Budidaya Kelapa [Bagian 1]

     Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tumbuhan serbaguna atau tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seluruh belahan pohon kelapa sanggup dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) alasannya ialah hampir seluruh belahan dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya sanggup dipergunakan untuk kebutuhan kehidupan insan sehari-hari.
EKOLOGI TANAMAN
     Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan hidup yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan itu ialah sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban, keadaan tanah dan kecepatan angin. 
     Disamping itu, iklim merupakan faktor penting yang ikut memilih pertumbuhan tumbuhan kelapa.
         a. Kelapa tumbuh baik pada tempat dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan hingga 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah memiliki drainase yang baik. 
Akan tetapi distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun.
         b. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman.
         c.Kelapa menyukai sinar matahari dengan usang penyinaran minimum 120 jam/bulan atau 2000  jam/tahun sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tumbuhan muda dan buah akan terlambat. Pada bulan-bulan dimana jumlah penyinaran per bulan lebih tinggi dari rata-rata, jumlah produksinya biasanya menjadi lebih banyak.
         d. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis tumbuhan kelapa. Pertumbuhan kelapa sangat dipengaruhi oleh suhu, terutama dikala berbuah. 
Suhu rendah tidak cocok untuk tumbuhan kelapa, karenanya penyebaran tumbuhan kelapa terbatas pada tempat tropis. Suhu tahunan yang optimal ialah 27oC dengan variasi harian maksimum 7oC.

Ketinggian Tempat
     Tanaman kelapa secara komersial sanggup tumbuh dengan baik pada ketinggian dari pinggir bahari hingga 600 meter di atas permukaan laut. Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Kelapa sanggup tumbuh diatas ketinggian tersebut, namun akhirnya menjadi berkurang. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, produksi sedikit dan kadar minyaknya rendah. Di beberapa lokasi dipinggir pantai, banyak kelapa tumbuh dengan baiknya
Kelembaban
     Selain cuaca panas tumbuhan kelapa juga menyukai udara yang lembab. Namun, kalau udara terlalu lembab dalam waktu lama, juga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, alasannya ialah mengurangi penguapan dan peresapan unsur hara serta mengundang penyakit akhir cendawan. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. Bila rH udara sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tumbuhan kekeringan buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi kalau rH terlalu tinggi menyebabkan hama dan penyakit
Tanah
     Tanaman kelapa sanggup tumbuh pada belahan jenis tanah, aluvial, lateril, vulkanis, berpasir, liat dan tanah berbatu. Derajat keasaman (pH) tanah yang terbaik untuk pertumbuhan tumbuhan kelapa ialah 6,5 - 7,5. Namun demikian kelapa masih sanggup tumbuh pada tanah yang memiliki pH 5 - 8.
Manfaat Tanaman
     Kelapa dijuluki pohon kehidupan, alasannya ialah setiap belahan tumbuhan sanggup dimanfaatkan ibarat berikut: 
     (1) sabut: coir fiber, keset, sapu, matras, materi pembuat spring bed; 
     (2) tempurung: arang (charcoal), karbon aktif dan kerajinan tangan; 
     (3) daging buah: kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, kelapa parutan kering (desiccated coconut); 
     (4) air kelapa: cuka, nata de Coco; 
     (5) batang klelapa: materi bangunan untuk kerangka atau atap; 
     (6) daun kelapa: lidi untuk sapu, barang anyaman (dekorasi pesta atau Mayang); 
     (7) nira kelapa: gula merah (kelapa)
SYARAT PERTUMBUHAN
    a. Tanaman kelapa tumbuh pada banyak sekali jenis tanah ibarat aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial.
    b.Kelapa sanggup tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering mengatakan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan.
    c. Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu kalau kandungan air tanah sama dengan laju evapotranspirasirasi atau kalau persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan materi organik dan keadaan epilog tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm.
    d.Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibentuk teras untuk mencegah kerusakan tanah akhir erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erasi
JENIS KELAPA
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga: 
   (1) Kelapa dalam dengan varietas Viridis (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, 
   (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas Regia (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja malabar), dan 
   (3) Kelapa hibrida

Varietas Dalam
     Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat, yaitu antara 6-8 tahun sesudah tanam dan umurnya sanggup mencapai 100 tahun lebih. 
     Keunggulan varietas ini adalah: 
- Produksi kopranya lebih tinggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/ tahun pada umur 10 tahun.
- Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun. 
- Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi. 
- Lebih tahan terhadap hama dan penyakit

Varietas Hibrida
     Kelapa varietas bibit unggul diperoleh dari hasil persilangan antara varietas genjah dengan varietas dalam. Hasil persilangan itu merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis varietas asalnya. Kelapa genjah memiliki kelemahan antara lain:
    a. Peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik.
    b.Berbuah lebat tetapi gampang dipengaruhi fluktuasi iklim.
    c. Ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah yakni hanya sekitar 130 gr per buah, dan kadar minyaknya 65% dari bobot kering daging buah. 
     Sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kelapa bibit unggul adalah: 
- Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun sesudah tanam. 
- Produksi kopra tinggi,sekitar 6-7 ton/ Ha/ tahun pada umur 10 tahun. 
- Produktivitas sekitar 140 butir/ pohon/ tahun. 
- Daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi. 
- Produksivitas tandan buah, sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 1,5 centi meter.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
PEMBIBITAN
Persyaratan Benih
     Syarat pohon induk ialah berumur 20-40 tahun, produksi tinggi (80-120 butir/pohon/tahun) terus menerus dengan kadar kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya berpengaruh dan lurus dengan mahkota berbentuk sperical (berbentuk bola) atau semisperical, daun dan tangkainya kuat, bebas dari gangguan hama dan penyakit
     Ciri buah yang matang untuk benih, yaitu umur ± 12 bulan, 4/5 belahan kulit berwarna coklat, bentuk bundar dan agak lonjong, sabut tidak luka, tidak mengandung hama penyakit, panjang buah 22-25 cm, lebar buah 17-22 cm, buah licin dan mulus, air buah cukup, apabila digoncang terdengar bunyi nyaring.
Penyiapan Benih
     Seleksi benih sesuai persyaratan, istirahatkan benih selama ± 1 bulan dalam gudang dengan kondisi udara segar dan kering, tidak bocor, tidak eksklusif terkena sinar matahari dan suhu udara dalam gudang 25-27 derajat C dan dilakukan dengan menumpuk buah secara piramidal tunggal setinggi 1 meter dan diamati secara rutin.

Teknik Penyemaian Benih
a). Pembibitan
     1. Syarat lokasi persemaian: topografi datar, drainase baik, erat sumber air dengan jumlah cukup banyak, erat lokasi penanaman. 
     2. Persiapan bedengan atau polybag Olah tanah hingga gembur sedalam 30-40 cm, bentuk bedengan dengan lebar 2 m, tinggi 25 cm dan panjang tergantung lahan dengan jarak antar bedengan 60-80 m. 
Untuk polybag, terbuat dari polyethylene/poliprophylene berwarna hitam dengan ukuran 50 x 40 cm dan tebal 0.2 mm, belahan bawah berlubang diameter 0.5 cm dengan jarak antar lubang 7.5 cm sebanyak 48 buah untuk aerasi dan drainase dan diisi dengan tanah top soil halus (bila tanah berat harus dicampur pasir 2:1) setinggi 2/3. 
    3. Pendederan, dengan menyayat benih selebar ± 5 cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai berhadapan sisi terlebar dengan alat yang tajam dan jangan diulang. 
    4. Desifektan benih dengan insektisida dan fungisida (Azodrin 60 EC 0.1% dan difolatan 4F 0.1%) selama dua menit. 
    5. Tanam benih dalam tanah sedalam 2/3 belahan dengan sayatan menghadap keatas dan mikrofil ke timur. 
    6. Penanaman dengan posisi segitiga bersinggungan. 
Setiap satu meter persegi sanggup diisi 30 - 35 benih atau 25.000 butir untuk areal 1 hektar.
- Lama pembibitan 5-7 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 24.000/ha.
- Lama pembibitan 7-9 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 17.000/ha. 
Lama pembibitan 9-11 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 1.000/ha. 
    7. Bila disemai di bedengan, maka sesudah benih berkecambah (panjang tunas 3-4 cm) perlu dipindahkan ke polybag. 
    8. Persemaian di polybag berlangsung selama 6-12 bulan,berdaun ± 6 helai dan tinggi 90-100 cm
b. Pembibitan Kitri
    1. Syarat tempat: tanah datar, terbuka, erat sumber air, erat areal pertanaman, cukup subur dan mudah diawasi 
    2. Cara menciptakan bedengan
    2.a.Tanah diolah sedalam 30-40 cm, dibersihkan dari gulma/batuan dan digemburkan.
    2.b.Bentuk bedengan berukuran 6 x 2 x 0.2 meter dengan jarak antar bedengan 80 cm, sebagai jalan masuk drainase. 
    3. Mengajir: sesuai dengan jarak tanam bibit yaitu 60 x 60 x 60 cm. 
    4. Menanam kecambah
   4.a.Menanam kecambah sesuai dengan besarnya benih
   4.b.Menanam kecambah dalam lubang dengan tertanam hingga pangkal plumula
Pemeliharaan Penyemaian
Pemeliharaan dikala pendederan, mencakup ;
    a. Penyiraman, dilakukan dengan memakai gembor atau springkel pada dua hari I 5 liter/m2/hari, tiap pagi dan sore, dan Selanjutnya 6 liter/m2/hari. Untuk mengetahui cukup tidaknya penyiraman, maka sesudah 2 jam pada belahan sayatan ditekan dengan ibu jari, apabila keluar air maka penyiraman telah cukup.
    b. Pembersihan rumput-rumputan untuk mencegah adanya inang hama dan dan penyakit
Pemeliharaan pada dikala pembibitan, yaitu:
   a. Penyiraman, dilakukan hingga jenuh, selanjutnya sanggup disiram dengan gembor, selang atau spingkel pada pagi dan sore hari. Kebutuhan penyiraman per polybag per hari, tergantung pada umur bibit.
   b. Proteksi, dengan proteksi insektisida atau fungisida dengan takaran rata-rata 2 cc/liter dan disemprotkan pada tumbuhan hingga berair dan merata.
   c. Penyiangan Gulma, dilakukan setiap satu bulan sekali, dengan mekanis maupun herbisida.
   d. Pemupukan, yaitu Nitrogen, Phosphat, Kalium dan Magnesium yang dilakukan setiap bulan sekali dengan mencampurakannya kedalam tanah polybag setebal 3 cm.
   e. Seleksi Bibit, meliputi: memisahkan tumbuhan yang kerdil, terkena penyakit dan hama dan dilakukan terus menerus dengan interval 1 bulan sesudah bibit berumur 1 bulan 
Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit sebaiknya saat trend hujan, dengan cara:
   1.Bibit kitri; dipindahkan dalam bentuk bibit cabutan yang dibongkar dari persemaian bibit. Umur bibit sewaktu pemindahan telah mencapai 9-12 bulan. 
Pemindahan harus hati-hati dan dijaga kitri dalam keadan utuh.
   2.Bibit polybag; dipindahkan pada umur 9-12 bulan. 
Dua hingga tiga hari sebelum dipindahkan akar yang keluar dari polybag harus dipotong


Sumber http://equatornusantara.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Budidaya Kelapa [Bagian 1]"

Posting Komentar