√ Secara Umum Dikuasai Dewasa Berguru Secara Otodidak, Jadwal Literasi Digital Perlu Dievaluasi?

Mayoritas Remaja Belajar Secara Otodidak √ Mayoritas Remaja Belajar Secara Otodidak, Program Literasi Digital Perlu Dievaluasi?
Mayoritas Remaja Belajar Secara Otodidak, Program Literasi Digital Perlu Dievaluasi? Kredit: Dailysocial.id

Teknologi.id – Meskipun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menggelar gerakan literasi digital untuk mengedukasi masyarakat, salah satunya Siberkreasi yang dibuat pada final 2017, rupanya sampaumur Indonesia lebih banyak didominasi meningkatkan literasi digital mereka secara otodidak.


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun mengkritik hal itu dan meminta biar jadwal literasi pemerintah ditinjau lagi.


“Kita harus lihat efektivitas dari sebuah program. Kita banyak upaya meliterasi digital masyarakat, salah satunya lewat Siberkreasi. Kita lihat tadi berapa persen yang lakukan otodidak. Artinya, apa yang kita lakukan itu belum hingga ,” ujar Menkominfo di Jakarta, Senin (1/4/2019).


Baca juga: Menkominfo: Tengah Tahun Ini, Indonesia Merdeka Internet Berkecepatan Tinggi


Salah satu cara yang disampaikan oleh Rudiantara yaitu dengan melaksanakan kolaborasi dengan operator seluler. Baginya kolaborasi tersebut akan terasa efektif dan efisien dilakukan jikalau memang banyak masyarakat yang mencar ilmu belajar sendiri untuk mencari pengetahuan wacana literasi digital.


“Makanya, kita minta review semua program, mana yang efektif. Kalau yang efektif otodidak, ya sudah kita kolaborasi dengan operator, sebab masyarakat mengakses internet lewat ponsel,” sambungnya.


Bukan Berarti Buruk


Rudiantara menyampaikan dilakukan tinjauan ulang jadwal literasi ini bukan berarti jadwal tersebut buruk. Melainkan, kata laki-laki yang disapa Chief RA ini, review bertujuan untuk menemukan solusi efektif terkait peningkatan pemahaman soal internet ke masyarakat.


“Bukan gagal tapi improvisasi dan penemuan lagi. Ini kepingan dari penilaian diri kita,” sebutnya.


Mayoritas Remaja Belajar Secara Otodidak √ Mayoritas Remaja Belajar Secara Otodidak, Program Literasi Digital Perlu Dievaluasi?
Rudiantara mengkritik banyaknya sampaumur mencar ilmu belajar sendiri dan meminta biar jadwal literasi pemerintah ditinjau lagi. Kredit: menpan.go.id

Hal itu didasari oleh hasil laporan Siberkreasi yang melaksanakan penelitian mengenai Indeks Literasi Digital Remaja di Indonesia, dengan mengambil sampel empat kota besar yakni Bandung, Denpasar, Pontianak, dan Surabaya.


Riset yang dilakukan semenjak September hingga November 2018 dan melibatkan 2.000 responden rentang umur 13-18 tahun ini menemukan bahwa sampaumur Indonesia sudah dalam taraf level 3 alias maju (advance).


Baca juga: Qlue Indonesia, Raih Penghargaan Aplikasi Pemerintahan Terbaik di Dunia


Namun, hasil riset justru memperlihatkan bahwa sampaumur RI kebanyakan dibekali pengetahuan teknologi secara otodidak. Siberkreasi menemukan bahwa responden dari empat kota tersebut lebih banyak didominasi mencar ilmu secara otodidak, yaitu Bandung sebesar 74,6%, Denpasar 62%, Pontianak 72%, dan Surabaya 57%.


Sedangkan, pengetahuan literasi digital dari keluarga ada di nomor berikutnya sehabis otodidak. Adapun bersumber dari teman dan sekolah di jadi pilihan terakhir dari responden.


(DWK)



Sumber https://teknologi.id

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Secara Umum Dikuasai Dewasa Berguru Secara Otodidak, Jadwal Literasi Digital Perlu Dievaluasi?"

Posting Komentar