Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem berasal dari kata “Systema” yang mempunyai arti “Keseluruhan dari majemuk bagian”. Menurut L James Lavery, sistem merupakan mekanisme logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang bekerjasama satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam perjuangan mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan berdasarkan C. W. Churchman, sistem yaitu seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melakukan seperangkat tujuan. Dengan kata lain, sistem sanggup diartikan sebagai seperangkat mekanisme yang saling bekerjasama satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan demi mencapai tujuan. Sedangkan sistem perekonomian sendiri sanggup diartikan sebagai sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Jadi, sistem perekonomian terdiri dari beberapa mekanisme yang dipakai oleh suatu negara untuk mencapai tujuan dari negara tersebut.

Sistem ekonomi berbagai macam-macamnya. Perbedaan fundamental antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya yaitu bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem perekonomian, seorang individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara dalam sistem perekonomian lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Jadi, sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, belum tentu sama dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara lainnya. Karena sebuah sistem ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang dianut oleh negara tersebut.

 Sistem ekonomi tradisional yaitu sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana aktivitas ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara bebuyutan dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun Dalam sistem ini segala hal yang diharapkan untuk aktivitas perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional, kiprah pemerintah hanya terbatas memperlihatkan sumbangan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. dengan kata lain, aktivitas ekonomi yaitu duduk perkara apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.

Sistem ekonomi tradisional ini biasanya terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam sistem ekonomi ini rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen demi memenuhi kebutuhannya sendiri.
    Setiap sistem ekonomi mempunyai ciri khasnya tersendiri, ciri dari sistem ekonomi tradisional yaitu:

  1.     Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
  2.     Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
  3.     Hanya sedikit memakai modal.
  4.     Jenis produksi diubahsuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga.
  5.     Masih memakai sistem tukar barang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
  6.     Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk alasannya kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah masyarakat.
  7.     Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.
  8.     Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
  9.     Masih terikat tradisi.

Contoh NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI TRADISIONAL


Pada umumnya, sistem perekonomian tradisional ini berlaku pada negara-negara yang belum maju. Namun kini sistem ekonomi tradisional mulai ditinggalkan dan sudah hampir tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi ini. Namun, di beberapa tempat terpencil menyerupai suku badui dalam dan yang lainnya, sistem ini masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dan mungkin di ethiopia juga masih ada yang menganut sistem ini.

Dulu, Indonesia juga pernah menganut sistem ekonomi tradisional ini. Namun lama-lama kebiasaan itu mulai ditinggalkan seiring perubahan zaman dan mengikuti tradisi dunia. Sampai dikala ini, beberapa tempat pelosok di Indonesia masih memberlakukan sistem ini, tetapi sangat sedikit, alasannya kini semua sudah dinilai oleh materi. Pertukaran barang untuk membeli barang sudah tidak lagi berarti. Saat ini semua memakai uang. Sistem ini bahkan sudah tidak lagi berlaku untuk Negara-negara maju, bila masih ada yang menerapkan sistem ini di Indonesia saja misalnya, niscaya akan dianggap aneh. Namun bergotong-royong bila dilihat dari segi positifnya, jikalau sistem ini masih berlaku didalam suatu negara, negara tersebut akan bebas dari ketamakan dan keegoisan dalam kehidupan perekonomiannya. Dan tentu saja negara tersebut juga akan terbebas dari korupsi. Namun apabila dilihat dari segi negative, jikalau sistem ini masih terjadi di kehidupan ekonomi suatu negara, negara tersebut sanggup diperlakukan semena-mena oleh negara maju lainnya alasannya dianggap primitive dan tidak tahu apa-apa mengenai uang yang kini sudah menguasai dunia.
JUY-508 Nanase Mai  https://oload.win/f/1jM9k16vAiw

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI TRADISIONAL

Setiap sistem perekonomian tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan yang dimiliki sistem ekonomi tradisional yaitu:

  1.     Dalam sistem ekonomi tradisional tidak terdapat persaingan yang tidak sehat.
  2.     Masyarakat merasa sangat aman, alasannya tidak ada beban berat yang harus dipikul.
  3.     Sistem perekonomian ini dilaksanakan berdasarkan atas kepentingan bersama, maka masing-masing individu tidak mengutamakan kepentingan langsung yang artinya tidak individualistis.
  4.     Hubungan masing-masing individu sangat dekat alasannya besarnya perilaku empati dan berbagi.
  5.     Kehidupan ekonomi masyarakat cenderung stabil.
  6.     Masyarakat hidup dalam kebersamaan alasannya adanya sifat kekeluargaan.


Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi tradisional ini yaitu:

  1.     Teknologi yang dipakai masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
  2.     Mutu barang hasil produksi masih rendah.
  3.     Dikarenakan sistem ini masih memakai sistem barter, maka masyarakat hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan primer.
  4.     Menganggap tabu perubahan sehingga sulit berkembang.
  5.     Tidak memperhatikan efisiensi dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi.
  6.     Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan bukan meningkatkan taraf hidup.
  7.     Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan/laba.
  8.     Pola pikir masyarakat tidak berkembang alasannya dipengaruhi oleh tradisi.
  9.     Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya. Berikutnya: Sistem Ekonomi Campuran

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sistem Ekonomi Tradisional"

Posting Komentar