✔ Menjadi Pedagang Kulakan

   Wirausahainfo.blogspot.com. Zaman semakin modern semakin banyak kebutuhan manusia.  Jika mau meneliti dan menganalisa apapun itu sebetulnya ada peluang insan untuk sanggup jadi kaya (materi). Lagi-lagi disini yang saya temui faktor pendidikan, faktor pendidikanlah yang memilih seberapa besar nilai perspektif insan dalam menjalani kehidupan. Banyak sekali peluang perjuangan sebagai pedagang kulakan, antara lain mulai dari kaos, celana training, celana jins, jilbab, sepatu, aksesoris, dan lain-lain.
      Modal uang yang besar akan mendapat barang-barang yang banyak dalam jumlah besar dan biasanya juga mendapat diskon besar, begitu sebaliknya kalau model kecil. Akan tetapi kalau modal anda kecil, anda sanggup membeli produk secukupnya saja, yaitu pada batas minimal pembelias di toko grosir. Bisanya grosir menjual lusinan atau dalam jumlah 1/2 lusin.
          Pertanyaannya adalah, anda ingin menjadi tengkulak yang mempunyai resiko relatif lebih kecil dengan pemasukan yg lumayan, atau anda ingin menjadi pedagang yang memproduksi sendiri dagangannya dan resikonya juga relatif lebih besar dan pemasukannya juga besar? Anda sendiri yang sanggup mengukur dan menyesuaikan.Ada resiko lain bagi seoran gpedagang tengkulak, yaitu mempunyai margin keuntungan yang kecil, hanya mengambil keuntungan selisih antara harga beli dan harga jual. Oleh alasannya itu seorang tengkulak harus sanggup membeli produk dengan harga ditekan, akan tetapi kualitas terjamin.

A.   Memulai Bisnis
Berikut ada beberapa tahap yang dilalui untuk memulai bisnis sebagai pedagang kulakan:
1)  Tentukan jenis produk yang akan dijual
2) Mulailah mencari informasi tempat pembelian barang yang dibutuhkan, carilah tempat pembelian/grosir yang harganya lebih murah dari harga pasaran. Anda harus melaksanakan survei ke pasar-pasar grosir yang ada atau mencari informasi melalui media internet.
3)  Buatlah list barang-barang yang akan dibeli dan laris dijual. Untuk mengetahui barang itu laris atau tidak anda bias melaksanakan survey ke pasar-pasar atau mall-mall, lihat dam perhatikan respon para pembeli.
4)  Kemas barang dagangan secantik dan semenarik mungkin
5) Tentukan taktik pasar. Menetap disuatu tempat atau taktik jemput, sesuikan dengan jenis barang dagangan.

B.    Hambatan Bisnis
Bukan suatu belakang layar lagi kalau suatu perjuangan apapun itu mengalami fluktuasi, begitu juga dengan pedagang kulakan. Seperti pepatah, dimana ada gula niscaya ada semut. Tempat-tempat yang ramai dan mempunyai peluang pasar yang besar niscaya banyak pedagan kulakan yang lain yang mungkin berbondong-bondong berjualan di tempat tersebut.
Ada beberapa kendala yang perlu diketahui dan dipersiapkan antisipasinya kalau pemasaran dilakukan denga mengikuti event-event pameran. Beberapa hambata tersebut, yaitu sebagai berikut:
1)  Pengunjung yang dating kurang dari target. Hal ini sanggup jadi promosi yang dilakukan panitia untuk mengundang masa kuran ggencar.
2) Faktor cuaca. Jangan sekali-kali anda melakukannya pada ketika demam isu penghujan, alasannya biasanya orang enggan keluar rumah, termasuk untuk menghadiri pameran.
3) Faktor ekonomi. Pameran yang dilakukan pada ketika simpulan bulan banyak mengurangi daya beli masyarakat, alasannya menyerupai kata bisanya pada ketika simpulan bula bulan di kenal dengan bulan-bulan renta alias lagi bokek, keadaan kantong tipis, jadi para pembeli tidak jadi membeli dan hanya melihat-lihat saja cenderung menundanya untuk ekspo berikutnya
4)  Karyawan menungggu bazaar kurang aktif. Kalau para karyawan hanya sekedar duduk tanpa mau memperlihatkan barang dagangan secara aktif kepada pelanggan sanggup mengurangi penjualan.

C.   Strategi Bisnis
Sebagai seorang pedagang kulakan yang menjual barang orang lain, resiko yang harus dihadapi yaitu baran dagangan tersebut gampang ditemui di tempat lain dan tidak ada keunikan tersendiri. Lalu bagaimana caranya biar sanggup bersaing dengan produk dagangan orang lain, berikut ada beberapa cara:
1) Membeli baran gdagangan di grosir atau di sentra-sentra barang yang populer dengan harga miring, tetapi tetap terjaga kualitasnya.
2)  Buat kemasan secantik semenarik mungkin, beri label atau brand teertentu.
3) Buat penataan barang yang rapi dan indah dipandang, menyerupai kalau dipandang sanggup memanjakan indra penglihatan para pembeli/pelanggan sampai mereka tertarik untuk melihat.
4)  Menjual dengan system direct selling atau sales.
5)  Menggelar produk di event pameran.
6)  Mengikat pelanggan dengan menjadi member,
7)  Promosi. Anda sanggup mempromosikan melalui internet, pamlet, leaflet, atau dari ekspresi ke mulut.
8) Menambah item produk. Dalam system ekonomi ada yang disebut dengan bauran pasar (market mix) dimana penjual tidak hanya menjual satu macam produk, tetapi beberapa produk. Hal ini dilakukan terutama oleh pedagang kelontong. Ada satu masa pedagang jenuh dengan barangan yang itu-itu saja. Apalagi kalau ada satu pedagang yang sering dating ke satu tempat danmelihat barang dagang yang ada di sana dari waktu ke waktu tidak ada perubahan, hal ini sanggup menyurutkan minat pelanggan untuk membeli.
9) Sering-seringlah jalan mencari-cari informasi-informasi terbaru atau sanggup juga melalui internetsebagai sajian jalan pengembangan perjuangan anda.

D.   Analisa Bisnis
Untuk bisnis kulakan ini sebagai rujukan sederhana analisis bisnis jualan baju anak-anak.

Modal Awal:
Terpal 6 meter X Rp 40.000,00                         Rp 240.000,00
Alas lapak                                                            Rp 150.000,00
Tas                                                                      Rp 100.000,00
Jumlah                                                                 Rp 490.000,00

Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun da mempunyai nilai residu sebesar Rp 1000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan pertahun = (Rp 490.000,00 – Rp 1000,00  ) : 4 = 122.250,00 pertahun atau sama dengan Rp 10.187,00 perbulan.

Perlengkapan:
Kantong plastic                                                                  Rp 50.000,00
Spanduk/label                                                                   Rp 50.000,00
Jumlah                                                                               Rp 100.000,00

Barang dagangan:
100 potong baju anak @ Rp 20.000,00                            Rp 2000.000,00

Perhitungan Laba/Rugi per Bukan:
Pendapatan (100 potong @ Rp 40.000,00)                       Rp 4000.000,00
Barang dagangan                                                               Rp 2000.000,00
Biaya perlengkapan                                                           Rp 100.000,00
Biaya retribusi (30 hari @ Rp 2000,00)                         Rp 60.000,00
Biaya penyusutann peralatan                                             Rp 10.187,00
Biaya lain-lain                                                                    Rp 20.000,00
Jumlah biaya                                                                     Rp 2.220.187,00
Laba Bersih                                                                       Rp 1.779.813,00

Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha / bisnis sanggup berubah kapan saja seiring waktu menyesuaikan keadaan ekonomi setiap daerah.
Wirausahainfo.blogspot.com
 Motivasi dan inspirasi...

Sumber http://wirausahainfo.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "✔ Menjadi Pedagang Kulakan"

Posting Komentar