MODAL KERJA
Definisi Modal Kerja
Modal kerja ialah jumlah dana yang dipakai selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current icome) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut.
Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja ialah Modal Kerja ialah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh lantaran itu sanggup berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto ialah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto ialah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto ialah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk sanggup menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah lantaran keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya.
Manfaat Modal Kerja
Manfaat penting lainnya dari tersedianya modal kerja yang cukup ialah sebagai berikut :
1. Melindungi perusahaan dari akhir jelek berupa turunnya nilai aktiva lancar, ibarat adanya kerugian lantaran debitur tidak membayar atau turunnya nilai persediaan lantaran harganya merosot
2. Memungkinkan perusahaan melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek sempurna pada waktunya
3. perusahaan untuk sanggup membeli barang dengan tunai sehingga sanggup mendapat keuntungan berupa potongan harga
4. Menjamin perusahaan mempunyai credit standing dan sanggup mengatasi kejadian yang tidak sanggup diduga ibarat kebakaran, pencurian dan sebagainya
5. Memungkinkan untuk mempunyai persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani undangan konsumennya
6. Memungkinkan perusahaan sanggup memperlihatkan syarat kredit yang menguntungkan kepada konsumen
7. Memungkinkan perusahaan sanggup beroperasi dengan lebih efisien lantaran tidak ada kesulitan dalam memperoleh materi baku, jasa dan supplai yang dibutuhkan
8. Memungkinkan perusahaan bisa bertahan dalam periode resesi atau depresi
Konsep Modal Kerja
Ada 2 konsep utama modal kerja berdasarkan James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu :
1. Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari duduk masalah likuiditas.
2. Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan persediaan).
Sumber Modal Kerja
Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu:
a .Bagian yang tetap atau potongan yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia semoga perusahaan berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada acara musiman dan kebutuhan- kebutuhan diluar acara yang biasa.
Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari:
1. Hasil operasi perusahaan, ialah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan perhitungan keuntungan rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil perjuangan pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menimbulkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga bermetamorfosis kas.
3. Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang akan menimbulkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak dipakai untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan menimbulkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang diperlukan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4. Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan sanggup mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh lantaran itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus diadaptasi dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan menimbulkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja akan menimbulkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan yang menimbulkan turunnya modal kerja ialah sebagai berikut :
1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan lantaran adanya penjualan surat-surat berharga atau efek, maupun kerugian insidentil lainnya.
3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang.
4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang menimbulkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
5. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang mencakup hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali saham perusahaan yang beredar, atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar.
6. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.
Disamping penggunaan aktiva lancar yang menimbulkan berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu penggunaan modal kerja atau aktiva lancar yang hanya menimbulkan atau menimbulkan berubahnya bentuk aktiva lancar (modal tidak berubah), contohnya :
- Pembelian imbas secara tunai.
- Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
- Perubahan suatu bentuk piutang kebentuk piutang lainnya.
Perputaran Modal Kerja
1. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar selama perusahaan tersebut dalam keadaan usaha.
2. Perputaran modal kerja dimulai semenjak kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja s.d. kembali lagi menjadi kas.
3. Makin pendek periode perubahannya berarti makin cepat perputarannya dan sebaliknya.
Contoh Modal Kerja :
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Modal Kerja"
Posting Komentar