Hai sahabat bahasa, sudah tahukah kau apa itu teks diskusi? Artikel kali ini akan membahas secara santai wacana Teks Diskusi, materi Bahasa Indonseia kelas 9 SMP/Mts pada semester genap Kurikulum 2013 revisi 2018. Pembahasan ini terdiri dari definisi atau pengertian, tujuan komunikasi, struktur retorika, ciri kebahasaan dan contoh. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.
Contents
DEFINISI TEKS DISKUSI
Teks Diskusi tergolong dalam genre teks eksposisi. Teks diskusi seharusnya menguraikan suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Penulis teks diskusi hendaknya menguraikan masalah lebih dari satu sudut pandang baik yang pro (mendukung) maupun yang kontra (menentang). Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa teks diskusi ialah teks yang berisi pembahasan terhadap suatu masalah dari sudut pandang berbeda untuk memengaruhi orang lain.
Back to Content
TUJUAN KOMUNIKASI
Teks diskusi disusun dengan tujuan untuk mengemukakan pendapat, sudut pandang, atau penilaian yang berbeda terhadap suatu permaslahan. Karena Teks diskusi merupakan jenis teks eksposisi, maka fungsi teks diskusi ialah untuk meyakinkan orang lain dengan menyajikan pendapat-pendapat dari sudut pandang yang berbeda wacana suatu permaslahan.
Back to Content
STURKTUR RETORIKA TEKS DISKUSI
Jika dilihat dari contoh-contoh teks diskusi, maka secara umum struktur retorika teks diskusi terdiri dari:
1. PendahuluanBagian pendahuluan berisi: pernyataan untuk membatasi topik, latar belakang topik, dan sudut pandang bebeda yang akan dibahas.
2. Isi
Dalam potongan isi terdapat: serangkaian paragraf, beberapa paragraf dengan pernyataan baiklah dan alasan serta pola yang mendukung, beberapa paragraf dengan pernyataan tidak baiklah dan alasan serta pola yang mendukung, memakai bahasa persuasif, memakai bahasa kohesif untuk menghubungkan gagasan atau untuk menawarkan perubahan pendapat.
3. Simpulan
Bagian simpulan berisi: simpulan argumen dari kedua sisi, penilaian dari pernyataan-pernyataan yang paling efektif, dan rekomendasi satu sudut pandang berdasarkan pernyataan yang disajikan.
Back to Content
CIRI KEBAHASAAN TEKS DISKUSI
1. Kalimat yang dipakai dalam teks diskusi yang menawarkan waktu kini lantaran biasanya berbicara wacana permasalahan yang sedang hangat dibicarakan.
Kata-kata yang dipakai contohnya : adalah, merupakan, sedang, artinya, perlu, bertindak, hentikan, selamatkan, perang, kehilangan, perbaiki.2. Kata yang mewakili pikiran dan perasaan membawa emosi dari pandangan penulis.
Misalnya: percaya, yakin, pikir, rasa, suka, kagum, senang, terkejut, ragu, harap.3. Kata emotif melibatkan pikiran penbaca seakan pembaca melihat problem mirip yang kita pikirkan.
Misalnya: ganas, unik, liar, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan, berbahaya, brutal, sejuk, lembut.4. Bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung.
Misalnya: penting, sederhana, berpikiran sempit, mengancam, sangat jelas, menguntungkan bagi masa depan, lebih mudah, diharapkan, terlalu rapuh, penilaian buruk, tidak sanggup diakui, hanya pilihan.5. Derajat kepastian (modalitas) seberapa niscaya dengan pernyataanmu sendiri? Apakah kau ingin menciptakan orang lain baiklah dengan pendapatmu, atau kau ingin menciptakan orang jadi ragu dengan pendapatnya?
Misalnya: dapat, akan, mesti, seharusnya, selalu, biasanya, hampir, nyaris, tidak pernah, kadang-kadang, umumnya, tentu, pasti, harus, tak perlu dipersoalkan, hampir tidak pernah.
6. Konjungsi dan penanda kohesi-koherensi. Konjungsi dipakai untuk menggabungkan dua gagsan dalam satu kalimat, semenatara konektif dipakai untuk mengaitkan gagasan di antara kalimat dan paragraf yang berbeda.
Misalnya: dan, tetapi, namun, bagaimanapun, alasan lain, mengapa, juga, dalam hal lain, atau, pertama, kedua, akhirnya, tanpa memperhatikan, tidak semua orang setuju, sementara, meskipun, yang utama, pada akhirnya, sebab, oleh lantaran itu.
Back to Content
CONTOH TEKS DISKUSI
Telepon Cerdas dan Pelajar
Tidak sanggup dipungiri lagi bahwa ketika ini telepon cerdas bukan lagi merupakan barang glamor melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Telepon cerdas sudah menjadi tren untuk semua kalangan dalam masyarakat mulai dari bawah umur hingga kakek-nenek. Petani, pedagang, nelayan, guru, pegawai, nyaris semua profesi membutuhkan telepon cerdas tidak terkecuali para pelajar. Penggunaan telepon cerdas oleh pelajar di sekolah masih menjadi kontroversi. Apakah kita akan akan membatasi penggunaan telepon cerdas untuk pelajar? atau membebaskan telepon cerdas dipakai pelajar di sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kolam tsunami yang tidak sanggup dibendung. Kita hanya sanggup mencicipi tanpa sedikitpun menyadari apa yang sedang terjadi. Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna telepon cerdas terbanyak di dunia. Data statistik pertanda bahwa pengguna telepon cerdas di Indonesia sebanyak 55 juta orang pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 100 juta orang pada tahun 2018. Jumlah ini menciptakan Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan pengguna telepon cerdas terbanyak di dunia. Tidak menutup kemungkinan jumlah ini akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Sebagian besar dari sekian banyak pengguna telepon cerdas didominasi oleh bawah umur usia sekolah. Saat ditanya, alasanya ialah mereka sanggup dengan gampang mempelajari materi yang diajarkan di sekolah. Kurikulum yang ketika ini dipakai juga mengharuskan siswa lebih kreatif dalam memecahkan masalah dengan mencari solusi dari aneka macam sumber termasuk dari internet dan hal ini tentu saja tidak lepas dari penggunaan telepon cerdas. Telepon cerdas juga sanggup dipasangkan aplikasi-aplikasi pendidikan mirip kamus, rumus-rumus matematika, rumus-rumus IPA dan sebagainya. Ada juga aplikasi pembelajaran secara daring mirip quipper video, ruang guru, brainly, dan sebagainya.
Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, telepon cerdas sering menjadi akar masalah bagi pelajar yang salah memanfaatkannya. Banyak dari mereka yang memakai teknologi yang canggih ini untuk hal-hal negatif contohnya sibuk dengan media umum ketika jam pelajaran, mengunggah foto atau video yang seharusnya tidak dilihat orang banyak, lebih ke game dari pada untuk belajar, bahkan mengunduh foto, video, file yang belum pantas dilihat dan dipakai oleh seorang pelajar. Itulah sebagian dari banyak masalah yang terjadi di sekolah.
Teknologi, khususnya telepon cerdas, menyerupai pisau dengan dua sisi yang tajam. Selain sanggup dipakai untuk hal yang positif, telepon cerdas juga berpotensi merusak penggunanya yang kurang bijak. Kalaupun kita melarang pelajar memakai telepon cerdas di sekolah, mereka masih sanggup menggunakannya di luar jam sekolah. Hal ini yang paling berbahaya lantaran mereka sanggup dengan bebas memakai teknologi yang satu ini tanpa pengawasan. Sebaliknya kalau mereka memakai telepon cerdas di sekolah dengan pengawasan, guru sanggup mengajarkan fungsi-fungsi positif dari telepon cerdas itu sendiri, atau menyibukkan mereka dengan hal-hal yang berguna. Kegiatan ini diperlukan sanggup meminimalisir kecenderungan penggunaan telepon cerdas untuk hal-hal negatif.
Back to Content
Sumber: AKSI For School Oleh Agus Trianto |
Paragraf pertama merupakan potongan pendahuluan lantaran berisi pernyataan untuk membatasi topik, latar belakang topik, dan sudut pandang berbeda yang akan di bahas.
Paragraf kedua dan ketiga merupakan bagaian isi. Paragraf kedua berisi argumen baiklah (pro) dan alasan serta pola yang mendukung, sedangkan paragraf ketiga berisi argumen tidak baiklah (kontra) dan alasan serta bukti yang mendukung. Terdapat bahasa kohesif untuk menghubungkan gagasan atau untuk menawarkan perubahan pendapat (meskipun demikian, dalam beberapa kasus).
Paragraf keempat merupakan potongan simpulan lantaran memuat simpulan dari kedua sisi, Mengevaluasi argumen yang paling efektif serta rekomendasi satu sudut pandang berdasarkan argumen yang disajikan.
Demikianlah sedikit wacana TEKS DISKUSI MENURUT AHLI: PENGERTIAN, TUJUAN KOMUNIKASI, STRUKTUR RETORIKA, CIRI KEBAHASAAN DAN CONTOH TEKS DISKUSI BESERTA STRUKTURNYA, Semoga bermanfaat!
Daftar pustaka
Trianto, Agus. 2018. Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Sumber http://armandrivay.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Teks Diskusi Berdasarkan Ahli: Pengertian, Tujuan Komunikasi, Struktur Retorika, Ciri Kebahasaan Dan Teladan Teks Diskusi Beserta Strukturnya."
Posting Komentar