✔ Memulihkan Bisnis Yang Hampir Bangkrut


Oleh : Bambang Suharno
Seorang pembaca buku saya "Langkah Jitu Memulai Bisnis Dari NOL" dan "Curhat Bisnis", pada suatu kesempatan memberikan kegelisahannya mengenai betapa beratnya memulihkan bisnis yang hampir bangkrut.

Normi (bukan nama sebenarnya) ialah seorang perjaka Lampung yang punya harapan ingin menjadi pengusaha sukses. Ia menjalankan perjuangan jasa perbaikan komputer, dia dirikan tahun 2003. Ia menjalankan perjuangan ini di rumah (tinggal dengan orang renta dan belum menikah) dengan menempati ruang tamu. Rumahnya persis di pinggir jalan di tempat Lampung. Sebenarnya ingin mengontrak kios tapi belum ada biaya, sehingga dia memakai ruang tamu untuk usaha, meski dirasa kurang layak.

Sebelumnya dia bekerja di sebuah toko komputer sebagai tenaga teknisi, lantaran melihat peluang yang bagus, akibatnya keluar dan memutuskan untuk perjuangan sendiri. Pada awal perjuangan dia melayani jasa service saja, lantaran waktu itu tidak punya modal untuk menjual produk hardware/accessories komputer. Setelah berjalan beberapa waktu usahanya mulai berjalan baik hingga pada akibatnya ada seorang teman yang memperlihatkan pinjaman dana untuk pengadaan barang berupa hardware/accessories komputer. Ia menyepakati persyaratan yang dibuat, sehabis sanggup dana eksklusif membelanjakannya untuk stock barang.

Setelah beberapa waktu mulailah timbul masalah. Uang penjualan tercampur aduk dengan uang pribadi dan uang hasil jasa, pada akibatnya dia resah dan tidak sanggup mengelolanya hingga akibatnya gagal dan bangkrut, barang habis uang entah kemana, yang tinggal kini ialah hutang. "Saya sempat drop dan sempat berhenti, tapi saya sadar itu semua tidak menuntaskan masalah, akibatnya tahun 2006 saya mulai buka lagi meskipun sudah tidak punya apa-apa dan menanggung hutang yang bagi saya nilainya cukup memberatkan, hingga kini perjuangan saya masih berjalan dan hanya melayani jasa service saja, " katanya.

Ia punya keinginan untuk membuat perjuangan menjadi besar, tidak hanya untuk pribadi, tapi juga ingin membuat lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan dia sadar itu tidak mudah. Itu sebabnya dia membaca buku saya dan mengirim email untuk mendapat balasan saya.Saya menanggapinya sebagai berikut.

Pertama, kalau anda mengalami hal serupa, pesan saya tulus dan bersabarlah, apa yang anda alami ialah suatu anugerah untuk menjadi lebih tangguh menghadapi tantangan. Teruslah berupaya membuatkan bisnis, kalau tidak, pengalaman yang selama ini akan sia-sia belaka, tak ada nilainya. Jika diteruskan dengan perilaku mau berguru yang tinggi, saya percaya di depan sana akan banyak orang yang mendukung anda.

Kedua, Anda niscaya perlu derma orang lain, entah itu tenaga, pikiran dan modal. Untuk mendapat semua itu, jadilah anda pribadi yang praktis dibantu. Pribadi yang praktis dibantu ialah pribadi yang praktis bergaul, praktis membantu orang lain, jujur, dan punya harapan yang jelas. Cobalah anda lihat, orang-orang yang banyak menyendiri, menyepelekan persahabatan, menyelepekan amanah orang, kelak akan sulit mendapat derma orang lain. Dan kalau anda selalu katakan ke orang-orang yang sempurna bahwa anda akan membuatkan bisnis anda menjadi sebesar perusahaan tertentu (carilah pola di tempat anda yang cukup besar), para pendukung anda akan bicara "O o, kau ingin menyerupai itu ya? Saya bisanya membantu doa, membantu tempat yang murah, membantu mengenalkan dengan seorang pengusaha ini dan seterusnya". Dukungan menyerupai itu, akan datang. Percayalah. Dan tak usah kaget, kelak ada juga orang yang mencemooh. Abaikan saja mereka.

Ketiga, peganglah janji bahwa anda mau membayar hutang. "Terburu-burulah kalau anda membayar hutang,"begitu kata Pak Ustad. Makara kalau ada uang, segeralah mencicil hutang. Saya meyakini keseriusan mau membayar hutang akan membuat kita lebih praktis mendapat rejeki.

Keempat, setiap hari, lakukanlah tindakan yang memungkinkan bertambahnya pelanggan, misalkan menyebar brosur, tiba ke kantor-kantor memperlihatkan jasa anda, menelepon/kirim fax/email memperlihatkan jasa anda kepada para calon pelanggan dan lain-lain. Hasilnya tidaklah instan. Mungkin tahun depan gres akan terasa dampaknya. Tidak apa-apa, yang penting ada upaya untuk maju.

Kelima, mulailah berlatih disiplin dalam mengelola uang. Pisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Buatlah anggaran berapa maksimal "gaji" anda di bisnis anda sendiri. Jika ada untung besar, tetaplah mengambil sedikit untuk kepentingan pribadi, teruslah perbesar bisnis anda dengan keuntungan yang diperoleh biar kemajuan bisnis melaju lebih kencang.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat bagi anda yang sedang atau pernah mengalami hal serupa.***

Penulis ialah Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES), penulis buku wirausaha, yang terbaru Panduan Lengkap Memulai dan Mengelola Bisnis dari Nol.

Sumber http://wirausahainfo.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "✔ Memulihkan Bisnis Yang Hampir Bangkrut"

Posting Komentar