga bisa saling mengobrol atau sekedar berkumpul. Jadilah orang renta yang menjadi daerah curhat yang nyaman bagi anak-anaknya.
Jangan lupa untuk tetap mengawasi penggunaan media komunikasi menyerupai smartphone, gadget, televisi, dan lainnya.
Terakhir, kenalkan anak pada agama yang benar, dorong anak untuk mempunyai idola berupa orang-orang sholeh. Dekatkan anak pada Ustadz-Ustadz yang mempunyai ilmu agama mumpuni, adab yang mulia, aqidah dan keimanan yang benar, pengamalan agama yang bagus, dan kelembutan hati.
Mudah-mudahan, nasehat dari para Ustadz yang menyerupai itu akan meresap ke dalam hati bawah umur Anda.
Pekerjaan orang renta akan sangat mensugesti perkembangan psikologis seorang remaja. Orang renta yang terlalu sibuk untuk mencari uang di luar rumah sehingga kurang memperhatikan anaknya, menimbulkan problem serius pada diri seorang anak (terutama remaja).
Kurangnya perhatian dari orang tuanya menimbulkan seorang remaja akan mencari sensasi di luar sana, yang perbuatannya akan cenderung menyimpang / tidak baik.
Secara teoritis, keutuhan keluarga kuat besar terhadap faktor kenakalan remaja. Dimana bawah umur remaja yang badung seringkali berasal dari keluarga yang tidak utuh. Entah itu orang tuanya bercerai, atau interaksi di dalam keluarga yang begitu hambar.
Selain itu, orang renta yang cenderung memikirkan pekerjaannya sehingga tidak memperhatikan anaknya, sehingga anak kurang mendapat perhatian yang menimbulkan diri sang anak akan cenderung bebas dalam melaksanakan hal apapun.
Lingkungan manjadi faktor yang sangat mensugesti cara bergaul para remaja. Jika kondisi keluarga baik, namun kondisi lingkungan sekitar tidak aman atau tidak baik, maka sang remaja tetap beresiko besar untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Apalagi jikalau diperhatikan, remaja zaman kini lebih sering untuk berkumpul dengan teman-temannya daripada keluarganya. Bahkan perkembangan dan pola pikir remaja zaman kini tidak lagi didominasi oleh pendidikan keluarga, namun lebih banyak dari imbas lingkungan.
3. Kondisi Mental yang Tidak Sehat
Kurangnya penddikan menimbulkan seorang remaja mempunyai mental yang tidak sehat dan cara pandang yang salah. Dimana tidak jarang para remaja justru merasa gembira pada pergaulan bebas yang dilakukannya.
Padahal pergaulan bebas bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, bahkan seharusnya dihindari. Hal ini lantaran mereka kurang bisa memahami hakikkat yang benar dan baik, disebabkan daya pemahaman yang lemah.
4. Kondisi Keluarga Yang Tidak Stabil (Broken Home)
Suasana di dalam keluarga sangat kuat terhadap perkembangan psikis dan tingkah laku seorang remaja. Jika kondisi orang renta tidak serasi akan menimbulkan perkembangan psikis sang anak menjadi terganggu.
Photo credit: Fotolia.com
Hal inilah yang memicu seorang anak cenderung untuk mencari kesenangan di luar. Apalagi jikalau sang anak tidak mencicipi kasih sayang dari orang tuanya.
Seringkali seorang anak selalu menolak untuk mendengar nasehat dari orang tuanya, disebabkan kesalahan orang tuanya sendiri. Dimana orang renta tidak menyampaikan pendidikan dan kasih sayang yang layak.
5. Kurang Berhati-hati Dalam Berteman
Jika ada pernyataan bahwa berteman “harus” dengan siapa saja, maka ini pernyataan yang salah bebas. Justru sesorang harus berteman dengan orang-orang yang baik dan yang membuatnya bisa lebih baik.
Hal itu lantaran sahabat sehari-hari akan sangat mempengaruhi, baik itu dari segi akhlak, cara bicara, cara berpikir, tingkat motivasi, dan banyak hal lainnya.
Tidak jarang, salah menentukan sahabat bisa menjerumuskan seseorang ke dalam hal-hal yang buruk. Selain faktor keluarga, faktor sahabat juga sangat menentukan kesuksesan seorang anak di masa depannya.
Tidak adanya pemahaman yang benar perihal dampak negatif dari pergaulan bebas, apalagi dengan didukung rasa ingin tau yang tinggi, hal ini menjadi pemicu yang sangat kuat terjerumusnya remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lainnya yaitu terbukanya jalan masuk pada hal-hal yang buruk, menyerupai keberadaan internet yang bisa menjadi pisau bermata dua.
Jika dipakai dengan benar maka internet bisa menyampaikan manfaat yang sangat besar. Adapun jikalau salah dalam memakai internet menyerupai mengakses konten gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat, maka sanggup merusak diri seorang remaja.
7. Berkembangnya Paham Sekularisme dan Liberalisme
Sekularisme yakni paham yang menyampaikan bahwa kehidupan dan kegiatan dalam urusan dunia harus dipisahkan dari nilai-nilai Agama. Sehingga keberadaan Agama tidak lagi mempunyai kedudukan yang tinggi dalam paham sekuarisme.
Liberalisme yakni paham yang menyampaikan bahwa insan bebas untuk mempunyai pedoman apapun, walaupun itu menyimpang jauh dari nilai-nila Agama.
Baik itu paham sekuler maupun paham liberalisme, kedua-duanya sangat merusak tatanan kehidupan beragama.
Hasil dari kedua paham tersebut, menimbulkan tingginya angka pergaulan bebas di kalangan anak muda. Dimana kontrol agama tidak lagi dianggap oleh mereka yang mempunyai paham menyerupai itu.
8. Minimnya Kontrol Orang Tua
Pada zaman ini, tugas dan fungsi keluarga telah mengalami pergeseran yang sangat jauh, disebabkan lantaran masing-masing anggota keluarga terlalu sibuk dengan tujuannya sendiri-sendiri.
Banyak keluarga di kota yang terlalu memikirkan perihal kebutuhan bahan anak-anaknya, sehingga sangat kurang dalam memperhatikan kebutuhan rohani dan jiwa anak-anaknya.
Hal menyerupai inilah yang menimbulkan perkembangan jiwa seorang anak menjadi tidak seimbang. Ketika umur seorang anak semakin bertambah maka banyak sekali problematika pun semakin banyak, sementara komunikasi dan perhatian orang renta pada anak semakin sedikit.
9. Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
Lingkungan yang baik sangatlah penting, lantaran akan menyampaikan imbas baik terhadap perkembangan remaja. Yang menjadi problem yakni fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat telah menghilang.
Hal ini terjadi akhir sikap kurang peduli dan egois, sehingga fungsi masyarakat dalam pembentukan mental generasi muda semakin pudar. Kepedulian pada generasi muda benar-benar hampir menghilang.
Selain itu, kerasnya pola hidup individu di perkotaan menimbulkan tidak adanya komunikasi intensif antar tetangga dan masyarakat.
Apabila kondisi masyarakat sudah menyerupai ini, maka munculah banyak sekali kerusakan, terutama dilakukan oleh anak muda yang sedang dalam masa labil-labilnya.
10. Pemuda Tidak Menyadari Bahaya dari s3k Bebas dan Obat-obatan Terlarang
Penelitian menyebutkan bahwa terdapat banyak penyebab remaja melaksanakan sikap sec bebas, salah satunya yaitu lantaran tontonan yang buruk. Data remaja yang melaksanakan hubungan sec bebas kian meningkat, dari 5% pada tahun 1990-an menjadi 20% di tahun 2000.
Ada suatu ancaman besar dari sikap sec bebas yaitu penyakit menular secual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Di Amerika Serikat, setiap tahunnya ada sebanyak 3,7 juta kasus gres abuh penyakit kelamin.
Dengan begitu, penting memberitahukan perihal ancaman pergaulan bebas (baik itu berupa sec bebas sampai penggunaan obat-obatan terlarang) pada para remaja.
11. Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja
Masa remaja sanggup dikatakan masa yang sangat vital di dalam kehidupan seseorang, dimana ketika seseorang remaja maka dirinya bukan lagi anak kecil, tapi belum juga dikatakan dewasa.
Masa remaja merupakan masa-masa labil, kondisi tersebut merupakan lisan dan dorongan perkembangan remaja. Namun, ketika ini sangat sedikit yang memberi perhatian perihal kebutuhan remaja tersebut.
Para orang cukup umur sangat kurang dalam upaya pelatihan remaja, dimana minim sekali sarana dan akomodasi untuk acara para remaja, hal ini menimbulkan sebagian remaja menentukan untuk masuk ke dalam dunia pergaulan bebas.
Dorong Remaja Untuk Memiliki Berbagai Aktivitas Positif
Tidak adanya acara positif untuk mengisi waktu luang, menimbulkan para remaja mengisi waktu mereka dengan hal negatif menyerupai pergaulan bebas.
Sehingga salah satu cara efektif untuk mengantisipasi maraknya pergaulan bebas yakni dengan menyampaikan acara positif dan bermanfaat kepada para remaja.
Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi sosial, hal ini sangatlah elok untuk memacu pekembangan remaja ke arah yang positif.
Ilustrasi Remaja Bermain Bulu Tangkis | (Foto cr PBSI)
Selain itu, dorong remaja untuk menekuni hobinya, bahkan lebih elok lagi jikalau mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan profit.
Lalu buatlah acara-acara kreatifitas untuk bawah umur muda. Dengan banyak sekali taktik ini, maka diperlukan sanggup secara efektif untuk mengarahkan para remaja untuk banyak sekali hal yang bermanfaat.
Jika Anda bingung, berikut banyak sekali acara bermanfaat yang bisa ditawarkan pada remaja:
Olahraga
Olahraga sangat menyehatkan badan dan pikiran. Olahraga juga memicu produksi hormon endorfin yang menciptakan mereka lebih semangat dan dan percaya diri.
Anda bisa menyampaikan anak untuk melaksanakan olahraga beregu menyerupai futsal, basket, voli dan banyak lainnya. Selain itu, untuk jenis olahraga perorangan juga bisa dilakukan bersama-sama, contohnya jogging, berenang, dan lainnya.
Keterampilan Tangan
Aktivitas ini juga bermanfaat untuk dilakukan, menyerupai menjahit, memasak, melukis, keterampilan bertukang menyerupai menciptakan meja sederhana, memperbaiki kendaraan, alat-alat elektronik rumah tangga, bercocok tanam, dan banyak lainnya.
Bela Diri
Ini juga hal yang penting, untuk menjaga keamanan diri (self defense), terutama untuk remaja putra, maka orang renta bisa mendaftarkan anak remaja mereka di kelas-kelas bela diri.
Kegiatan bela diri yang umumnya diajarkan menyerupai taekwondo, pencak silat, karate, dan lainnya. Remaja putri juga bisa dibekali dengan kemampuan bela diri, hal ini untuk menjaganya dari upaya pelecehan dari pihak lain.
Aktivitas Alam
Anda bisa mengajaknya untuk melaksanakan acara di alam bebas sesekali, hal ini menjadi latihan sekaligus tantanglah bagi remaja biar bisa meninggalkan gadget, ponsel, laptop ataupun video games mereka.
Pergi ke daerah hijau atau alam bebas diperlukan menciptakan para remaja menyukai dan menghargai keindahan alam lebih dari bioskop dan mall.
Belajar Bahasa Asing
Mempelajari bahasa absurd sangat elok dilakukan ketika masa remaja, hal itu lantaran remaja mempunyai banyak waktu luang.
Dengan mencar ilmu bahasa asing, hal ini menciptakan seseorang sanggup membuka pintu ke dunia luar. Menambah kemampuan yang dimiliki dengan cara mencar ilmu di luar negeri, sampai bekerja di luar negeri dengan honor yang besar.
Selain yang disebutkan diatas, terdapat banyak sekali (puluhan sampai ratusan) acara positif yang bisa dilakukan para remaja.
Intinya, hendaknya para remaja mengisi waktunya dengan acara bermanfaat, apalagi kini ini terdapat banyak kursus offline atau online yang bisa diikuti. Tinggal dipilih bidang kursus apa yang disukainya.
Salah satu penyebab seorang remaja terjatuh ke dalam pergaulan bebas yakni lantaran dirinya kurang mengetahui perihal ancaman pergaulan bebas.
Salah satu kerusakan moral akhir pergaulan bebas yakni maraknya sec bebas. Dampak sec bebas ini bisa menimbulkan resiko penyakit kelamin yang mematikan. Hal ini harus diketahui oleh para remaja sehingga dirinya tidak termakan dengan dunia pergaulan bebas.
Sebagai orang renta hendaknya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi perihal ancaman pergaulan bebas.
Biasakan Membatasi Waktu di Luar Rumah
Terlalu usang berada di luar rumah dengan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, akan membuka resiko seorang remaja terjatuh dalam pergaulan bebas.
Seorang remaja selain melaksanakan acara di luar rumah, hendaknya juga berusaha menciptakan daftar-daftar kegiatan untuk dilakukan di rumah.
Dengan meredam kebiasaan terlalu sering di luar rumah, maka ini langkah yang sangat baik untuk mencegah remaja terjatuh kepada hal-hal yang buruk.
Sadarkan Remaja Untuk Memikirkan Tentang Masa Depannya
Sedikit sekali remaja yang memikirkan masa depannya. Seandainya pada masing-masing remaja menyadari perihal persiapan untuk masa depannya, maka dirinya tidak akan ikut “nimbrung” dengan yang namanya pergaulan bebas.
Buka pikiran remaja perihal hal-hal besar yang bisa dilakukannya, sehingga masa depannya akan sukses. Ada banyak hal besar dan penting yang bisa dilakukannya sekarang, sehingga remaja tidak lagi tertarik dengan dunia pergaulan bebas.
Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif
Setelah keluarga, daerah anak bersosialisasi yakni lingkungan sekitar. Apabila anak berada di lingkungan yang positif maka dirinya akan cenderung menjadi baik. Dimana seseorang umumnya akan mencontoh lingkungan sekitarnya.
Adapun jikalau lingkungannya negatif, maka sang anak akan sangat rentan untuk menggandakan hal-hal yang tidak baik dari lingkungan sekitarnya.
Hal Lainnya Untuk Mengatasi Maraknya Pergaulan Bebas
Orang renta hendaknya bisa menyampaikan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Jika orang tuanya baik, maka Insya Allah nantinya sang anak mempunyai potensi yang besar untuk menjadi seorang yang baik.
Orang renta harus melaksanakan pendekatan sedemikian rupa kepada anak, sehingga anak tidak gampang terprovokasi oleh teman-temannya untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.
Sejak dini, tanamkan pada anak keberanian untuk menyampaikan tidak pada hal-hal yang kurang baik. Hal ini penting biar sang anak tidak terjerembab dalam seruan teman-temannya yang buruk.
Dengan begitu juga, orang renta seharusnya mempunyai waktu berkualitas untuk anaknya, sehingga bisa saling mengobrol atau sekedar berkumpul. Jadilah orang renta yang menjadi daerah curhat yang nyaman bagi anak-anaknya.
Jangan lupa untuk tetap mengawasi penggunaan media komunikasi menyerupai smartphone, gadget, televisi, dan lainnya.
Terakhir, kenalkan anak pada agama yang benar, dorong anak untuk mempunyai idola berupa orang-orang sholeh. Dekatkan anak pada Ustadz-Ustadz yang mempunyai ilmu agama mumpuni, adab yang mulia, aqidah dan keimanan yang benar, pengamalan agama yang bagus, dan kelembutan hati.
Mudah-mudahan, nasehat dari para Ustadz yang menyerupai itu akan meresap ke dalam hati bawah umur Anda.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ 15 Ancaman Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)"
Posting Komentar