Cara Budidaya Ikan Patin

Ternak Patin – Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan, niscaya sudah tidak aneh dengan yang namanya ikan patin. Ikan yang mempunyai bentuk badan yang hampir sama dengan ikan lele ini memang sedang diminati oleh masyarakat.

Ikan patin dan ikan lele memang digolongkan kedalam jenis catfish, jadi tak heran kalau keduanya mempunyai postur badan yang mirip. Keduanya juga termasuk kedalam golongan binatang nocturnal atau aktif di malam hari.

Namun, perbedaan antara ikan lele dan ikan patin yakni pada nilai jualnya. Ikan patin mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan lele. Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang tergolong gampang pembudidayaannya.

Pasalnya ikan patin sanggup dibudidayakan di semua jenis kolam dengan sarana yang memadai. Budidaya atau ternak patin kini juga sudah mulai diminati dan sudah dijalankan oleh sebagian besar masyarakat.

Jika kalian pernah menjalankan ternak lele, maka teknik dan metode pemeliharaan ikan patin juga hampir sama. Bisnis budidaya ikan patin ini cukup menjanjikan alasannya yakni ajakan pasar terhadap ikan ini tergolong tinggi.

Banyak masyarakat yang menyukai ikan ini alasannya yakni dagingnya yang lembut dan gurih. Selain itu, ikan patin juga mengandung banyak gizi, ibarat protein, asam lemak esensial DHA dan EPA yang bagus untuk kesehatan badan manusia. Makara budidaya ikan patin selain menguntungkan juga bermanfaat bagi kesehatan.

Nah bagi kalian yang ingin membudidayakan ikan jenis ini, kalian tidak perlu khawatir akan memakan banyak biaya. Pasalnya ikan ini sanggup dibudidayakan di sekitaran rumah yang tidak memerlukan lahan yang begitu luas.

Ternak patin juga sanggup dilakukan dengan mengunakan 2 metode, yakni metode kolam terpal plastik dan metode kolam beton. Kalian sanggup menentukan metode yang sempurna dan sesuai dengan modal yang kalian miliki. Untuk lebih jelasnya, kalian sanggup simak informasi dibawah ini ya guys!

 Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan Cara Budidaya Ikan Patin
Ikan Patin

Budidaya Ikan Patin dengan Metode Kolam Terpal

 Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan Cara Budidaya Ikan Patin
Ilustrasi: Ternak Ikan Patin di Kolam Terpal

Budidaya ikan menggunakan kolam terpal memang sudah sangat terkenal dan sering diterapkan terutama pada ikan lele. Nah, metode ini juga sanggup diterapkan ketika budidaya ikan patin. Metode kolam terpal ini memang sangat mudah dan sanggup menekan biaya ataupun modal. Selain itu, proses pembuatan yang sederhana akan memudahkan dalam membangun kolam ini. Bagaimana? Tertarik mencobanya?

Namun kalau kalian menggunakan kolam terpal ini, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan biar ikan patin tetap sehat dan kolam tetap awet, yakni :

Kadar pH dalam Air Kolam

Hal pertama yang harus kau perhatikan yakni kadar pH di dalam air. Setelah kolam jadi dan diisi dengan air, jangan pribadi menebar bibit patin ke kolam. Sebaiknya tunggulah beberapa hari setidaknya 1-2 ahad hingga kadar airnya tidak asam.

Air sumur ataupun air PAM mungkin mengandung tingkat keasaman yang tinggi yang tidak baik untuk kelangsungan hidup ikan. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan untuk menghindari racun yang mungkin saja masih melekat pada terpal.

Namun sebelumnya, ketika mengisi kolam dengan air, isilah secara sedikit demi sedikit dan jangan pribadi penuh. Kalian sanggup memulainya dari 20 cm atau kira-kira setengah terpal. Hal ini berfungsi untuk mengecek keadaan terpal, posisinya sudah pas atau mungkin ada kebocoran pada terpal.

Kondisi Air

Hal yang harus diperhatikan berikutnya yakni untuk menjaga kondisi air kolam biar tetap higienis dan tidak berlumpur. Meskipun tergolong ikan yang sama lele dan patin berbeda, lele lebih suka kolam yang berlumpur sedangkan patin tidak menyukai lumpur. Makara sebaiknya kalian mengganti air kolam secara rutin biar ikan patin tetap sehat.

Pakan

Hal terpenting ketika budidaya ikan patin yakni santunan pakan atau makanan. Berilah ikan dengan pakan yang cukup dan sesuai kebutuhannya saja. Jangan menawarkan pakan yang berlebihan alasannya yakni akan menciptakan kolam cepat keruh dan kotor. Kandungan protein dari pelet yang tidak tergoda juga akan menurunkan kualitas air lho.

Kondisi Terpal

Jika kalian menggunakan kolam terpal, maka kalian harus sering mengecek kondisi terpal tersebut. Mungkin saja ketika hujan air akan membludak atau mungkin terpal mengalami kebocoran dan rusak. Jika kalian ceroboh dan tidak mengawasi secara rutin, maka hal-hal jelek mungkin saja terjadi pada kolam kalian.

Metode Budidaya dengan Metode Kolam Beton

 Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan Cara Budidaya Ikan Patin
Ternak Patin Kolam Beton via Bulelengkab.go.id

Selain kolam terpal, kalian juga sanggup menggunakan metode kolam beton yang besar lengan berkuasa dan tahan lama. Namun biaya yang diharapkan kalau menggunakan metode ini juga cukup tinggi. Meskipun mahal, kolam ini sanggup difungsikan secara permanen dan dijamin kekal lho.

Bagi kalian yang masih mempunyai modal yang minim, kalian sanggup mencoba untuk budidaya dengan kolam terlebih dahulu kemudian pindah ke kolam beton secara bertahap.

Ada dua tipe kolam beton yang sanggup kalian pilih sebagai referensi. Yang pertama yakni tipe kolam gali ibarat kolam ikan pada biasanya dan yang kedua yakni tipe kolam yang dibentuk diatas tanah tanpa penggalian kolam. Kedua kolam ini mempunyai kelebihan masing masing, yakni :

Kolam Beton Tipe Gali

Biasanya kolam tipe ini dibangun sesuai sumber air yang digunakan. Jika menggunakan sumber air dari sungai, maka kolam yang dibentuk juga lebih rendah dari dari permukaan tanah. Karena itu, penggalian kolam diusahakan dilakukan pada demam isu kemarau dikala air sungai surut biar memenuhi batas minimal air untuk budidaya.

Selain itu, menggunakan air sungai menciptakan kalian juga tidak  perlu melaksanakan penyedotan air dengan menggunakan pompa air mekanik.

Kolam Beton Tipe Permukaan

Tipe kolam ini biasanya diterapkan pada area dengan lahan cadas berbatu atau lahan pekarangan yang dikeraskan. Hal itu dilakukan biar mengurangi biaya kalau dibandingkan dengan kolam gali. Sumber air yang sanggup dimanfaatkan yakni air sumur gali maupun sumur bor.

Penggunaan air PAM sangat tidak disarankan terutama di kawasan perkotaan alasannya yakni air PAM mengandung materi kimia yang cukup tinggi dan tidak baik untuk kelangsungan hidup ikan. Namun apabila terpaksa, sanggup dipakai tapi kalian harus menetralisisir air tersebut dari materi kimia yang terkandung didalamnya.

Keuntungan kalau menggunakan kolam beton ini yakni akomodasi dalam sistem pengairan antara air masuk dan air keluar yang memudahkan untuk menguras air dan membuang air kolam dikala panen tiba. Selain itu, endapan lumpur yang tidak disukai ikan patin sanggup dilihat dan dibuang dengan mudah.

Karena kontruksi kolam tembok beton ini sangat kuat, maka kegagalan panen akhir kerusakan kolam akan sangat minim. Namun alasannya yakni sifat kolam yang permanen, maka desain dan perhitungan ketika membangun kolam ini harus sempurna dan sesuai kebutuhan.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan antara modal dan hasil yang diperoleh. Untuk membangun kolam beton ini juga harus memperhatikan beberapa hal ibarat kedalaman kolam, luas kolam dan sirkulasi air. hal tersebut harus diperhitungkan dan disiapkan secara matang untuk menghasilkan kolam yang ideal yang akan memaksimalkan hasil yang diperoleh.

Konstruksi Kolam Ideal

Baik itu kolam terpal atau kolam beton, anda sebaiknya mengikuti konstruksi ukuran dari kolam patin berikut ini:

Kedalaman Kolam

Hal pertama yang harus kita perhatikan yakni dari dalam kolam ikan patin, dimana ikan patin sendiri panen pada masa 5 bulan atau lebih, usahakan biar tinggi kolam lebih dari 1 meter, atau idealnya 1 – 1,5 meter.

Jika tinggi kolam kurang dari 1 meter, maka ikan cenderung akan stress sehingga pertumbuhan akan terganggu. Apalagi kolam yang rendah sanggup menciptakan pemangsa ibarat kucing sanggup menjangkau ikan. Selain itu, kolam yang tidak tinggi sisa dindingnya rawan ikan akan lompat. Namun, untuk mengatasi ikan melompat anda sanggup menambahkan jaring atau paranet.

Luas Kolam

Selain memperhatikan tinggi kolam, anda juga harus memperhatikan luas kolam yang anda buat. Idealnya, ikan patin itu hidup pada ukuran 1 meter kubik sebanyak 25 ekor. Makara untuk kolam berukuran 10 x 10×1 atau 100 m3, maka anda sanggup memasukkan ikan patin sebanyak 25×100 atau 2.500 ekor bibit ikan.

Saluran Air

Hal berikutnya yang mesti anda perhatikan juga yakni jalan masuk air. Dimana ikan patin sangat tidak cocok hidup di tempat yang keruh dan berbau, ikan patin membutuhkan air yang jernih dan tanpa endapan, sehingga anda sebaiknya menciptakan jalan masuk khusus untuk pembuangan.

Anda sanggup menciptakan konstruksi kolam center drain, dimana anda menciptakan jalan masuk lubang pembuangan pada bab tengah.

 Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan Cara Budidaya Ikan Patin
Drainase Kolam Ikan Terpal

Sebelum andan menciptakan kolam baik itu terpal ataupun beton, sebaiknya anda menggali sedikit bab tengah kolam, nah, bab tengah yang lebih dalam itu kemudian atau buat jalan masuk pembuangan kolam. Kalau dengna terpal anda melubangi bab tengah terpal kemudian pasangkan pipa ukuran 2 inch atau sesuai kebutuhan, kemudian anda ikan dengan karet.

Jadi bab pipa ini ada bab buka tutupnya di samping kolam nantinya. Sehingga kalau anda ingin menciptakan air, anda tinggal mencabutnya. Jangan lupa untuk memasang jaring di bab sambungan pipa dan terpal, alasannya yakni ikan sanggup ikut hanyut ketika anda menciptakan air.

Kalau pada kolam semen, membuatnya cukup mudah. Karena anda tinggal memasang pipa pembuangan pada bab tengah kolam.

Jadi anda tidak perlu menguras kolam kalau ingin mengganti air, anda cukup membuka pipa jalan masuk pembuangan, kemudian air akan keluar beserta kotoran di bab bawah kolam kemudian anda tambahkan air yang baru.

Panduan Cara Ternak Ikan Patin

Nah, kini mari kita bahas step by step cara ternak ikan patin. Ikan patin sendiri di panen mulai dari umur 5 bulan, namun terkadang ada juga ajakan dengan bobot mulai dari 200 gr atau sesuai permintaan,

Biasanya, ikan yang berumur 6 bulan sudah mencapai berat 600 gram hingga 700 gram sehingga sudah layak panen. Berikut ini step by step cara ternak ikan patin yang sebaiknya anda ikuti:

1. Persiapan Kolam

Tahap pertama yang mesti anda lakukan anda mempersiapkan kolam untuk memelihara ikan. Mengenai bentuknya silahkan ada pilih ibarat yang sudah saya jelaskan di atas!

Kolam Terpal

Untuk anda yang menentukan kolam terpal, sebaiknya terpal yang akan anda gunakan anda basuh terlebih dahulu. Pertama anda basuh dengan cara menggosok dengan menggunakan beros atau kalau sulit anda sanggup dengan menggunakan sapu rumah.

Jangan terlalu kuat, alasannya yakni sanggup sobek. Pastikan anda sudah membersihkan terpal dari zat-zat kimia yang menempel. Setelah kira-kira higienis barulah anda buat konstruksi kolam dengan terpal.

Setelah kolam jadi, langkah selanjutnya yakni merendam kolam. Isi kolam dengan air sekitar 50 cm saja, kemudian biarkan selama 3 hari, kemudian buang air tersebut.

Isi lagi kolam terpal anda dengan air kemudian pupuklah kolam anda dengan kompos atau Em4. Kalau saya pribadi lebih suka dengan pupuk kompos alasannya yakni lebih alami, dan nanti warna kolam kita jadi bagus warna airnya, menghijau.

Untuk dosis pupuk sendiri tidak usah terlalu banyak. Sekitar seperempat kilo kompos per meter persegi. Kemudian anda masukkan ke dalam karung, jangan lupa bolong-bolongi karung dengan menggunakan paku.

Untuk EM4, anda sanggup menambahkan ke dalam bejana air dengan dosis 2 tutup per meter kubik. Lalu guyur ke semua kolam secara merata ya.

Jika warna air sudah hijau itu artinya kolam sudah siap digunakan, dimana sudah banyak hidup mikroorganisme yang merupakan masakan alami dari benih ikan patin nantinya.

Kolam Beton

Untuk kolam beton, begitu kolam sudah selesai maka biarkan kolam hingga benar-benar kering 3 hari sesudah anda aci. Setelah itu, tambahkan air hingga 50 cm, kemudian cacahlah gedebog pisang, masukkan ke dalam kolam, kemudian biarkan selama seminggu.

Selain dengan mencacah gedebog pisang, anda juga sanggup menggosok tembok semen dengan gedebog pisang secara pribadi sebelum ditambahkan air. Setelah anda tambahkan air, anda cacah juga gedebog pisang, biarkan seminggu.

Tindakan ini bertujuan untuk mensterilkan kolam dari zat-zat berbahaya yang sanggup membunuh bibit ikan patin kita nantinya.

Setelah seminggu, air kolam sudah membusuk dan anda sudah melihat hewan-hewan kecil, maka buang air. Langkah selanjutnya anda basuh kolam dengan air bersih.

Setelah kolam bersih, maka tambahkan kembali air bersih, kemudian anda pupuk kolam. Sama dengan cara di atas sanggup dengan pupuk sangkar atau EM4.

2. Menyebarkan Benih Ikan Patin

Untuk membuatkan benih ikan patin, sebaiknya anda lakukan pada sore atau pagi hari. Jangan siang hari alasannya yakni ikan sanggup stress pribadi ke panasan. Sebarkan benih secara perlahan ke dalam kolam.

Untuk benih sendiri sanggup anda beli atau anda lakukan pembenihan sendiri. Kalau anda beli tentu cukup hingga disini saja, ketika sudah anda sebar benih sudah selesai. Untuk anda yang melaksanakan pembenihan sendiri maka langkah pertama yang harus anda lakukan yakni menyeleksi indukan. Untuk lebih jelasnya, silahkan anda ikuti tahapan berikut ini:

#Tahap Pembibitan Ikan Patin

Untuk menghasilkan benih unggul sebaiknya anda pilih calon indukan yang sehat dan mempunyai kualitas yang baik. Anda juga harus merawat indukan patin biar siap untuk dipijah.

Perawatan indukan dimulai dari santunan pakan dengan kandungan protein tinggi. Selain itu, indukan juga harus diberi rucah dua kali dalam seminggu dengan jumlah 10% dari total bobot ikan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses kematangan gonad.

#1. Persiapan Indukan Patin

Adapun ciri-ciri indukan patin yang siap untuk dipijahkan antara lain:

Indukan Ikan Patin Betina

  • Untuk usia, indukan betina yang sudah siap dipijahkan yaitu yang sudah berumur 3 tahun dengan bobot 1,5-2 kg
  • Jika kita lihat perutnya makan terlihat membesar dengan posisi mengarah ke anus
  • Perut ikan terasa empuk dan halus ketika di raba
  • Kloaka berwarna merah dan bengkak
  • Kulit perut terasa lembek dan tipis
  • Ciri terakhir, dikala ditekan pada kloaka akan mengeluarkan telur

Indukan Ikan Patin Jantan

  • Untuk indukan jantan berumur minimal 2 tahun dengan bobot sekitar 1.5-2 kg
  • Pada kulit perutnya terasa lembek dan tipis
  • Jika perutnya diurut ke bawah, maka akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih
  • Anda akan melihat kelamin terlihat abses dan berwarna merah tua
#2. Persiapan Hormon Perangsang Ikan Patin
 Bagi kalian yang sering mengonsumsi ikan Cara Budidaya Ikan Patin
Hormon Perangsang Ikan Patin

Tahap selanjutnya yakni dengan menawarkan ikan patin betina hormon perangsang. Anda sanggup membelinya di toko pertanian atau penjual alat ikan terdekat. Ikuti petunjuk pemakaian.

#3. Tahap Pengkawinan Ikan Patin

Setelah ikan patin diberi hormon perangsang, langkah selanjutnya yakni tahap perkawinan. Setelah dilakukan metode kawin suntik ini, maka indukan patin betina akan terangsang untuk mengeluarkan telur-telurnya dan selanjutnya akan dibuahi oleh indukan patin jantan.

#4. Tahap Penetasan Telur Ikan Patin

Begitu induk jantan selesai membuahi telur maka tahap selanjutnya yakni penetasan telur yang biasanya memakan waktu sekitar 4 haari. Anda harus memperhatikan kualitas dan kondisi air selama masa penetasan telur ini.

#5. Perawatan Larva Ikan Patin

Tahap selanjutnya yakni perawatan larva telur yang gres saja menetas. Berikut ini treatment yang mesti anda lakukan:

  • Begitu telur sudah menetas semau segera pisahkan dengan indukan. Masukkan lava ke dalam akuarium yang berisi air sumur dan dilengkapi dengan aerator. Kepadatan benih di akuarium sanggup mencapai 500 ekor untuk akuarium berukuran 80 x 45 cm.
  • Pasangkan heater biar suhu sanggup stabil
  • Beri makan lava sesudah berusia 3 hari. Anda sanggup memberi makan berupa emulsi dari kuning telur ayam yang telah direbus. Selanjutnya sesudah larva cukup besar sanggup diberi pakan perhiasan berupa masakan hidup ibarat jentik nyamuk atau kutu air.
#6. Pendederan Ikan Patin

Tahap selanjutnya yakni pendederan, yakni perawatan ikan yang sudah mulai menjadi benih yang siap di pindahkan ke dalam kolam tebar atau kolam kolam dengan dasar tanah/lumpur. Kalau bisa, kolam pendederan ini juga sudah anda pupuk dengan kompos, ibarat perawatan pada kolam persiapan yang sudah saya jelaskan di atas.

7# Pemanenan Benih Ikan Patin

kira-kira ukuran benih sudah mencapai ukuran 10-20 cm, maka benih sudah siap untuk dipindahkan untuk pembesaran.

3. Tahap Pembesaran Ikan Patin

Setelah bibit ditebar, maka proses selanjutnya yakni kita fokus membesarkan ikan patin hingga siap konsumsi. Untuk ukuran siap konsumsi sendiri tergantung pada ajakan pasar. Biasanya ukuran mulai dari 200 gr hingga 1 kg per ekor.

Pemberian Pakan Ikan Patin

Setelah benih ditebar, biarkan dulu ikan puasa. Anda sanggup memuasakan ikan selama 1 atau 2 hari saja, tetapi ada juga petani yang memuasakan ikan hingga 3 hari. Silahkan anda sesuaikan dengan kondisi ikan, alasannya yakni pada kolam sudah terdapat pakan alami dari palnkton yang sudah kita buat sebelumnya dari hasil pemupukan.

Selanjutnya, beri pakan secukupnya sebanyak 3 kali sehari dengan dosis 30% dari bobot tubuhnya. Berjalan selama 2 minggu, kemudian lakukan investigasi bobot ikan dengan cara menangkapnya dan timbang, kemudian santunan pakan sanggup ditingkatkan sesuai dengan bobot tubuhnya. ulangi setiap 2 ahad sekali hingga datang masa panen.

Pastikan pakan yang anda berikan yakni pakan yang berkualitas ya!

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Patin

Tidak sanggup dipungkiri, ikan patin juga sanggup diserang oleh hama atau penyakit. Hama yang sering mengganggu contohnya kucing, bebek, dll. Anda sanggup mengatasi hama ini dengan cara menawarkan jaring pada kolam.

Selain itu, ada juga penyakit yang sanggup menyerang ikan, namun jarang terjadi kalau sirkulasi air bagus. Namun biasanya, penyakit yang menyerang ikan patin tidak menular, sehingga anda tidak perlu khawatir akan mengganggu ikan lainnya.

Masa Panen Ikan Patin

Ketika masa panen tiba, usahakan untuk tidak membiarkan patin melebihi ukuran 1 kg, alasannya yakni pada bobot tersebut makan patin akan lebih rakus sehingga akan mengurangi keuntungan.

Analisis Usaha Ikan Patin

Sebelum anda tetapkan untuk membudidayakan ikan patin tentu anda harus sudah mempunyai perhitungan, berbeda kalau andan melaksanakan budidaya ikan patin ini untuk konsumsi pribadi, tentu anda tidak terlalu memperhitungkan laba priba.

Biaya pertama yang akan anda keluarkan yakni untuk persiapan kolam baik itu semen atau terpal. Untuk kolam terpal membutuhkan dana pada kisaran 250.000 saja, sudah termasuk terpal, kayu, paku, pipa, karet dll.

Jika anda menggunakan kolam beton tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih besar, mulai dari semen, pasir, besi (lebih kuat), pipa, upah tukang dll. Estimasi biaya yang dibutuhkan sanggup mencapai 2 juta rupiah. Namun tentu saja proses perawatan kolam beton lebih mudah.

Biaya yang anda keluarkan selanjutnya yakni untuk benih atau bibit. Katakan saja anda membeli bibit dengan ukuran 3 inch dengan harga Rp 500 per ekornya. Dengan kebutuhan bibit sebanyak 2.500 ekor, maka total biaya untuk membeli bibit sebesar Rp.1.250.000.

Biaya yang anda keluarkan selanjutnya yakni untuk pakan. Dimana pada bulan pertama anda membutuhkan sekitar 10 kg pakan, dengan harga sekitar Rp.12.000 per kilogram, total Rp.120.000.

Bulan berikutnya membutuhkan sekitar 30 kg dengan ukuran sedang, seharga Rp. 11.000 perkilo. Makara todal biaya pakan pada bulan kedua ini sekitar 330.000.

Bulan ketiga biasanya akan membutuhkan pakan sekitar 60 kg. Anda sanggup membeli pelet yang sekilonya Rp.6.000, maka keseluruhan biaya untuk bulan ketiga yakni Rp.360.000. Semakin besar ukuran ikan akan semakin membutuhkan banyak makanan.

Mulai bulan keempat, cobalah secara sedikit demi sedikit berikan masakan alternatif pengganti pelet hingga biaya pakan ikan pada bulan keempat dan kelima stabil pada kisaran Rp.360.000.

Total pengeluaran untuk biaya pembelian bibit dan pakan ikan selama 5 bulan yakni Rp.2.780.000. Kemudian anda tambahkan juga untuk biaya perawatan, listrik, beli obat, dll sekitar 1000.000.

Kemudian, mari kita hitung hasil panennya. Setelah memasuki usia 5 bulan, maka biasanya bobot ikan patin sudah mencapai 300 gram, anda biasa panen dengan perhitungan sebagai berikut. Panen keseluruhan 2.500 ekor dengan berat per ekor 300 gram, maka total berat panen diperkirakan mencapai 750.000 gram atau 750 kg.

Untuk penyusutan bibit yang mati, kita akan menganggap panen sebanyak 700 kg saja. Dengan perkiraan harga pasar ikan sebesar Rp.13.000 per kilogram maka total harga mencapai Rp.9.100.000.

Keuntungan berupa total penjualan dikurangi total biaya sebesar Rp.6.320.000. Apabila anda melaksanakan budidaya ikan patin untuk mendapat hasil yang besar, maka anda akan memerlukan skala budidaya yang lebih besar lagi.

Anda tentu tidak ingin sekali panen saja bukan? Maka dari itu, biar panen anda sanggup berkelanjutan dan lebih besar lagi, maka anda harus membudidayakan ikan patin ini dalam sekala besar, misal dalam 10 kolam sekaligus.

****

Demikianlah informasi mengenai panduan cara ternak patin yang sanggup kami rangkum untuk anda. Semoga membantu! Artikel terkait: Panduan Cara Budidaya Ikan Kerapu


Sumber belajarburunghias.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Budidaya Ikan Patin"

Posting Komentar